Kemerdekaan dalam Kristus

Error message

  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
(Galatia 5:1-15)
Indonesian
Year: 
2011
Quarter: 
4
Lesson Number: 
11

Pendahuluan: Kemerdekaan adalah suatu hal yang indah! Kita semua tahu kalau kita mau merdeka. Kita tahu ketika kita tidak merdeka. Tetapi, apakah, tepatnya, arti dari kemerdekaan? Saya mungkin mempunyai kemerdekaan untuk meninju hidung tetangga saya. Tetapi, ia tidak akan merasa merdeka kalau ia selalu mendapat tinju dari saya! Apakah yang dimaksudkan Paulus ketika ia mengatakan kita harus “berdiri teguh” dalam kemerdekaan kita? Mari selami pelajaran kita akan Galatia dan temukan apa yang dapat kita pelajari!

  1. Berdiri Teguh
    1. Baca Galatia 5:1. Siapakah yang memberikan kita kemerdekaan? (Yesus.)
      1. Ketika Anda mengetahui pemberi kemerdekaan kita, apakah itu menjelaskan tentang kondisi kemerdekaan kita? Contohnya, apakah Yesus akan memberikan kita kemerdekaan untuk mencelakai orang lain?
      2. Kita merdeka dari apa? (Paulus mengatakan kalau “beban” dari “kuk perhambaan” telah diangkat.)
    2. Baca Galatia 5:2-4. Apakah kuk perhambaan? (Paulus secara khusus menyebutkan sunat, tetapi ia juga menyebutkan “seluruh hukum”.)
      1. Kalau hukum adalah catatan karakter Allah, seperti yang saya dengar berulang-ulang, bagaimana mungkin kalau itu menjadi kuk perhambaan? (Saya pikir hukum maupun sunat bukanlah “kuk”, tetapi saya pikir tuntutan untuk menurut seluruh hukum atau mati yang merupakan kuk perhambaan. Adalah beban untuk menjangkau hal yang tidak mungkin. Seperti Sisyphus mendorong batu keatas bukit.)
      2. Ketika Paulus berkata, “Camkan kata-kataku” menurut Anda apa yang ia katakan? (Ini penting!)
      3. Apakah kebenaran melalui perbuatan “anti-Kristus?” (Ya. Itulah sebabnya mengapa diskusi ini begitu penting. Kalau Anda percaya perbuatan Anda penting untuk menyelamatkan Anda, maka Anda membuang keluar Yesus dan menggantikan Dia dengan perbuatan Anda. Anda menjadi anti-Kristus.)
      4. Tidakkah ada jalan tengah – kalau saya percaya akan keselamatan melalui iman tetapi saya juga percaya kalau perbuatan baik perlu bagi keselamatan saya? (Kalau kita pikir perbuatan kita membenarkan kita, maka kita “menjauh” dari Yesus. Kita tidak dapat menuntut kasih karunia karena kita sudah “terjatuh dari kasih karunia”.)
  2. Pertimbangan Kemerdekaan
    1. Baca Galatia 5:5-6. Kalau kebenaran melalui perbuatan harus dihindari, apa yang harus kita cari? (Roh Kudus. Roh Kudus adalah perantara yang memberikan kita kebenaran.)
      1. Apakah iman sebutan belaka? (Paulus katakan “iman menyatakan diri melalui kasih”. Itu lebih dari sebutan belaka.)
    2. Pemikiran untuk menyatakan iman melalui kasih membawa kita kembali kepada diskusi mengenai apa arti kemerdekaan. Kalau Anda benar-benar merdeka, Anda dapat melakukan apa saja, bukan? Mari lompat kedepan sejenak. Baca Galatia 5:19-21. Kalau Anda benar-benar merdeka, Anda akan dapat melakukan hal-hal ini, bukan? (Paulus katakan kalau kita tidak dapat melakukan hal-hal ini dan mewarisi Kerajaan Allah. Paulus dipastikan mempunyai definisi kemerdekaan yang berbeda.)
    3. Perhatikan sebuah ilustrasi. Seandainya Anda mempunyai seorang anak berusia dua tahun. Anda katakan kepada anak Anda, “Saya berikan engkau kemerdekaan. Engkau dapat lakukan apa yang engkau mau. Tetapi, kalau engkau ingin terus saya tuntun dan bantu, engkau harus hidup dengan saya dan mengikuti pentunjuk-petunjuk saya”. Kalau Anda adalah seorang anak berusia dua tahun, apakah jalan kemerdekaan? (Anda akan mati kalau Anda memilih untuk berdiri sendiri. Mati adalah akhir dari kemerdekaan memilih. Satu-satunya cara untuk hidup adalah memilih orangtua Anda. Yesus memberikan kita pilihan merdeka dari kematian kekal. Tetapi, kemerdekaan sesungguhnya menuntut kita untuk berjalan dengan Dia.)
    4. Mari lihat dari sudut pandang lain. Kemerdekaan seperti apa yang Anda inginkan di sorga? Apakah Anda mau warga negara sorga yang lain dapat bersikap “benci, berbantah, iri, amarah, ambisi mementingkan diri, bertikai, berkelompok dan cemburu?” (Kalau sumber penderitaan di dunia ada juga di sorga, Anda tidak akan menikmati kemerdekaan.)
    5. Ilustrasi terakhir. Renungkan dosa yang paling Anda sesali. Apakah Anda “menikmati” kebebasan dari dosa tersebut? (Sudah jelas, Anda merdeka untuk berbuat dosa, tetapi akibatnya adalah penderitaan! Sahabat, kita dapat melihat pengalaman kita untuk mengetahui satu-satunya cara menikmati kebebasan memilih adalah membuat keputusan yang benar.)
  3. Kebebasan dan Kasih
    1. Baca Galatia 5:13-14. Dimanakah Anda dengar hal ini sebelumnya? (Anda mungkin terkejut untuk mengetahui kalau Anda pernah mendengarnya lebih dari satu kali! Baca Imamat 19:18 dan Matius 22:37-40.)
      1. Apakah kemerdekaan yang diberikan Yesus kepada saya bearti saya tidak mempunyai kewajiban? (Tidak! Itu berarti saya mempunyai kewajiban untuk mengasihi sesama seperti diri saya sendiri dan kewajiban untuk tidak memuaskan keinginan alami untuk melakukan dosa.
    2. Apakah pernyataan Paulus sesuai dengan diskusi kita tentang apa yang yang kita pikir sebagai kemerdekaan yang sesungguhnya? (Ia tidak mengatakan kepada kita sesuatu yang asing dari pengalaman kita sendiri.)
      1. Apakah kita setuju kalau kita menyakiti orang lain kita menyakiti diri kita sendiri? Dan, ketika kita mengasihi sesama, kita mengasihi diri kita sendiri?
    3. Baca Galatia 5:15. Apakah yang dikatakan tentang hal yang sudah kita ketahui dengan menyakiti orang lain dengan “kemerdekaan” kita? (Mereka saling menggigit! Mereka akan mengambil sebagian dari kulit Anda!)
  • Pendukung di Pihak Lain
    1. Kita sudah berpindah-pindah dalam fasal Galatia 5, mari kembali dan lihat ayat-ayat yang kita lewati. Baca Galatia 5:7. Ini adalah suatu cara aneh untuk menjelaskan pembenaran melalui iman: menuruti kebenaran!” Atau, betulkah demikian? (Itu tidak aneh. Pilihan untuk percaya kepada Allah dan bergantung kepada Allah (seperti halnya Abraham) sama dengan keputusan anak berumur dua tahun untuk menurut dan bergantung kepada orang tuanya. Itu adalah suatu keputusan untuk setia.)
    2. Baca Galatia 5:8. Siapakah yang dapat kita singkirkan sebagai pencipta dari pembenaran melalui perbuatan? (Yesus.)
    3. Baca Galatia 5:9. Seberapa sulitkah untuk melawan kesalahan? (Itu tersembunyi dan membahayakan! Itu merayap dan menulari seluruh gereja.)
    4. Baca Galatia 5:10. Dapatkan kita mempercayai kata-kata Paulus? Mengapa ia begitu yakin, dari apa yang ia sudah tuliskan sejauh ini?
      1. Kalau kita memiliki pemikiran “baru” untuk menggemparkan gereja, apakah yang akan kita pertimbangkan? (Kalau pemikiran kita tidak berdasarkan Alkitab, kalau kita mengacaukan gereja dengan kebingungan, maka kita akan membayar ganjarannya.)
        1. Apakah kita mengetahui siapa yang menciptakan kebingungan? (Pada akhirnya, adalah Setan. Paulus katakan bukan Yesus. Oleh karena itu, pastilah lawan dari Yesus (Setan) dan pengikut-pengikutnya yang melakukan hal-hal ini di gereja.)
    5. Lompat kedepan dan baca Galatia 5:12. Sebagai perbandingan, baca kembali Galatia 5:6. Bagaimanakah Anda memadukan kedua pernyataan ini? (Kesalahan mendasar perlu ditanggapi dengan keras.)
    6. Baca Galatia 5:11. Mengapa kesalahan dari pembenaran melalui perbuatan adalah suatu “kesalahan mendasar?” (Itu membatalkan salib. Allah kita sudah disalibkan. Pemikiran akan tuhan yang disalibkan adalah suatu “penghinaan”. Siapa yang mau mengikut tuhan yang dibunuh? Kita! Orang Kristen mengerti kalau kehidupan, kematian dan kebangkitan dari Tuhan kita adalah kunci bagi hidup kekal kita. Kalau Anda tidak mengerti hal ini, Anda bukanlah seorang Kristen.)
    7. Sahabat, apakah Anda memahami argumentasi Paulus kalau jalan Allah menuju kebebasan yang sesungguhnya adalah dengan percaya, berserah dan menurut Dia? Kita diselamatkan dengan kasih karunia, dengan memilih Yesus, tetapi ini bukan hanya kata-kata, itu adalah pilihan hidup. Itu adalah pilihan untuk mengasihi Allah dan sesama sehingga rasa bersalah, kesedihan dan konflik mementingkan diri ditinggalkan. Kita dapat berdiri dalam terang dan sukacita dari kebebasan yang sesungguhnya. Maukah Anda membuat keputusan hidup itu hari ini?
  • Minggu Depan: Hidup dengan Roh