Mengikut Yesus dalam Hidup Sehari-hari

(Lukas 12 & 19)
Indonesian
Year: 
2015
Quarter: 
2
Lesson Number: 
10

Pendahuluan: Apakah Anda mau orang lain mempunyai opini baik mengenai diri Anda? Saya mau. Ketika saya membuat kesalahan, perhatian utama saya adalah reputasi saya. Selama bertahun-tahun belajar Alkitab, saya temukan kalau saya harus lebih perduli akan opini Allah tentang saya. Sisi positif dari kekhawatiran akan opini orang lain, kalau tujuannya untuk membawa orang lain kepada Allah. Tetapi, minggu ini saya berbincang dengan seorang yang saleh yang mengatakan pada saya kalau ia lebih buruk dari yang saya asumsikan. Saya yakin Anda akan mengatakan hal yang sama – Anda lebih buruk dari reputasi Anda. Apa yang dikatakan tentang keperdulian Anda atas opini Allah terhadap Anda? Mari selidiki apa yang Alkitab ajarkan tentang hal ini!

  1. Jangan Takut
    1. Baca Lukas 12:4-5. Siapakah orang ini yang dapat melempar kita ke neraka? (Saya pikir Yesus berbicara tentang Allah.)
      1. Siapa yang hanya dapat “membunuh tubuh?” (Manusia.)
      2. Apakah yang Yesus maksudkan? (Kita harus takut akan Allah lebih daripada takut akan manusia.)
    2. Baca Lukas 12:6-7. Apakah Allah mengenal Anda? (Ya! Allah bahkan tidak melupakan burung pipit. Ia tahu berapa banyak helai rambut dikepala saya!)
      1. Mengapa Yesus katakan pada kita takut akan Allah yang dapat melempar kita ke neraka, dan katakan pada kita “jangan takut?” (Yesus sedang membangun argumentasi terhadap ketakutan. Ia katakan kalau kita mau takut terhadap seseorang, itu seharusnya Allah. Tetapi, Allah mengasihi dan perduli kepada kita.)
    3. Mari kembali dan baca Lukas 12:1-3. Siapa yang tahu apa yang kita katakan dalam gelap dan didalam kamar? (Allah!)
      1. Mengapa kemunafikan begitu bodoh? Apa hubungannya dengan takut kepada manusia? (Kemunafikan adalah mengatakan satu hal didepan umum dan dalam kenyataannya melakukan hal lain. Yesus katakan kalau ini kebodohan karena Allah tahu bagaimana kita hidup. Mengapa kita sembunyikan dari orang lain – mereka yang tidak dapat mengirim kita ke neraka, tetapi tenang-tenang saja untuk diketahui oleh Allah?)
      2. Satu jawaban adalah menyenangkan rasanya kalau orang lain berpikir kita lebih baik dari yang sebenarnya. Apa yang Yesus katakan mengenai hal ini? (Hal-hal buruk akan terbuka.)
    4. Baca Lukas 12:8-9. Mari kita lihat lagi pertanyaan terakhir. Kalau rasanya lebih baik sesama manusia salah berpikir kita lebih baik dari yang sesungguhnya, siapa yang kita katakan paling penting: Allah, orang lain atau kita? (Orang lain dan kita.)
      1. Kalau saya pikir saya lebih penting, dan opini manusia lebih penting dari opini Allah, bagaimana ini berhubungan dengan pernyataan Yesus kalau kita harus menghormati Allah lebih daripada manusia? (Saya pikir apa yang Yesus maksudkan adalah prioritas kita terbalik.)
    5. Baca Lukas 12:9-10. Pernahkah Anda ingat dimasa lalu saat Anda tidak berdiri untuk Allah karena Anda tidak mau dipermalukan? Apakah itu “menyangkal Allah?”
  2. Ketakutan Yang Benar
    1. Lihat kembali Lukas 12:10. Dapatkah Anda melihat jalur dari argumentasi Yesus? Kemunafikan mengutamakan pendapat manusia lebih dari pada pendapat Allah. Tidak mengakui (atau gagal menerima) Allah adalah mendahulukan manusia daripada Allah. Pemikiran ini menunjukkan kalau kita lebih takut pada manusia dari pada takut pada Allah. Yesus ajarkan kalau sikap ini tidak rasional. Apakah Lukas 12:10 suatu peringatan atau penghiburan? (Kalau Anda seperti saya menemukan, komentar Yesus berbicara pada dosa-dosa kita, kabar baiknya adalah Yesus katakan kalau itu dapat diampuni.)
      1. Apakah ada peringatan? (Menghujat Roh Kudus tidak akan diampuni!)
    2. Baca Matius 12:30-32 dan Markus 3:28-30. Menurut Anda apakah artinya menghujat Roh Kudus? (Saya pikir Yesus mengatakan kalau sikap tertentu sama sekali tidak berpengharapan. Dalam buku Lukas, masalahnya adalah berpikir kalau pendapat orang lebih penting daripada pendapat Allah. Dalam buku Matius dan Markus masalahnya adalah mengatakan pekerjaan Roh Kudus sebagai pekerjaan Setan. Saya pikir Yesus tidak membuat garis di pasir dan berkata “Kalau Anda melangkahi ini, Anda tidak akan pernah diampuni,” gantinya, Ia mengatakan, “Kalau Anda memutarbalik segala sesuatu, Anda tidak memiliki pengharapan untuk mendapatkan jawaban yang benar.”)
  3. Tamak
    1. Baca Lukas 12:13-15. Bagaimana kalau saudaranya melangkahi hak warisan orang ini? (Yesus katakan itu bukanlah inti persoalan – Ia disini untuk menyelamatkan jiwa-jiwa kita bukan harta kita.)
      1. Apakah ini salah satu dari pandangan hidup yang “terbalik”? Fokus kita pada kebendaan dan bukan Allah?
    2. Baca Lukas 12:16-20. Apakah salah menjadi kaya? Haruskah kita mempersiapkan untuk masa pensiun kita? (Ulangan 28 dan pahlawan-pahlawan Perjanjian Lama menyarankan menjadi kaya berhubungan dengan hidup benar. Bilangan 8:23-26 menyarankan kalau Allah percaya akan masa pensiun.)
    3. Baca Lukas 12:20-21. Apa masalahnya? (Kalau orang kaya ini meninggal malam itu, ia akan kehilangan segala sesuatu dari hasi kerjanya dan apa yang direncanakannya.)
      1. Apa hubungannya dengan kemunafikan dan menghujat Roh Kudus? (Saya pikir ini adalah satu contoh lain bagaimana hal-hal terputar-balik dalam pikiran kita. Orang ini lebih perduli akan masa depan perekonomiannya daripada masa depannya dengan Allah. Adalah perlu untuk perduli pada pendapat orang lain, adalah pantas untuk takut pada manusia, sudah sepatutnya mempersiapkan untuk masa tua, tetapi kita harus memiliki sikap yang benar: opini Allah adalah yang terpenting. Takut akan Allah (yang mengasihi kita) adalah aspek hidup yang paling penting. Ini berarti hubungan kita dengan Allah adalah bagian yang terpenting dalam merencanakan masa depan, bukan hubungan kita dengan uang.)
  4. Kapitalisme
    1. Baca Lukas 19:11. Apakah mereka benar tentang apa yang akan terjadi? (Yesus ada, tetapi Kerajaan Allah tidak segera kelihatan.)
    2. Baca Lukas 19:12-14. Mengapa Yesus menambahkan detil ini tentang mereka yang membenci raja yang akan dinobatkan? Apa hubungannya dengan pengharapan yang salah dari orang banyak tentang Kerajaan Allah? (Mereka mau Yesus menunjukkan kuasaNya, menggulingkan kekuasaan Romawi, dan mendirikan Kerajaan Allah.)
      1. Segala sesuatu tentang pemikiran yang terbalik kelihatan disini? (Sekali lagi, orang banyak memusatkan fokus pada hal yang salah.)
    3. Baca Lukas 19:15-19. Apakah Yesus seorang kapitalis? Mengapa ia tidak katakan kepada orang yang menerima 10 mina untuk memberikan 2.5 mina kepada penerima lima mina agar keduanya memiliki jumlah yang sama: 7.5 mina?
    4. Baca Lukas 19:20-23. Protes apakah yang disampaikan oleh penerima satu mina tentang raja? (Ia protes kalau ia adalah seorang kapitalis dan ia takut pada raja itu.)
      1. Kalau perumpamaan ini tentang Allah, apakah orang ini takut akan Allah? (Ya, tetapi jenis takut yang salah.)
      2. Perhatikan ia menyimpan satu mina itu dengan seksama didalam sapu tangan. Apakah yang terjadi disini?
    5. Baca Lukas 19:24-25. Apakah Anda setuju dengan tukang protes?
      1. Perhatikan orang yang sukses berhak atas uang dari penerima satu mina yang tidak mengelolanya dengan baik. Bagaimana Anda menghubungkannya dengan kisah orang kaya (yang baru saja kita bahas) yang memutuskan untuk pensiun dan menikmati kekayaannya? Orang kaya itu akan menikmati uangnya sendiri.
    6. Baca Lukas 19:26-27. Inilah ceritanya! Orang malas yang membenci kapitalisme harus memberikan uangnya kepada orang yang sangat kaya. Musuh raja dibawa masuk dan dibunuh. Tidak biasanya Yesus berbicara seperti ini, bukan?
      1. Apakah mina? (Menurut Lukas 19:15 itu adalah uang. Kurang lebih penghasilan selama tiga bulan.)
      2. Menurut Anda apakah ini perumpamaan tentang uang?
      3. Menurust Anda siapakah raja dan musuh dalam perumpamaan? (Yesus kelihatannya dalah Raja dan orang Yahudi adalah musuhNya. Mereka pikir Yesus akan menggulingkan kerajaan Romawi, dan ketika Ia tidak lakukan itu, mereka menjadi musuh-musuh. Perhatikan bahwa Yerusalem dibinasakan beberapa puluh tahun kemudian.)
    7. Coba kita rangkumkan bersama-sama. Kalau Yesus adalah Raja, dan mereka yang menolak Dia adalah musuh-musuhNya, apakah mina benar-benar melambangkan uang? (Saya pikir mungkin saja. Tetapi, saya pikir bukan itu intinya. Mereka melambangkan talenta-talenta yang digunakan untuk memajukan Kerajaan Allah.)
    8. Sahabat, dapatkah Anda melihat bagaimana cerita-cerita berbeda dalam pelajaran kita memiliki inti yang sama? Aspek hidup yang terpenting adalah hubungan kita dengan Allah! Maukah Anda bertekad hari ini untuk mengembangkan talenta-talenta Anda untuk memajukan Kerajaan Allah?
  5. Minggu depan: Kerajaan Allah