Ketetapan Ilahi untuk Kekhawatiran
Pendahuluan: “Sehari dalam Selangkah”. “Jangan khawatir, bersenanglah”. “Apa – Saya Khawatir?” Saya pikir yang pertama adalah stiker di belakang mobil, yang kedua adalah semboyan dari sebuah pulau, yang ketiga adalah kutipan dari Alfred E. Neuman di halaman muka majalah Mad. Apakah kata-kata ini untuk dihidupkan? Atau, apakah itu hanyalah pemikiran dari orang yang berpandangan pendek, malas dan tidak waras? Secara umum, solusi saya untuk kekhawatiran adalah bekerja lebih keras, lebih tekun berlatih dan perencanaan yang lebih baik. Apakah saya gila? Apakah pendekatan Anda untuk kekhawatiran? Apakah kekhawatiran melumpuhkan hidup Anda dan menyebabkan hidup kurang menyenangkan? Mari selami Alkitab dan temukan apa yang dapat kita pelajari dari pandangan Allah tentang kekhawatiran!
- Abram dan Kekhawatiran
- Baca Kejadian 15:1. Hal-hal seperti apakah yang biasanya membuat Anda khawatir? (Hal buruk terjadi pada Anda atau anggota keluarga. Rasa malu karena tidak sukses.)
- Kalau jawaban yang disarankan merefleksikan kekhawatiran Anda, bagaimanakah Allah menyelesaikannya? (Allah berkata “Akulah perisaimu” yang menyarankan bahwa Ia melindungi kita dari hal-hal buruk. Allah juga mengatakan bahwa Ia adalah “upah yang sangat besar”, yang menyarankan bahwa kita akan sukses. Kita akan diberikan upah.)
- Baca Kejadian 15:2-3. Abram tidak mengatakan kalau ia khawatir. Menurut Anda apakah ia khawatir? (Allah berkata Aku adalah perisaimu dan upahmu. Abram menjawab Allah tidak melindungi dia dari masalah keluarga dengan tidak memiliki keturunan. Allah tidak menolong dia dalam hal upah karena ia tidak mempunyai anak lelaki untuk melanjutkan keturunannya dan mewarisi hartanya. Kalau ini adalah hal-hal yang biasanya kita khawatirkan, maka Abram sedang khawatir.)
- Apakah Anda seperti Abram: apakah Anda mengatakan, “Janji-janji Allah tidak sesuai dengan kenyataan?"
- Apakah Anda khawatir akan apa yang Anda baca dalam Alkitab? Contohnya, Ayub, seorang yang sempurna, anak-anaknya terbunuh dan kehilangan semua kekayaannya. Kita baca hal-hal dalam Alkitab yang membuat pengikut-pengikut Allah menjadi khawatir akan banyak hal (kalau mereka memiliki akal sehat), bukan?
- Baca Kejadian 15:4-6. Bagaimanakah Allah menjawab pendapat Abram tentang perbedaan antara janji-janji Allah dan kenyataan? (Allah membuat janji khusus pada Abram bahwa ia akan menghilangkan perbedaan di kemudian hari dan Abram percaya kepada Allah.)
- Bagaimanakah kita mengaplikasikan cerita ini dengan hidup kita? (Abram melihat janji yang diberikan Allah diluar realitas. Kita mengetahui bahwa Allah secara nyata memenuhi janjiNya pada Abram.)
- Baca Ibrani 11:11&13. Pendekatan seperti apa yang disarankan disini dalam menghadapi kekhawatiran? (Percaya akan janji-janji Allah walaupun kita tidak melihat penggenapannya dimasa hidup kita.)
- Bagaimanakah dengan janji Allah terhadap Anda? (Mungkinkah Allah akan datang kepada kita seperti Ia datang pada Abraham dan membuat janji spesifik. Yang lebih memungkinkan, kita perlu menyelidik Alkitab akan janji-janji Alah terhadap hal-hal yang menyebabkan kita khawatir. Yang berikut ini kita lakukan.)
- Baca Kejadian 15:1. Hal-hal seperti apakah yang biasanya membuat Anda khawatir? (Hal buruk terjadi pada Anda atau anggota keluarga. Rasa malu karena tidak sukses.)
- Janji Allah Tentang Tali Hubungan
- Baca Yohanes 14:1-3. Apa yang menyusahkan murid-murid? (Yesus katakan kepada mereka bahwa ia akan pergi.)
- Kekhawatiran seperti apakah yang ditimbulkan? (Murid-murid khawatir akan “keluarga mereka”. Mereka khawatir akan profesi mereka dikemudian hari (lihat Kisah 1:6).)
- Apakah murid-murid harus mengkhawatirkan hal-hal seperti ini? Apakah yang kita ketahui akan masa depan mereka yang tidak mereka ketahui? (Cita-cita mereka untuk menjadi penguasa dunia sekarang kandas. Yesus tidak kembali untuk menjemput mereka semasa mereka hidup.)
- Janji apakah yang Yesus berikan kepada mereka yang berlaku bagi kita? (Yesus katakan Ia akan memperbaiki hal-hal tersebut ketika ia kembali.)
- Kekhawatiran seperti apakah yang ditimbulkan? (Murid-murid khawatir akan “keluarga mereka”. Mereka khawatir akan profesi mereka dikemudian hari (lihat Kisah 1:6).)
- Baca Yohanes 14:1-3. Apa yang menyusahkan murid-murid? (Yesus katakan kepada mereka bahwa ia akan pergi.)
- Janji-janji Allah
- Baca Yesaya 33:15-16. Apakah janji Allah bagi yang beriman? (Cukup air minum dan cukup roti.)
- Apakah murid-murid memiliki ambisi duniawi yang lebih tinggi? Bagaimana dengan Anda?
- Apakah mungkin kekhawatiran Anda timbul karena keinginan material yang terlalu tinggi? Apakah tamak menjadi sumber kekhawatiran kita?
- Baca Filipi 4:11-13. Apakah rahasia Paulus untuk menghindari kekhawatiran akan kekayaannya?
- Apakah murid-murid memiliki ambisi duniawi yang lebih tinggi? Bagaimana dengan Anda?
- Baca Matius 6:25. Disini disarankan untuk menetapkan prioritas akan ambisi-ambisi kita. Apakah itu? (Hidup dan kesehatan adalah lebih penting daripada makanan dan pakaian.)
- Apakah urutan kepentingan menjadi sumber kekhawatiran? (Lanjutkan membaca.)
- Baca Matius 6:26. Apakah yang kita simpulkan mengenai kekhawatiran dari ayat ini? (Bahwa Allah akan memberikan makanan kita karena Ia memberikan makanan kepada burung yang kurang penting.)
- Kembali lagi dan pertimbangkan urutan kepentingan: bahwa hidup kita lebih penting dari makanan. Apakah yang Yesus katakan tentang hidup kita? (Kalau Allah akan memberikan makanan, Ia sudah pasti akan melengkapi hidup kita.)
- Apakah Yesus menyarankan kalau kita tidak perlu menabur, menuai atau menyimpan?
- Apa yang Anda amati tentang burung-burung dan makanan: apakah mereka duduk diam menunggu tupai memberi mereka makanan? (Burung terus menerus mencari makanan. Mereka bekerja untuk makanan mereka.)
- Karena burung selalu bekerja mencari makan, tetapi tidak menabur, menuai atau menyimpan, apakah yang seharusnya kita simpulkan tentang Allah kita dan kekhawatiran kita akan makanan? (Allah merencanakan manusia menabur, menuai dan menyimpan. Ia merencanakan burung bekerja mencari makanan. Apapun rencana kerjanya, kekhawatiran bukanlah bagian dari rencana karena Allah adalah sumber utama kita.)
- Baca Matius 6:27. Apakah betul kita tidak dapat menambahkan umur hidup kita? Seorang teman saya baru-baru ini terkena penyakit gula karena ia terlalu gemuk. Sebelumnya ia memulai mengisap cerutu. Anak saya (seorang dokter) berkata: “Ia harus mengkhawatirkan usia hidupnya. Sakit gula mengurangi sepuluh tahun dan sepuluh tahun lagi berkurang dengan merokok”. Apakah teman saya tidak perlu khawatir? (Perhatikan dengan seksama apa yang Yesus katakan: khawatir tidak akan membuat Anda hidup lebih lama. Itu juga tidak akan membuat Anda lebih tinggi atau kelihatan lebih baik. Tetapi, teman saya akan hidup lebih lama kalau ia mengurangi berat badan dan berhenti merokok.)
- Baca Matius 6:28-30. Keluhan apa yang paling sering Anda dengar dari sesama orang Kristen tentang bagaimana orang lain berpakaian? (Perhatikan bahwa Yesus tidak mengecam pakaian indah. Ia mengecam kekhawatiran akan memiliki pakaian.)
- Ingat diskusi kita mengenai prioritas. Apakah yang Yesus katakan diluar pakaian? (Karena tubuh kita lebih penting dari pakaian (Matius 6:25), Yesus mengatakan kepada kita bahwa kita juga tidak perlu khawatir akan tubuh kita.)
- Baca Matius 6:31-32. Bagaimanakah dunia bereaksi terhadap kebutuhan akan makanan, minuman dan pakaian? (Mereka bekerja keras untuk haal tersebut. Apakah ini mengingatkan Anda dengan reaksi saya terhadap kekhawatiran – bekerja lebih keras?)
- Baca Matius 6:33. Bagaimanakah orang Kristen seharusnya bereaksi terhadap kebutuhan akan makanan, minuman dan pakaian? (Gantinya bekerja untuk mencari uang, kita perlu bekerja untuk memajukan Kerajaan Allah. Kita perlu mengutamakan hidup benar. Ini tidak berarti kita tidak bekerja keras, itu berarti kerja keras kita adalah mempromosikan kerajaan Allah.)
- Baca Matius 6:34. Apakah ini “satu hari dalam selangkah?” Atau, apakah ini “sukacita dan kebahagiaan hari ini jangan dirusak oleh kecemasan hari esok?”
- Situs Bible.org melaporkan dari sumber yang tidak diketahui bahwa sumber kecemasan orang rata-rata terfokus pada: 40% hal-hal yang tidak akan pernah terjadi; 30% hal-hal yang tidak bisa dirubah; 12% kritik dari orang lain yang sama sekali tidak benar; 10% mengenai kesehatan – yang mana tidak dikurangi oleh perasaan tertekan; dan, 8% mengenai masalah-masalah nyata yang harus dihadapi. Dalam pengalaman Anda apakah ini benar?
- Kalau jawabnya “ya,” seberapa pentingkah untuk menanamkan Matius 6:34 kedalam benak kita!
- Situs Bible.org melaporkan dari sumber yang tidak diketahui bahwa sumber kecemasan orang rata-rata terfokus pada: 40% hal-hal yang tidak akan pernah terjadi; 30% hal-hal yang tidak bisa dirubah; 12% kritik dari orang lain yang sama sekali tidak benar; 10% mengenai kesehatan – yang mana tidak dikurangi oleh perasaan tertekan; dan, 8% mengenai masalah-masalah nyata yang harus dihadapi. Dalam pengalaman Anda apakah ini benar?
- Sahabat, tampaknya solusi dari kecemasan adalah percaya akan Allah. Ia mungkin saja tidak menyelesaikan masalah semasa kita hidup, I mungkin tidak melakukan hal-hal dengan cara yang kita inginkan, tetapi kalau kita memutuskan untuk percaya akan keputusanNya, kalau kita bekerja untuk memajukan KerajaanNya, kita tidak perlu dilumpuhkan oleh kekhawatiran. Maukah Anda bertekad untuk percaya kepada Allah?
- Baca Yesaya 33:15-16. Apakah janji Allah bagi yang beriman? (Cukup air minum dan cukup roti.)
- Minggu Depan: Perasaan Tertekan