Kecemburuan

(Kejadian 3, Yesaya 14, Yakobus 3-4 & 1 Samuel 18)
Indonesian
Year: 
2011
Quarter: 
1
Lesson Number: 
10

Pendahuluan: Apakah Anda mengkhawatirkan fakta bahwa wanita muda yang cantik akan menjadi tua? Pria tampan akan kehilangan rambut dan perutnya membesar? Gaya berat menggantikan semuanya? Orang kaya harus membayar pajak lebih banyak? Selamat datang ke dunia iri hati dan cemburu! Iri hati mungkin memberikan hasil ekonomi yang baik – Anda bekerja dengan rajin untuk bisa membeli harta benda. Yang menjadi masalah dengan menyamai orang disekeliling secara keuangan tidak akan ada habisnya. Dalam setiap tingkatan social yang Anda masuki, Anda akan menemukan orang yang lebih kaya dan memiliki lebih banyak harta. Usaha untuk menyamai tidak akan pernah berakhir! Apa solusinya? Mari selami pelajaran kita dan lihat apa yang Alkitab ajarkan pada kita tentang kecemburuan dan bagaimana menghadapinya!

  1. Permulaan
    1. Baca Yesaya 14:12. Tragedi apa yang kita lihat disini? (Seseorang yang berada dipuncaknya di sorga sudah “dicampakkan” ke bumi.)
    2. Baca Yesaya 14:13-14. Apakah yang menjadi sebab tragedi ini? (Sikap: “Aku hendak menyamai Yang Mahatinggi”.)
    3. Baca Kejadian 3:1-5. Godaan apakah yang dihadapkan pada Hawa? (Ia akan menjadi “seperti Allah”.)
    4. Ayat-ayat dalam Yesaya umumnya dihubungkan dengan Setan. Ular dalam Kejadian 3 adalah Setan. Godaan apa, sikap yang bagaimana, yang sama dari kedua kisah? (Iri hati. Cemburu.)
      1. Apa yang kita simpulkan dari dosa kecemburuan? Dosa iri hati? (Ini adalah dosa yang mengawali semua kesengsaraan kita.)
      2. Apakah kita melihat lebih dari dosa kecemburuan dan iri hati dalam kedua kisah sedih ini?
    5. Baca Keluaran 20:17. Renungkan sejenak Sepuluh Hukum. Dapatkah Sepuluh Hukum diringkaskan dan masih mencakup pokok yang sama?
      1. Apakah penurutan akan hukum jangan ingin harta orang lain menghilangkan perlunya hukum terhadap pencurian dan perzinahan?
      2. Apakah hubungan antara tamak, mementingkan diri, kecemburuan dan iri hati? (Mereka adalah bagian dari kelompok dosa yang saling berhubungan. Kecemburuan dan iri hati timbul karena tamak, kesombongan dan mementingkan diri.)
    6. Lihat kembali situasi Hawa. Bagaimanakah Anda memandang hidupnya sebelum dosa? (Sempurna.)
      1. Apa yang diajarkan kepada kita tentang kecemburuan, iri hati dan ketamakan? (Hal-hal ini bukan saja dosa, tetapi juga tidak masuk di akal. Orang dalam kondisi berkecukupanpun dapat menjadi cemburu.)
  1. Kekacauan Hidup
    1. Baca Yakobus 3:14-16. Apakah ada perbedaan antara ambisi dan ambisi mementingkan diri? (Baca Amsal 13:4 dan 1 Tesalonika 4:11-12.)
      1. Lihat kembali Yakobus 3:14-16, bagaimanakah “kekacauan” sebagai hasil dari iri hati? (Anda menginginkan yang bukan milik Anda.)
      2. Menurut Anda apa artinya “memegahkan diri” dengan ambisi mementingkan diri?
      3. Apakah artinya “berdusta” dalam hal iri hati?
        1. Apakah hal-hal ini (bermegah atau berdusta yang disebabkan oleh iri hati) menjadi masalah dalam hidup Anda?
    2. Baca Yakobus 3:17. Apakah tanda mereka yang tidak memiliki sifat cemburu? (Mereka memiliki damai dan menunjukkan kemurahan.)
    3. Baca Yakobus 4:1-3. Tanyakan diri Anda pertanyaan yang ditanyakan Yakobus. Apakah Anda memiliki jawaban yang sama?
      1. Apa yang dapat kita katakan tentang hasil dari kecemburuan dan iri hati? (Kalau kita terlibat dalam dosa ini, kita tidak memiliki damai.)
      2. Baca Amsal 14:30. Bagaimanakah tidak adanya damai mempengaruhi kesehatan kita? (Iri hati membuat kita sakit.)
    4. Baca Yakobus 4:4-5. Mengapa Yakobus menyebut kita “orang-orang yang tidak setia?” (Kita memilih dunia daripada Allah.)
      1. Bukankah perzinahan sama dengan memilih orang lain gantinya pasangan kita?
      2. Mengapa ayat 5 menyebut kita diingini dengan “kecemburuan”? Apakah itu ada hubungannya dengan perzinahan? (Kita milik Allah. Bukan saja Ia Pencipta kita, tetapi Allah mati bagi kita sebagai Penebus kita. Sebagai anak-anak Allah, kita memiliki segala yang kita perlukan. Oleh karena itu, adalah iri hati yang membuat kita menginginkan dunia.)
    5. Baca Yakobus 4:6. Apakah peranan kesombongan dalam kecemburuan dan iri hati?
    6. Aplikasikan pemikiran ini dalam hidup kita. Apa yang membuat Anda cemburu atau iri hati? (Sesuatu yang tidak Anda miliki.)
    7. Apa yang membuat Anda cemas? (Kalau Anda akan kehilangan sesuatu yang Anda miliki.)
      1. Apakah takut kehilangan pekerjaan, uang Anda, penampilan Anda, masa muda Anda, dll dosa kecemburan dan iri hati? (Kita umumnya menginginkan sesuatu karena kita mau orang lebih menghargai kita. Kita tidak mau kehilangan harta benda yang kita miliki karena orang akan kurang menghargai kita.)
        1. Apakah Anda akan merasa lebih damai dalam hidup jika Anda tidak menkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan mengenai Anda? (Baca kembali Yakobus 4:6. Seorang yang sombong akan perduli. Seorang yang rendah hati tidak akan perduli. Allah mengatakan kalau Dia akan memberikan kita karunia rendah hati. Ada koneksi yang kuat antara kesombongan dan dosa kecemburuan dan iri hati.)
  1. Ilustrasi: Saul dan Daud
    1. Baca 1 Samuel 18:2-5. Apakah posisi Daud yang tinggi dalam ketentaraan menjadi alasan iri hati?
      1. Siapakah yang sepantasnya cemburu? (Yonatan, putra Raja.)
        1. Siapa lagi? (Perwira ketentaraan lain yang sekarang menjadi bawahan Daud.)
        2. Apakah Yonatan cemburu? (Catatan mengatakan kalau ia tidak cemburu.)
    2. Baca 1 Samuel 18:6-9. Siapa yang cemburu terhadap Daud? (Raja!)
      1. Apakah ada kebenaran dari apa yang dikatakan orang? (Ya! Daud membunuh Goliat (1 Samuel 17), bukan Raja Saul.)
      2. Saul adalah raja. Apakah rasional bagi dia untu cemburu terhadap pegawainya? Haruskah seorang raja cemburu terhadap seseorang yang ia naikkan pangkatnya? (Hal inilah yang persis kita lihat dengan Hawa dan Setan. Orang-orang dalam situasi berkecukupan menjadi cemburu karena ketamakan dan menginginkan lebih. Raja Saul khawatir ia akan kehilangan posisinya kepada Daud. Saul menginginkan posisis yang sudah ia miliki – tidak diragukan karena kesombongannya.)
    3. Baca 1 Samuel 18:10 dan 1 Samuel 16:14. Bagaimana mungkin Anda mendapatkan “roh jahat dari Allah”?
      1. Baca kembali Yakobus 4:5. Disini dikatakan juga “Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita”. Bagaimanakah kita seharusnya mengartikan ini? (Roh Kudus tidak mendorong kita untuk berbuat jahat. Tetapi, Allah menciptakan kita dengan kebebasan memilih. Sesudah dosa, kecenderungan kita adalah melakukan yang jahat (Kejadian 8:21).)
    4. Baca 1 Samuel 18:10-11. Apa yang direncanakan Saul ketika ia mencoba untuk “menancapkan Daud ke dinding?” (Ia bermaksud membunuh Daud.)
      1. Apakah ini disebabkan oleh dosa kecemburuan dan iri hati? (Ya. Paling sedikit Anda mau mengambil apa yang dimiliki orang lain. Yang terburuk, Anda mau mengambilnya untuk diberikan bagi diri Anda! Orang kaya tidak boleh memeras orang miskin supaya mereka menjadi lebih kaya. Orang miskin jangan mencoba mengambil harta orang kaya. Keduanya merupakan dosa kecemburuan dan iri hati.)
    5. Seandainya Raja Saul “bersikap lain”. Bagaimanakah reaksi Raja Saul terhadap Daud kalau Saul memutuskan hidupnya berada dalam tangan Allah, dan ia akan melakukan apapun kehendak Allah? (Saul akan mengatakan masa saya sebagai Raja sudah berakhir, dan saya akan melakukan apa saja yang Allah inginkan. Untuk itu diperlukan kerendahan hati dan hati yang beriman. Kesombongan akan hilang.)
    6. Sahabat, apakah Anda menghendaki damai dalam hidup Anda? Maukah Anda keluar dari persaingan mencari kekayaan, dan hidup dalam ketenangan? Kuncinya adalah meminta Roh Kudus memberikan Anda karunia untuk menjadi rendah hati. Kalau Anda benar-benar rendah hati, ketamakan, iri hati dan cemburu akan ditinggalkan. Mengapa tidak memutuskan hari ini untuk meminta Allah memperbaiki sikap Anda dan memberikan Anda damai?
  2. Minggu Depan: Bebas Dari Ketagihan