Janda dari Sarfat: Lompatan Iman (1 Raja Raja 17)
Pendahuluan: Minggu ini istri saya yang baik budi mengatakan kalau ia tidak mau dibelikan apapun untuk hari Natal. Gantinya, ia mau saya memberikan dananya untuk ia berikan kepada lembaga sosial. Reaksi saya adalah “Saya perlu melakukan hal yang sama”. Kemudian saya mulai bergumul dengan keputusan itu. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda bergumul dengan mementingkan diri? Saya yakin Anda sekarang bertanya, apakah mementingkan diri menerima hadiah pada hari Natal? Pertanyaan bagus! Mungkin jawabnya ada hubungannya dengan apakah keperluan Anda telah terpenuhi. Bagaimana kalau menolong orang lain ketika keperluan Anda tidak tercukupi? Mari selami pelajaran Alkitab kita dan lihat apa yang dapat kita pelajari mengenai sifat tidak mementingkan diri yang sesungguhnya!
- Kemarau
- Baca 1 Raja Raja 17:1-4. Kalau Allah dapat membuat hujan berhenti, dapatkah Ia mencukupi mereka yang mengikut Dia?
- Baca 1 Raja Raja 17:1-4. Kalau Allah dapat membuat hujan berhenti, dapatkah Ia mencukupi mereka yang mengikut Dia?
- Baca 1 Raja Raja 17:7-9. Apakah Elia berpikiran bahwa Allah meninggalkan dia ketika sungai menjadi kering?
- Mengapa Allah membiarkan sungai kering?
- Darimanakah selanjutnya makanan Elia datang? (Ia harus pergi keluar dari daerah itu. Disana seorang janda akan memberi dia makan.)
- Apakah janda ini memiliki kewajiban moril untuk memberikan anaknya makan sebelum ia memberikannya kepada seorang dewasa yang tidak dikenal?
- Baca 1 Raja Raja 17:1-4. Kalau Allah dapat membuat hujan berhenti, dapatkah Ia mencukupi mereka yang mengikut Dia?
- Ujian
- Baca 1 Raja Raja 17:13-14. Apakah yang diminta dari janda ini? (Untuk menyerahkan sepotong roti dengan janji tidak kekurangan makan dikemudian hari.)
- Bagaimanakah reaksi Anda? Akankah Anda berkata bahwa janda itu dan anaknya harus makan terlebih dahulu sebelum nabi?
- Bukankah Anda akan berkata meminta makan dari seorang janda dan anaknya yang kelaparan tidak masuk diakal – Elia harus meminta tolong kepada orang dalam kondisi yang lebih baik?
- Akankah Anda katakan seorang pemimpin pelayanan sepantasnya makan terakhir?
- Apakah Anda perhatikan (dari pelajaran minggu lalu) bahwa nabi-nabi kadang-kadang berbohong, dan yang satu ini mempunyai alasan kuat untuk berbohong kepada Anda?
- Apakah Allah meminta kita untuk meninggalkan sesuatu yang sudah pasti dengan janji untuk suatu yang lebih besar?
- Baca 1 Raja Raja 17:15-16. Apakah hasil dari iman janda ini? (Ia dan anaknya hidup!)
- Sekali waktu saya terlibat dalam proses perceraian dan hak atas anak dari dua orang anggota gereja. Salah satu pihak menunjukkan kepada saya beberapa dokumen hukum (interogasi) dari pihak lawannya yang menanyakan apakah ia percaya untuk membayar perpuluhan terlebih dahulu sebelum membayar tagihan listrik. Bagaimanakah Anda akan menjawab interogasi ini? (Menjawab bahwa Anda akan membayar perpuluhan terlebih dahulu akan membuat Anda tidak layak sebagai orang tua. Saya setuju menjadi saksi bagi orang tua yang membayar perpuluhan terlebih dahulu.)
- Baca Lukas 4:23-26. Kalau pendeta Anda datang dengan permintaan seperti Elia, maukah Anda menerimanya?
- Atau, maukah Anda meminta pendeta berdoa dahulu untuk meminta makanan dan minyak? (Yesus menyarankan bahwa kadang-kadang umat-umatnya ragu untuk berjalan dengan iman sewaktu berurusan dengan orang yang mereka kenal.)
- Apakah kita kadang-kadang meremehkan cara dan praktek di gereja kita karena kita terbiasa dengan mereka?
- Atau, maukah Anda meminta pendeta berdoa dahulu untuk meminta makanan dan minyak? (Yesus menyarankan bahwa kadang-kadang umat-umatnya ragu untuk berjalan dengan iman sewaktu berurusan dengan orang yang mereka kenal.)
- Baca 1 Raja Raja 17:13-14. Apakah yang diminta dari janda ini? (Untuk menyerahkan sepotong roti dengan janji tidak kekurangan makan dikemudian hari.)
- Upah Iman
- Baca 1 Raja Raja 17:17. Allah menyelamatkan anak lelaki ini dari kelaparan karena iman ibunya. Mengapa, sesudah semua itu, Allah membiarkan anak lelaki itu mati?
- Baca 1 Raja Raja 17:18. Siapakah yang disalahkan janda itu akan kematian anaknya? (Pertama, dirinya. Kemudian Elia lalu Allah.)
-
Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?" Apakah kita bereaksi sama seperti itu ketika hal buruk terjadi kepada kita?
-
Apakah Allah bekerja dengan mengingatkan kita akan dosa-dosa kita dan kemudian menghukum anak-anak kita? (Bandingkan Keluaran 20:5-6 dengan Wahyu 12:10 dengan Yohanes 16:7-11 dan dengan Yehezkiel 18:20. Sementara ayat ini menunjukkan bahwa Allah menyatakan kepada kita akan dosa-dosa kita, Setan bekerja mengingatkan dan menuduh kita akan dosa yang sudah diampuni. Sepertinya Allah dalam beberapa cara menghukum anak-anak mereka yang membenci Dia, tetapi Ia berjanji bahwa kita akan mati hanya karena dosa-dosa kita sendiri. Oleh karena itu, janda itu menuduh Allah atas hal-hal yang tidak Ia lakukan.)
-
-
Baca 1 Raja Raja 17:19-20. Tuduhan apakah yang dijatuhkan nabi Allah terhadap Allah?
-
Mundur selangkah sejenak dan tempatkan diri Anda pada posisi Allah. Apakah Anda akan suka menerima semua tuduhan-tuduhan tidak baik yang diarahkan pada Anda?
-
Apakah tuduhan-tuduhan itu benar?
-
-
-
Baca 1 Raja Raja 17:21. Apakah Elia pikir dia lebih adil dan mengasihi dari Allah? (Ya. Tepatnya demikian yang tersirat dari pernyataan dan kata-katanya. Dimasa kesusahan kita perlu mengingat bahwa Allah memberikan hidupNya bagi kita. Ia mati dengan cara yang sangat menyakitkan untuk mengambil hukuman yang menjadi bagian kita. Kalau kita kadang-kadang berpikir bahwa kita lebih mengasihi atau lebih adil dari Allah – kita salah dan kita mencemarkan nama baik Dia!)
-
Baca 1 Raja Raja 17:22-23. Tempat diri Anda sekali lagi dalam posisi Allah. Si ibu menuduh Anda membunuh anakNya. Nabi Anda mengatakan hal yang sama. Bagaimanakah reaksi Anda melayani permintaan untuk menyembuhkan anak lelaki sesudah menerima tuduhan?
-
Bukankah seharusnya Allah bosan membuktikan diriNya kepada mahluk ciptaanNya yang malang?
-
Bagian ini saya beri judul “Upah Iman”. Apakah ada yang lebih mendekati? (Dibandingkan dengan kita saya pikir Allah tidak terlalu terganggu dengan tuduhan. Alasannya sebab itu menunjukkan adanya keyakinan bahwa Allah bertanggung jawab. Apa yang tidak disukai Allah adalah ketika kita mengabaikan Dia atau percaya bahwa Ia tidak mempunyai otoritas atau kuasa di bumi.)
-
-
Baca 1 Raja Raja 17:24. Apa pendapat Anda dengan pernyataan ini?
-
Ingat ini adalah seorang wanita, dengan anaknya, diselamatkan dari kelaparan oleh imannya dan mujizat dari Allah!
-
-
Sahabat, pelajaran kita mengingatkan kita akan kondisi manusia. Kadang-kadang kita mampu untuk percaya. Kemudian ketika Allah menunjukkan kuasaNya kepada kita dengan begitu jelas, pada krisis berikut kita meragukan Dia dan menuduh Dia akan hal-hal terburuk. Maukah Anda mengambil waktu sesaat sekarang, dan renungkan saat-saaat ketika Allah dengan nyata menuntun dan memberkati Anda? Maukan Anda berjanji, saat ini, untuk tidak pernah melupakan apa yang Allah telah lakukan dan tidak pernah meragukan Dia disaat yang akan datang?
-
Minggu Depan: Gehazi: Meleset dari Sasaran