Jubah Warna-warni
Pendahuluan: Apakah saudara bergumul dengan rasa rendah diri? Apakah iri hati kadang-kadang menyebabkan saudara melakukan hal-hal yang tidak akan saudara lakukan jika berada dalam situasi yang berbeda? Seberapa besar bagian hidup saudara yang terbuang percuma karena berupaya membuktikan kepada orang lain bahwa saudara patut dihargai? Apakah iri hati telah mengubah arah hidup saudara dan arah hidup keluarga saudara? Pekan ini kita arahkan perhatian kepada sebuah keluarga yang sarat dengan rasa iri hati dan rendah diri. Dan hal-hal yang buruk pun terjadilah. Mari gali kisah Alkitab kita dan lihat apa yang bisa kita pelajari!
- Yusuf dan Para Ibu
- Baca Kejadian 37:1-2. Perhatikan bahwa Yusuf sedang bekerja bersama saudara-saudaranya, namun mereka memiliki ibu yang berbeda. Apa yang kita ketahui tentang ibu yang berbeda-beda ini?
- Baca Kejadian 29:16-18dan Kejadian 29:21-29 Kira-kira seperti apa hubungan yang terjalin antara Lea dan Rahel?
- Siapa yang salah dalam situasi ini?
- Siapa yang salah dalam situasi ini?
- Baca Kejadian 30:1-5. Bagaimana pendapat saudara tentang proses yang menyebabkan Bilha menjadi istri Yakub?
- Apa yang memotivasi keputusan ini? (Iri hati.)
- Apa yang memotivasi keputusan ini? (Iri hati.)
- Baca Kejadian 30:9-11. Apa pendapat saudara tentang proses yang menyebabkan Zilpa menjadi istri Yakub?
- Apa yang memotivasi keputusan ini? (Ambisi.)
- Apa yang memotivasi keputusan ini? (Ambisi.)
- Baca Kejadian 29:16-18dan Kejadian 29:21-29 Kira-kira seperti apa hubungan yang terjalin antara Lea dan Rahel?
- Kita kembali ke Kejadian 37:1-2. Perhatikan bahwa ayat kedua mengatakan “Inilah riwayat keturunan Yakub” dan kemudian langsung berbicara tentang Yusuf dan saudara-saudaranya. Bagaimana kaitannya? (Kehidupan Yakup ditandai dengan melencengnya situasi dalam keluarganya.)
- Kendali apa yang Jakub pegang terkait situasi ini?
- Kendali apa yang Jakub pegang terkait situasi ini?
- Baca Kejadian 30:22-24. Apakah Rahel senang telah memiliki Yusuf? (Ia ingin memperoleh anak lagi.)
- Kita angkat saudara menjadi penasihat keluarga (mungkin psikiater keluarga). Apa saran saudara untuk mereka?
- Baca Kejadian 37:1-2. Perhatikan bahwa Yusuf sedang bekerja bersama saudara-saudaranya, namun mereka memiliki ibu yang berbeda. Apa yang kita ketahui tentang ibu yang berbeda-beda ini?
- Apakah saudara akan mengatakan bahwa para istri seharusnya menemukan nilai diri dalam hubungan mereka dengan Allah, bukan dari suaminya atau jumlah anak yang dimiliki?
- Baca Kejadian 30:17-18. Sekarang bagaimana dengan nasihat saudara tadi?
- Apakah Allah memberi Lea upah karena ia memberikan budak perempuannya kepada suaminya? (Tak sangsi lagi, Allah mendengar doa-doa yang Lea layangkan. Namun, saya yakin Dia tidak memberinya upah atas kecemburuannya dan perempuan lain yang ia berikan kepada suaminya!)
- Apa yang diajarkan oleh kejadian ini kepada kita? (Hati-hati dengan apa yang kita kaitkan dengan Allah.)
- Apa yang diajarkan oleh kejadian ini kepada kita? (Hati-hati dengan apa yang kita kaitkan dengan Allah.)
1. Yusuf dan Saudara-saudaranya
1. Kita telah mengetahui bahwa situasi dalam keluarga tersebut sungguh kacau. Tengok kembali Kejadian 37:1-2. Yusuf memberikan laporan buruk tentang para saudara seayahnya. Jika saudara hanya tahu fakta ini, apa anggapan saudara mengenai hubungan diantara para kakak-beradik ini?
1. Coba kita tambahkan fakta-fakta lainnya. Baca Kejadian 35:22 dan pikirkan kembali apa yang telah kita pelajari mengenai cara Bilha dan Zilpa diperistri. Kira-kira bagaimana sikap anak-anak Zilpa (dan terutama Bilha) terhadap harga diri mereka? (Mereka merupakan anak-anak dari para istri yang derajatnya lebih rendah. Ruben, anak Lea, bahkan tidur dengan Bilha! Saya yakin bahwa dalam situasi yang penuh iri hati ini mereka merasa rendah diri terhadap Yusuf.)
2. Kira-kira bagaimana perasaan Yusuf tentang kakak-kakaknya? (Karena Yusuf baru berumur tujuh belas tahun, kemungkinan ia menghormati kakak-kakaknya. Tak sangsi lagi, mereka punya wewenang.)
3. Mungkinkah bahwa semua – Yusuf dan anak-anak dari para istri yang lebih rendah derajatnya - merasa rendah diri?
4. Kira-kira apa pendapat anak-anak dari para istri yang lebih rendah derajatnya ini tentang Yusuf yang melaporkan kelakuan buruk mereka?
2. Baca Kejadian 37:3. Mengapa Yakub (Israel) memberi jubah ini kepada Yusuf? (Karena ia sudah tua saat Yusuf lahir.)
1. Alasan macam apa itu? (Yakub bisa saja orang yang sentimentil, namun saya yakin cintanya kepada Rahel merupakan bagian dari alasan mengapa ia lebih condong kepada Yusuf.)
3. Baca Kejadian 37:4. Apakah Yakub benar-benar menunjukkan kasihnya kepada Yusuf?
1. Apakah Yakub seharusnya mengantisipasi hal ini?
1. Apakah Yakub peduli?
2. Kira-kira bagaimana reaksi Yusuf terhadap hal ini? (Hal ini hanya akan membuat Yusuf semakin merasa bahwa dia adalah “orang luar” dan tidak pantas menjadi bagian dari “kelompok”.
4. Baca Kejadian 37:5-7. Kira-kira mengapa Yusuf menceritakan mimpinya? Apakah ia tebal kulit? Tolol? Arogan? (Ia memang tidak menunjukkan kecerdasan emosi dan kedewasaan, namun dugaan saya ia mengungkapkan cerita itu karena ia ingin menunjukkan kepada kakak-kakaknya bahwa ia punya nilai. Mereka harus mengijinkannya bergabung dalam kelompok mereka.)
5. Baca Kejadian 37:8. Apakah cerita Yusuf dimaksudkan untuk berujung seperti ini?
6. Baca Kejadian 37:9-10. Kali ini, apakah ada alasan bagi Yusuf untuk menceritakan mimpinya?
7. Baca Kejadian 37:11. Apakah seperti ini reaksi yang saudara harapkan? (Saudara mungkin menyangka saudara-saudaranya akan menyimpulkan bahwa Yusuf ini seorang anak kemarin sore yang arogan. Iri hati tidak akan terbersit dalam benak saudara. Fakta bahwa mereka iri hati memperkuat anggapan bahwa mereka merasa rendah diri. Dan kini mereka pikir bahwa mungkin saja Allah lebih memilih Yusuf dibanding mereka.)
1. Apakah Yakub percaya mimpi ini datangnya dari Allah? (Yakub menganggap mimpi ini penting.)
8. Apakah menurut saudara mimpi ini datangnya dari Allah? Mengapa Allah memberi mimpi-mimpi ini kepada Yusuf padahal Ia tahu bahwa Yusuf akan menceritakan mimpi-mimpinya?
2. Yusuf dan Petaka
1. Baca Kejadian 37:12-14. Wewenang apa yang diberikan kepada Yusuf?
1. Sejauh mana Yakub bertanggung jawab atas apa yang kemudian terjadi?
2. Baca Kejadian 37:18-20. Apa yang memotivasi rencana pembunuhan tersebut? (Mimpi-mimpi Yusuf.)
1. Kita angkat kembali saudara menjadi penasihat keluarga. Apa saran saudara untuk menghindari petaka ini?
1. Apakah saudara akan mengatakan kepada Yakub, “Jangan utus anak ini untuk membawa laporan tentang kakak-kakaknya?”
2. Apakah saudara akan mengatakan kepada Allah, “Jangan kirim mimpi-mimpi ini kepada Yusuf?" (Yakub berhak menunjuk siapa saja yang ia kehendaki untuk menjadi penyelia. Saya yakin ada alasan kenapa ia memilih Yusuf. Allah berhak menyingkapkan masa depan kepada hamba-hamba-Nya. Masalahnya ada pada para kakak (dan kita). Kita perlu memahami fakta bahwa kita tidak sama cerdas, bertalenta, jujur, atau mampu seperti yang lain. Mungkin soal waktu saja (anak yang lahir saat Yakub sudah tua) yang menyebabkan seseorang lebih istimewa dari yang lain. Kita perlu menerima kenyataan ini dengan ikhlas dan tanpa rasa iri hati.)
3. Baca Kejadian 37:21-28 dan pusatkan perhatian pada ayat 26. Apa yang memotivasi pengambilan keputusan akhir dari saudara-bersaudara ini?
3. Yusuf dan Konsekuensi
1. Cerita kita ini berlanjut dengan perubahan yang menakjubkan. Jusuf menghadap Firaun, Raja Mesir, mengungkap paceklik yang akan terjadi, dan mengungkapkan bagaimana menghindari konsekuensi dari datangnya paceklik. Firaun mengangkat Yusuf menjadi orang keduanya yang bagian perencanaan menyambut paceklik. Baca Kejadian 41:56-42:2.
1. Jika saudara-bersaudara ini mengikuti rencana mula-mula mereka dan membunuh Yusuf, apakah akibatnya? (Kemungkinan banyak dari mereka akan meninggal.)
1. Apa yang diajarkan di sini mengenai rasa iri hati, rendah diri dan dendam?
2. Apa yang terjadi kepada saudara-bersaudara ini sebagai akibat dari perubahan rencana mereka untuk mencelakakan Yusuf? (Kejadian 42-50 dan Keluaran 1 menceritakannya secara singkat bagaimana hidup mereka. Dosa mereka tersingkap. Keturunan mereka tingal di Mesir 430 tahun (Keluaran 12:40), sebagian dari waktu ini dijalani sebagai budak.)
2. Sobat, keputusan yang engkau ambil hari ini berdasarkan rasa rendah diri, iri hati dan dendam dapat berdampak pada hidupmu, keluargamu dan keturunanmu. Maukah hari ini engkau memutuskan untuk memohon Allah mengangkat rasa rendah diri dan irihatimu dan sebagai ganti memberimu rasa syukur atas apa yang Allah telah lakukan untukmu?
Pekan depan: Jubah Keimamatan Kasih Karunia.