Emosi (Perasaan)

(Galatia 5, Kolose 3, 2 Samuel 13)
Indonesian
Year: 
2011
Quarter: 
1
Lesson Number: 
1

Pendahuluan: Apakah Alkitab dapat menjadi tempat yang baik untuk belajar emosi manusia? Tengok Galatia 5:22-23 yang mengatakan bahwa "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” Berapa banyak dari buah-buah tersebut merupakan emosi atau terkait erat dengan emosi? Siapa pun yang telah membaca buku Robert Whitaker yang berjudul Anatomy of an Epidemicakan sangat ragu untuk berpaling pada ilmu pengetahuan untuk mengatasi masalah mental dan emosi. Bukunya memaparpan fakta bahwa di Amerika Serika terjadi peningkatan yang sangat besar dalam jumlah orang yang mengalami gangguan emosi. Kondisi ini berawal dari mulai dikembangkannya obat-obatan untuk mengatasi problema mental. Dalam tesis-nya ia mengatakan bahwa penggunaan obat-obatan yang ada sekarang ini ibarat memasukkan batu ke dalam mesin yang canggih. Obat-obatan hanya membuat masalah bertambah buruk. Bukanlah porsi saya untuk mengatakan apakah ilmu pengetahuan punya jawaban atau tidak. Namun, mari mulaikan seri pelajaran kita untuk mencari tahu apa jawaban yang terdapat dalam Alkitab!  

  1. Peran Saudara dalam Emosi Positif
    1. Baca Galatia 5:16-17. Apakah saudara mengalami penderitaan akibat konflik emosional? Apakah emosi saudara kadang-kadang di luar kendali atau tidak seperti apa yang saudara inginkan?
      1. Konflik seperti apa yang menurut Paulus dialami oleh setiap manusia? (Paulus mengatakan bahwa sifat kita yang berdosa menginginkan suatu hal dan Roh Kudus menginginkan kita melakukan hal yang lain. Kedua hal ini senantiasa bertolakbelakang sehingga kita mendapati diri sedang melakukan hal yang kita tidak ingin lakukan.)
         
      2. Apa rahasia kehidupan yang benar? (Kehidupan yang dituntun oleh Roh Kudus.)
         
    2. Baca Galatia 5:19-21. Apakah saudara mendapati adanya emosi dalam daftar yang Paulus sebut “perbuatan daging” ini? (Ya.)
      1. Apa yang terkandung dalam campuran ini? (Bahwa emosi negatif merupakan bagian dari sifat alami kita yang berdosa. Kita mendapatkan hal-hal ini tanpa meminta! Kedua, bahwa emosi negatif memiliki keterkaitan dengan perbuatan negatif.)
         
    3. Baca Galatia 5:22-25. Kita telah bahas di bagian pendahuluan bahwa ini merupakan daftar dari emosi atau hal-hal yang terkait erat dengan emosi. Apakah hal-hal ini merupakan emosi positif, emosi yang saudara inginkan menjadi bagian dari hidup saudara?
      1. Bagaimana caranya memiliki emosi-emosi tersebut? Ataukah, semua itu benar-benar tidak bisa dicapai dengan kuasa memilih yang ada pada kita? (Pilihan merupakan sebuah faktor. Pertama, menjadi faktor saat kita memilih untuk “hidup oleh Roh.” Kedua, menurut Paulus kita bisa “menyalibkan” kedagingan kita.)
         
      2. Berapa banyak dari kita yang sukar untuk hidup oleh Roh dan menyalibkan kedagingan? (Jika saudara sama dengan saya, maka tangan saudara akan teracung. Saya tidak yakin bahwa sukses itu mudah digapai, namun saya yakin bahwa Alkitab mengajarkan bahwa pilihan merupakan salah satu faktor dalam emosi manusia.)
         
    4. Baca Kolose 3:5-10. Berapa banyak emosi negatif yang saudara temukan dalam ayat-ayat ini? (Beberapa.)
      1. Apa peran kita terhadap emosi-emosi negatif ini? (Paulus menyuruh kita untuk "membuang" semuanya.)
         
    5. Baca Kolose 3:12-14. Lagi lagi kita dapati di sini beberapa emosi positif dan anjuran bahwa kita punya pengaruh terhadap emosi kita. Tindakan khusus apa yang dianjurkan oleh ayat-ayat ini? (“Sabar” dan “ampuni.”)
      1. Apakah hal-hal ini merupakan pilihan?
         
      2. Perhatikan bahwa Paulus mengatakan “kasih” akan mengikat kita dalam kesatuan yang sempurna. Dapatkan kita memilih untuk mengasihi? Ataukah mengasihi itu suatu emosi yang tak terkendali?
        1. Anggaplah saudara tidak mencintai seseorang, namun saudara hendak berpura-pura mencintainya. Bagaimana cara saudara melakukannya? (Saudara akan bersikap baik pada orang tersebut. Saudara akan murah hati. Saudara akan memperlakukan orang tersebut sebagaimana saudara ingin diperlakukan. Tampaknya seperti “sabar" dan "mengasihi”, bukan?
          1. Apakah ini resep Alkitabiah untuk mengatasi masalah emosi? (Jika saudara seperti saya, waktu-waktu paling menyenangkan adalah saat menolong orang dan mereka menghargai pertolongan saya. Bersikap baik dan mengasihi orang lain merupakan bahan bakar bagi emosi positif. Bersikap baik dan tenggang rasa merupakan keputusan. Bukannya hal yang berada di luar ranah kebebasan memilih.)
             
  2. Contoh Alkitabiah
    1. Baca 2 Samuel 13:1-2. Apakah Amnon sementara menderita masalah emosi? (Ya. Ia menjadi sakit fisik karenanya.)
      1. Baca Imamat 18:11. Apa yang ayat ini katakan tentang hasrat Amnon? (Bahwa ia tidak bisa mengawini Tamar.)
         
    2. Baca 2 Samuel 13:3-6. Apakah di sini Amnon punya pilihan soal pemuasan emosi negatifnya?
      1. Apakah ada kesamaan dengan hidup saudara? Apakah saudara bergumul dengan emosi negatif yang saudara pelihara dengan pilihan buruk yang saudara ambil?
         
    3. Baca 2 Samuel 13:9-11. Sampai di sini pilihan buruk apa yang telah diambil Amnon? (Ia berbohong supaya Tamara masuk ke dalam kamar tidurnya. Ia menyuruh semua orang keluar agar ia berdua saja dengan Tamar. Sekarang kelihatannya ia hendak memaksa Tamar berhubungan sex dengannya.)
       
    4. Baca 2 Samuel 13:12-14. Apakah dosa ini sebuah kebetulan? Apakah Amnon telah sepenuhnya mendapat amaran mengenai sifat dari dosanya? (Amnon telah melanggar segala macam “lampu merah” sebelum sampai ke titik rendah ini. Ia membiarkan emosinya yang tidak terkendali menjadi perangai buruk.)
      1. Baca ulang Kolose 3:5 Apa yang seharusnya bisa Amnon lakukan? (Paulus katakan bahwa emosi yang menuntun kepada situasi ini sebenarnya tergantung pada pilihan kita. Kita punya kesanggupan untuk “mematikan” emosi-emosi ini.)
         
    5. Baca 2 Samuel 13:15. Apakah Amnon sementara menderita masalah emosi?
      1. Sejauh mana kita dapat lihat sekarang bahwa masalah ini terkait dengan keputusan buruk yang diambilnya?
         
    6. Baca 2 Samuel 13:17-20. Apakah Tamar sementara menderita masalah emosi?
      1. Apakah ada hal yang dia bisa lakukan dengan cara lain agar terhindar dari masalah emosi yang ia alami sekarang? (Tidak.)
        1. Apa yang diajarkan oleh situasi yang terjadi pada Amnon dan Tamar ini soal kesulitan yang ditimbulkan oleh emosi? (Sebagian merupakan akibat dari pilihan buruk yang kita ambil, dan sebagian bukan karena kesalahan kita.)
           
    7. Baca 2 Samuel 13:21-22dan 2 Samuel 13:28-29. Apakah Absalom sementara menderita masalah emosi?
      1. Apakah ini kesalahannya?
         
      2. Apa yang seharusnya Absalom lakukan agar emosinya tidak tersulut sehingga berbuahkan pembunuhan? {0>(Galatians 5:20tells us that hatred is part of our sinful nature, and living by the Spirit is a cure for our sinful nature.)<}0{>(Galatia 5:20 mengatakan bahwa perseteruan merupakan bagian dari keberdosaan kita, dan hidup oleh Roh merupakan cara menanggulangi keberdosaan kita.)
         
  3. Komentar Yesus tentang Emosi
    1. Baca Yohanes 16:20. Dalam pelajaran Alkitab ini kita telah melihat keterkaitan antara emosi baik dan menghidupkan kehidupan yang dituntun Roh Kudus. Apa yang dikemukakan oleh ayat ini mengenai keterkaitan tersebut? (Dunia, yang rupa-rupanya tidak hidup oleh Roh, bersukacita sementara orang-orang yang dituntun oleh Roh berdukacita.)
      1. Baca cepat konteks dari Yohanes 16:20 Terang apa yang dibawanya terkait penyataan Yesus? (Alasan berdukacita adalah karena Yesus akan segera ditahan dan disalib.)
        1. Apa yang dikemukakan di sini mengenai orang Kristen dan emosi manusia? (Keadaan di luar kendali kita akan menyebabkan kita berdukacita – sementara dunia bersukacita dalam kejahatan.)
           
    2. Baca Yohanes 16:21-22. Apa pengharapan terakhir bagi masalah emosi kita? (Semua bersifat sementara. Semua bermanfaat untuk menegaskan bahwa Yesus segera datang kembali untuk membawa sukacita bagi kita!)
       
    3. Baca Matius 26:36-38. Emosi apa yang melanda Yesus?
      1. Saat melihat bahwa Yesus dilanda emosi negatif, apa yang seharusnya kita simpulkan mengenai masalah emosi dan dosa? (Kesulitan emosi tampaknya sama dengan banyak kesulitan lainnya. Secara umum, menghidupkan kehidupan yang dituntun Roh menciptakan emosi positif. Menghidupkan kehidupan yang dituntun oleh sifat manusia menimbulkan emosi negatif. Bagaimanapun, kita hidup di dunia yang jahat dengan orang jahat – dan mereka dapa menyebabkan kita menderita secara emosional. Masalah kita, termasuk masalah emosi, tidak akan terobati sampai Yesus kembali.)
         
    4. Sobat, maukah engkau berketapan hari ini untuk meningkatkan kesehatan emosimu dengan meminta Roh Kudus menuntun hidupmu? Mengapa tidak memintanya sekarang juga?
       
  4. Pekan depan: Ketetapan Ilahi untuk Kegelisahan