Tanda seorang Penatalayan

Error message

  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
Matius 6&24, Ibrani 11, Mazmur 12
Indonesian
Year: 
2018
Quarter: 
1
Lesson Number: 
6

Pendahuluan:

Asumsikan bahwa saudara memutuskan untuk menyewa seorang penatalayan karena saudara memiliki banyak harta. Sifat-sifat apakah yang akan saudara inginkan ada dalam seorang yang akan saudara percayakan uang serta harta lainnya? Karakter apakah yang dapat diabaikan? Tentu saudara menginginkan seorang yang cerdas, atau setidaknya bijak, bukan? Jujur? Setia, dalam kadar yang mengikuti kepentingan saudara? Kompeten? Jika saudara berpikir karakter ini adalah penting, mungkin wajibkah, bahwa tuntutan Allah berbeda? Mungkin saja, bukan? Mari kita menyelam ke dalam pelajaran Alkitab kita dan mempejari lebih dalam perihal penatalayan Allah!

  1. Kebijakan

 

  1. Baca Lukas 16:8. Saudara dapat mengenang dalam pelajaran 3 bahwa cerita ini telah kita pelajari. (jika saudara tidak mengingatnya, saudara dapat kembali membaca keseluruhan cerita tentang manajer yang tidak jujur, dalam Lukas 16:1-12). Indikasi apa yang menurut Yesus merupakan sifat penting  - setidaknya dalam perumpamaan ini? (Sifat “lihai”. Yesus berbicara tentang kombinasi dari pintar dan akal sehat.)

 

  1. Apakah manajer yang tidak jujur ini seorang “penatalayan?” (Ya!)

 

  1. Baca Matius 24:45-46. Penatalayan apakah yang dideskripsikan oleh Yesus? (Seorang yang bijaksana dan beriman.)

 

  1. Tindakan apakah yang terjadi sebagai hasil dari kebijaksanaan ini? (Hasil kerja yang setia)

 

  1. Apakah sebagian sifat, dari hasil dasarnya, memiliki sifat lainnya? (Dalam kasus ini terlihat benar. Berlaku bijaksana menghasilkan kesetiaan. Selanjutnya kita akan membicarakan hasil dari kesetiaan.)

 

  1. Kesetiaan

 

  1. Baca Ibrani 11:1. Sebutkan sebuah hal yang saudara tidak miliki saat ini, namun pasti akan saudara miliki di saat mendatang? (Jika saudara muda, carilah jawaban selain dari rambut putih dan kulit keriput.)
  1. Sebutkan satu hal lainnya yang saudara telah diyakinkan akan miliki di masa mendatang, namun saudara tidak dapat melihat buktinya saat ini?

 

  1. Jika saudara mendapat jawaban atas kedua pertanyaan ini, maka saudara memiliki “iman” atas jawaban saudara.

 

  1. Baca Ibrani 11:2-3. Apakah saudara memiliki iman bahwa Allah adalah Pencipta semesta alam? (Saya harap demikian! Banyak yang tidak percaya.)

 

  1. Baca Ibrani 11:8. Apa yang unik tentang keputusan Abraham untuk pergi kemana Allah menyuruhnya?

 

  1. Jika saya menyuruh saudara untuk bukan hanya mengadakan sebuah perjalanan, melainkan pindah ke suatu tempat, apa hal yang ingin saudara ketahui? (kemana.)

 

  1. Jika saudara tidak mengetahui akan pindah kemana, apakah saudara akan setuju untuk melakukannya?

 

  1. Jika saudara memikirkan jawaban yang telah saudara berikan, apa yang diajarkannya perihal sifat iman?

 

  1. Sekarang pertimbangkanlah bahwa iman seperti ini adalah “tanda” dari penatalayan. Menurut saudara mengapa ini adalah salah satu karakter dari penatalayan Allah?

 

  1. Apakah akah membantu jika salah satu penatalayan saudara adalah seorang yang sangat pintar di dunia, namun tidak setia terhadap saudara? Tidak percaya kepada saudara dalam masa susah?

 

  1. Visi

 

  1. Baca Matius 6:19-21. Saudara mungkin mengenang bagaimana kita mempelajari pernyataan ini pada Lukas 12 dalam konteks seorang petani yang sukses yang memiliki panen besar, kemudian membangun sebuah gudang untuk menyimpannya, dan tiba-tiba meninggal malam itu. (Lukas 12:16-21.) Ayat-ayat berikut ini dalam Lukas mengatakan agar kita menaruh percaya pada Allah, bukan pada uang, dan untuk menyimpan harta di surga karena di sanalah kita akan menghabiskan masa depan kita. Apakah saudara ingat pembahasan ini?

 

 

  1. Mari kita selidiki konteks dari versi Matius atas cerita ini. Baca Matius 6:22-23. Apakah hubungan mata kita dengan menyimpan harta di surga gantinya di dunia?

 

  1. Baca Matius 6:24. Apakah hubungannya pernyataan Yesus mengenai mengabdi kepada dua tuan dengan mata kita?

 

  1. Lebih penting lagi, apa hubungannya dengan menjadi seorang penatalayan? (Tema kesatuannya adalah untuk memiliki visi memajukan Kerajaan Allah. Jika tujuan saudara adalah Allah, maka waktu, uang dan harta lainnya yang saudara miliki akan mengikuti visi saudara.)

 

  1. Apakah visi berbeda dengan kesetiaan? (Menurut saya ini adalah sisi lain dari menjadi seorang yang dapat dipercayai. Sisi kesetiaan mengatakan bahwa saudara percaya akan Allah dan akan rencanaNya untuk hidup saudara. Sisi visi mengatakan saudara memiliki rencana dalam hidup yang sesuai dengan keyakinan saudara.)

 

  1. Kejujuran

 

  1. Baca Mazmur 12:1-2. Kejadian dahsyat apa yang telah terjadi di dunia, menurut peMazmur? (Semua orang berdusta.)

 

  1. Baca Mazmur 12:3-4. Apakah masalahnya dengan seorang penatalayan yang suka membanggakan diri? (Ia berpikir kesuksesannya karena dia seorang, dan bukan oleh kekayaan yang dimiliki tuannya.)

 

  1. Apakah hubungan antara membanggakan diri dan kejujuran? (Membanggakan diri yang sejati adalah suatu kebohongan. Ini membuat sang penatalayan tidak dapat diandalkan.)

 

  1. Baca Yohanes 8:44. Pernahkah saudara bertemu dengan orang yang “bahasa aslinya” adalah berbohong?

 

  1. Apakah saudara akan mempekerjakan seorang penatalayan yang berbicara bahasa tersebut dengan lancar?

 

  1. Baca 1 Timotius 4:1-4. Apakah orang-orang yang dibicarakan disini memiliki hati nurani? (Hati nuraninya telah “dibekukan”, maka saya percaya bahwa mereka tidak memiliki hati nurani untuk bekerja secara benar.)

 

  1. Jika seorang mengatakan kepada saudara bahwa Allah menuntut agar saudara mengambil tindakan lanjutan untuk lebih setia, apakah saudara akan berasumsi bahwa orang tersebut adalah beriman dan jujur?

 

  1. Jika seorang mengatakan kepada suadara bahwa Allah tidak menuntut saudara untuk melakukan hal yang sedang saudarakan kerjakan saat ini, yaitu suatu hal yang merupakan tuntutan, apakah saudara berasumsi bahwa orang itu kurang beriman dan tidak terlalu jujur?

 

  1. Perhatikan disini bahwa orang yang munafik, pembohong, dan tidak memiliki hati nurani, sedang menghibau orang untuk melakukan lebih banyak bagi Allah. Mereka menghimbau agar orang menahan diri untuk melakukan hal yang mereka sukai. Apa pendapat saudara atas gagasan bahwa semakin “ketat” seorang Kristen maka semakin jahatlah orang tersebut?

 

  1. Apakah hubungannya dengan tanda dari seorang penatalayan? (Saudara menginginkan seorang penatalayan untuk memberi saudara nasehat yang akurat. Dalam hal ini, nasehat itu berasal dari setan.)

 

  1. Penurutuan

 

  1. Baca 1 Samuel 15:22. Bagaimana cara saudara membandingkan antara penurutan dengan “pengorbanan” dalam keadaan masa kini? (Adalah lebih baik menurut daripada mengatakan “Saya minta maaf.”)

 

  1. Apakah penurutan adalah sesuatu yang menurut saudara penting dari penatalayan? (Saudara mengingkan instruksi saudara dituruti.)

 

  1. Mengapa? (Karena harta saudara, taruhannya.)

 

  1. Apakah pertimbangan yang sama berlaku dalam pelayanan kita bagi Allah? (Tidak diragukan bahwa Allah mengingkan instruksiNya dituruti, namun Ia memberikan kita instruksi yang menguntungkan kita.)

 

  1. Baca 1 Samuel 15:23. Mari kita diskusikan sifat dasar ketidakpenurutan. Menurut ayat ini apakah sebab dari ketidakpenurutan? (Sifat arogan dan pemberontak.)

 

  1. Apakah saudara mau seorang yang arogan dan pemberontak menjadi penatalayan bagi saudara? (Tidak. Pikirkanlah bagaimana hal ini berlaku dalam melakukan tugas saudara.)

 

  1. Alasan apa lagikah yang membuat seorang tidak menurut? (Kelemahan. Kebingungan.)

 

  1. Apakah saudara mau seorang penatalayan yang lemah dan bingung?

 

  1. Baca 1 Samuel 15: 24-25. Siapakah yang disalahkan Saul atas ketidakpenurutannya? (Bangsa itu)

 

  1. Menurut saudara apakah permasalahan dalam alasan Saul? (Ia tidak bersikap bertanggungjawab.)

 

  1. Jika saudara memikirkan mengenai “tanda dari penatalayan” yang telah kita bahas, berapa banyakkah dari diskusi kita adalah mengenai bertanggungjawab? (Semuanya. Kita perlu mengambil tanggungjawab atas semua sifat ini. Hal ini bukan mengenai keselamatan, namun mengenai pelayanan kita kepada Allah. Ini mengenai bagaimana kita akan menjalankan kehidupan kita.)

 

  1. Saudaraku, apakah saudara akan mempertimbangkan setiap karakter dari penatalayan ini, dan membandingkannya dengan hidup saudara? Jika saudara menemukan bahwa sifat saudara tidak seimbang dengannya, mengapa tidak meminta Roh Kudus, saat ini, untuk menolong saudara meningkatkan jalan saudara bersama Allah?

 

  1. Minggu depan: Kejujuran kepada  Allah.