Hari Sabat

Kejadian 2, Markus 2, Yohanes 1, Matius 12)
Indonesian
Year: 
2014
Quarter: 
3
Lesson Number: 
11

Pendahuluan: Saya menyukai hari Sabat. Biasanya adalah sangat sukar bagi saya untuk beristirahat. Jika saya berada di rumah, dan melihat sesuatu yang harus dibenahi, maka saya pasti akan melakukannya. Demikian juga di kantor, saya pasti selalu memiliki pekerjaan yang harus saya selesaikan. Selain hari Sabat, saya merasa bersalah jika saya beristirahat sementara ada banyak hal yang harus diselesaikan. Namun, pada hari Sabat, perasaan bersalah itu hilang seketika. Pada saat saya mulai memikirkan pekerjaan yang harus saya lakukan, saya berkata pada diri saya, “Hari ini adalah hari Sabat, segala hal yang menyangkut pekerjaan sisihkan dahulu.” Adalah suatu berkat memiliki waktu untuk beristirahat tanpa rasa bersalah. Hari Sabat adalah suatu doktrin penting dalam Alkitab, oleh karenanya mari kita menyelam langsung ke dalam pelajaran kita!

  1. Awal mulanya
    1. Baca Kejadian 1:31 dan Kejadian 2:1. Berapa lamakah waktu yang digunakan Allah dalam penciptaan dunia? (Enam hari.)
      1. Menurut saudara, apakah sebenarnya mungkin bagi Allah untuk melakukan penciptaan dalam waktu yang lebih singkat? (Baca Kejadian 1:14-19. Kita melihat bagaimana Allah menciptakan matahari, bulan dan bintang, dan menempatkannya untuk berfungsi dalam satu hari. Pemikiran saya adalah jika Allah dapat menciptakan hal in dalam satu hari, maka tidak ada yang mustahil bagiNya.)
      2. Apakah Allah dapat saja menggunakan waktu yang lebih lama dalam penciptaan bumi? (tentu saja, jika memang Ia menghendaki demikian.)
    2. Baca Kejadian 2:2-4. Jika Allah hendak mengadakan penciptaan dalam waktu yang lebih singkat, atau lebih lama, menurut saudara mengapa Ia mengadakan penciptaan dalam waktu enam hari? (Baca Markus 2:27-28. Allah melakukannya bagi kita. Ia ingin agar kita dapat beristirahat.)
      1. Baca kembali ayat di Kejadian 2:3. Menurut saudara apakah maksudnya ketika Allah “memberkati hari ketujuh dan menyucikannya? (Sesuatu yang bersifat suci biasanya akan disisihkan, karena itu bersifat istimewa. Hari Sabat merupakan hari yang istimewa.)
  2. Otoritas Allah
    1. Baca Yesaya 45:11-12. Apakah yang terjadi pada Allah? (Ia sedang digugat. Manusia sedang menebak Allah.)
      1. Apakah gugatan Allah sebagai dasar dari otoritasnya terhadap manusia? (Ialah sang Pencipta! Saya menyelidiki hal ini dan menemukan bahwa gugatan terhadap prinsip Allah di seluruh Alkitab adalah bukti bahwa Ia adalah Pencipta kita.)
    2. Baca Keluaran 20:8. Alasan apakah yang membuat Allah mewajibkan kita memelihara hari Sabat? (Allah menghubungkan hari Sabat kepada kuasaNya dan otoritasNya sebagai Pencipta. Ia mengatakan secara lisan bahwa enam hari lamanya Ia menciptakan bumi. Maka pada hari yang ketujuh kita harus beristirahat sama seperti yang Ia lakukan.)
      1. Mari sejenak kita renungkan filisofi ini. Jika saudara adalah Setan, dan saudara hendak menantang otoritas Allah, strategi apakah yang akan saudara susun? (Jika saya adalah Setan, saya akan mencoba untuk meragukan penciptaan, dan berusaha membuatnya tidak relevan. Jika saya adalah Allah, saya akan melakukan persis seperti apa yang kita baca di dalam Hukum Keempat – Sekali seminggu saya akan mengenang bahwa saya adalah Sang Pencipta.)
        1. Apakah saudara melihat strategi yang sama dijalankan di dunia? (ya, secara harafiah baik penciptaan enam hari dan hari ketujuh Sabat sedang diserang habis-habisan.)
    3. Baca kembali Keluaran 20:11. Kenang kembali bagaimana Musa menerima Kesepuluh Hukum dari Allah. Saya membaca gugatan bagaimana “hari-hari” yang terdapat dalam Kejadian 1 tidaklah sama artinya dengan hari-hari yang kita ketahui sekarang. Bagaimanakah “hari-hari” yang diketahui pada jaman Musa? (Apa yang Allah sampaikan pada Musa melebihi perdebatan. Musa dan umat Allah mengerti bahwa pengertian hari disini adalah secara harafiah.
      1. Saya bukanlah seorang ilmuwan. Saya seorang ahli debat dan ahli logika. Ada banyak orang yang mengaku Kristen, termasuk diantaranya anggota gereja saya, yang tidak percaya enam hari penciptaan secara harafiah. Mari kita kesampingkan isu ilmiahnya. Apakah kesimpulan yang benar jika memang dunia secara harafiah bukanlah tercipta dalam enam hari? (Bahwa Allah berbohong. Ada sebagian orang yang berargumentasi bahwa pada jaman Musa, manusia yang hidup masih primitif dan tidak memiliki pengertian perihal hal tersebut, maka Allah mengatakan hal yang bukan-bukan kepada mereka. Allah tidak perlu memberikan penjelasan rinci apapun perihal penciptaanNya. Namun, Ia melakukannya. Dalam Kejadian 1 dan Keluaran 20 Ia menjelaskannya secara rinci.)
        1. Jika Allah berbohong, kesimpulan logis apakah yang mungkin mengikuti pernyataan tersebut? (Bahwa Allah berbohong bahkan menyangkut gugatan dasar otoritasNya terhadap manusia. Hal ini menyangkut masalah yang dalam perihal siapa sebenarnya Allah. Hal ini juga menyangkut masalah dalam perihal menjadi seorang Kristiani.)
    4. Baca Yohanes 1:1-4 dan Yohanes 1:14. Siapakah “Firman” itu? (Yesus.)
      1. Apakah yang dikatakan Alkitab mengenai Firman dan penciptaan? (Bahwa yang dimaksud Pencipta dalam Kejadian 1 adalah Yesus. Itulah sebabnya menerima perihal penciptaan adalah sama pentingnya dengan menerima otoritas Yesus.
  3. Seperti apakah Seharusnya Sabat itu?
    1. Baca Matius 12:1-2. Tuduhan apakah yang ditujukan terhadap Yesus? (Bahwa Ia tidak secara benar mengendalikan murid-muridNya. Mereka melanggar hari Sabat.)
    2. Baca Matius 12:3-5. Apakah jawaban Yesus sama seperti bagaimana cara anak-anak kita menjawab – sama seperti jawaban saudaramu? Jangan hanya menuduh saya, ia juga melakukan hal yang sama!
      1. Apakah murid-murid Yesus berlaku seperti para iman yang bekerja dalam kaabah?
    3. Baca Matius 12:6-8. Tunggu sebentar! Yesus sedang mengatakan suatu hal yang lebih besar dari “semua orang melakukan hal yang sama”. Apakah yang Yesus tuntut? (Ia mengatakan bahwa murid-muridNya bertindak sama seperti para imam yang bekerja di kaabah karena Yesuslah kaabah. Diatas hal ini, Yesus berkata bahwa Ia memiliki otoritas untuk menentukan apa yang baik dilakukan pada hari Sabat.)
      1. Jika Sabat akan menjadi punah (seperti halnya burung Dodo), apakah Yesus akan merespons seperti yang dilakukanNya? (Tidak. Yesus tidak pernah memberi tanda bahwa Sabat tidak berlaku lagi. Melainkan, Ia menyatakan bahwa Ialah “Tuhan atas Hari Sabat.”)
      2. Apakah maksud Yesus mengatakan, “Yang Kukehendaki ialah belas kasihan, dan bukan persembahan?” Dan, mengapakah para murid Yesus “tidak bersalah?” (Perhatikanlah pola dari contoh yang Yesus berikan. Pertama hendaklah kita menunjukkan belas kasihan pada mereka yang lapar. Kedua adalah menolong mereka yang telah masuk kedalam kaabah. Pada kedua kasus ini, menunjukkan kebaikan pada manusia adalah lebih penting daripada yang tersurat dalam hukum.)
        1. Saya mengenang ketika pada suatu Sabat kami bersama kelompok gereja kami pergi ke kebun binatang. Sepasang suami istri yang memiliki anak yang masih muda dan merengek karena hari yang begitu panas meminta agar mendapatkan minuman dingin atau eskrim. Pasangan itu enggan membelikan anak-anak mereka karena hari Sabat. Menurut saudara apakah reaksi Yesus terhadap keputusan mereka?
    4. Baca Matius 12:9-12. Kelemahan apakah yang saudara lihat dari logika Yesus? (Bahwa domba-domba itu sedang dalam penderitaan. Keadaan domba tersebut dalam situasi genting. Situasi orang yang mati sebelah tangan itu bukanlah keadaan genting.)
      1. Jika kesimpulan yang saya buat benar adanya, pelajaran apakah yang sedang diajarkan Yesus? (Apakah keadaannya saudara adalah genting atau tidak, dalam hal ini tidak ada relevansinya. Hanya ada satu pertanyaan yang relevan yaitu apakah saudara berbuat baik pada hari Sabat. Jika jawabannya iya, maka apa yang saudara lakukan adalah hal yang wajar.)
      2. Seringkali saya katakan bahwa Alkitab merupakan harta yang tak terbatas. Setiap pelajaran yang masuk dalam Alkitab seharusnya memiliki tujuan penting. Pelajaran penting apakah yang kita peroleh disini? (Inilah bukti kuat bahwa pemeliharaan hari Sabat itu terus akan berlanjut. Inilah instruksi jelas mengenai pemeliharaan hari Sabat.)
    5. Baca Matius 12:13-14. Kegiatan apakah yang dilakukan para ahli Taurat tersebut pada hari Sabat? (Mereka tidak sedang berbuat kebaikan. Mereka sedang merencanakan pembunuhan!)
    6. Baca Matius 24:15-21. Yesus sedang membicarakan mengenai pengrusakan kaabah yang terjadi pada tahun 70 Masehi. Apakah merupakan pelanggaran terhadap hari Sabat jika orang melarikan diri dari maut yang menantinya? (Tentunya melarikan diri disini adalah “berbuat kebaikan.”
      1. Jika pemikiran saya benar, apakah yang disampaikan Yesus? (Musim salju adalah waktu yang tidak menyenangkan untuk harus melarikan diri. Saudara hendak menikmati Sabat saudara, namun keadaan membuat saudara harus melarikan diri demi keselamatan nyawa saudara. Menurut saya inilah pengertian dari ayat tersebut.)
      2. Perhatikanlah isu mengenai waktu. Jika hari Sabat berakhir di kayu salib, apakah pernyataan Yesus tersebut masuk akal? (Yesus sengaja menanamkan pentingnya untuk memelihara hari Sabat.)
    7. Baca Wahyu 14:6-7. Inilah pekabaran akhir jaman. Peranan apakah yang dimainkan hari Sabat disini? (Ingatlah bahwa hari Sabat diciptakan sebagai hari peringatan akan penciptaan. Panggilan untuk secara langsung beribadat kepada sang Pencipta memiliki sangkut paut dengan hari Sabat.)
    8. Saudaraku, sebagian orang yang membaca pelajaran ini mungkin saja memiliki pandangan salah mengenai pemeliharaan hari Sabat dan mungkin tidak menangkap kabar mengenai rahmat Allah. Sebagian orang lainnya, mungkin saja tidak mengindahkan hari peringatan mingguan menyangkut otoritas Allah, dan kehilangan waktu bebas dari rasa bersalah (guilt-free) untuk beristirahat. Maukah saudara menetapkan mulai hari ini untuk mencoba secara benar memelihara hari Sabat?
  4. Pelajaran minggu depan: Kematian dan Kebangkitan.