Kristus adalah Tuhan atas Hari Sabat
Pendahuluan: Apakah pendapat saudara tentang buku Perjanjian Lama? Apakah di dalamnya terdapat banyak peraturan keras? Apakah saudara berpikir bahwa Perjanjian Baru itu lebih berfokus kepada kasih, melebihi peraturan2? Baru-baru ini, kontroversi perihal masalah hak homoseksual telah membawa saya pada pembahasan mengenai pendekatan Alkitab terhadap pernikahan. Pernahkah saudara memikirkan bahwa buku Perjanjian Baru mengetatkan peraturan2 mengenai pernikahan jika dibandingkan dengan hukum Mosaik dari buku Perjanjian Lama? Lihat Matius 19:3-9. Kentara juga bahwa (Matius 5:27-28) telah memperketat peraturan-peraturan mengenai perzinahan. Bila pemikiran bahwa buku Perjanjian Lama telah memperketat peraturan yang ditetapkan perihal kasih adalah pemikiran yang salah, bagaimana dengan hari Sabat? Apakah peraturan mengenai hari Sabat diperketat atau dilonggarkan dalam buku Perjanjian Baru? Mungkinkah bahwa seluruh pertanyaan mengenai pelaksanaan peraturan-peraturan ini telah kehilangan maksudnya? Mungkinkah Yesus sebenarnya sedang mengarahkan kita kepada penerapan awal dari peraturan-peraturan ini. Mari kita menggali pelajaran kita dalam buku Lukas untuk mendapatkan penjelasannya!
Apakah peristirahan pada hari Sabat adalah tindakan memberikan rahmat? (Ya! Setelah enam hari penciptaan, Allah memberikan hari ketujuh kepada manusia sebagai tanda kasih dan rahmat. Namun, rahmat mencakup lebih dari hanya beristirahat. Sebagian pekerjaan Sabat (Matius 12:5) adalah menunjukkan rahmat.)
- Sabat Penuaian
- Baca Lukas 6:1-2. Mengapa orang Farisi menganggap aktivitas ini melanggar hukum?
- Baca Ulangan 23:25. Apakah mereka mencuri gandum? (Tidak. Tindakan mereka adalah sesuai hukum jika dilakukan bukan pada hari Sabat. Robertson’s Word Picture mengenai Perjanjian Baru mengatakan pada kita bahwa ‘menurut pendapat para Rabi’, tindakan para murid yang “menuai, menyabit, menampi, dan menyiapkan makanan sekaligus pada waktu bersamaan” – adalah tindakan yang seharusnya tidak dilakukan pada hari Sabat.)
- Apakah Yesus juga ikut terlibat dalam aktivitas ini? (Tidak, setidaknya tidak ada catatan bahwa Ia terlibat.)
- Baca Lukas 6:3-4. Jika Yesus tidak terlibat, mengapa Ia harus memberikan jawaban? (Kemungkinan karena Yesus merasa bahwa ini adalah suatu bagian Teologia yang penting, ataupun karena Ia merasa bertanggungjawab akan tindakan para murid.)
- Bagaimana pendapat saudara mengenai jawaban yang diberikan Yesus? Apakah saudara akan merasa lega jika anak-anak saudara menjawab, “ Teman-temanku juga melakukan hal yang sama?”
- Ataukah, ada maksud lain yang hendak disampaikan oleh Yesus?
- Bagaimana pendapat saudara mengenai jawaban yang diberikan Yesus? Apakah saudara akan merasa lega jika anak-anak saudara menjawab, “ Teman-temanku juga melakukan hal yang sama?”
- Baca kembali Lukas 6:4. Pertanyaan terdahulu saya tentang “orang lain juga melakukannya,” mengasumsikan bahwa tindakan Daud adalah melanggar hukum. Yesus juga kelihatannya mengasumsikan bahwa mereka melanggar hukum. Apakah memang demikian?
- Selagi kita ada dalam topik pembahasan tindakan yang melanggar hukum, mengapa Yesus tidak mengatakan “Murid-murid itu tidak melakukan pekerjaan.” Tidak ada yang salah dilakukan di sini!
- Baca Lukas 6:5. Apakah yang Yesus sampaikan? Bagaimana, kalau saja, hal ini berhubungan dengan jawabanNya terdahulu bahwa mereka juga melakukan hal itu? (Pada permukaan, kelihatannya pernyataan ini selengkapnya tidak berhubungan. Tetapi, pikirkanlah hal berikut. Yesus mengatakan bahwa ia memegang kendali (“Tuhan atas hari Sabat”). Permintaan Daud akan roti sajian (1 Samuel 21) sepenuhnya belum terjadi sebelumnya. Namun, hal ini membantu mempromosikan maksud utama Allah untuk menobatkan Daud sebagai Raja. Apakah terdapat pengecualian terhadap “Raja/Allah”?)
- Baca Hosea 6:6. Pendapat apakah yang dapat ditambahkan dalam diskusi kita mengenai Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat dan pemeliharaan Sabat yang benar? (Kita perlu berfokus terhadap hal yang utama – yaitu untuk mengakui otoritas Allah. Yesus adalah Tuhan atas Hari Sabat dan memiliki hak untuk menentukan apa yang sesuai hukum pada hari Sabat.)
- Kita perlu melihat detil tambahan yang didapati dalam buku Matius. Baca Matius 12:5-8. Perhatikan bahwa Yesus mengutip Hosea 6:6. Bagaimana pengertian saudara akan ajaran Yesus disini? (Pertama, Yesus mengatakan bahwa ia ada ditengah-tengah isu ini, bahwa Ia adalah Allah, dan bahwa murid-muridNya adalah pelayanNya. Yesus mengatakan bahwa “rahmat adalah kunci atas hari Sabat.)
- Apakah maksud Yesus menolak “korban” yang dilakukan sebagai rahmat pada hari Sabat?
- Apakah kebanyakan dari tradisi pemeliharaan hari Sabat berhubungan dengan pengorbanan- bahwa hal yang tidak kita lakukan, adalah hal yang harus kita tinggalkan?
- Mari kita kembali kepada pertanyaan yang saya ajukan sebelumnya: mengapa Yesus mengatakan, “ini bukanlah bekerja?” (Yesus sedang menujukan perhatian kita terhadap pertanyaan tentang rahmat yang lebih penting. Mari kita lihat cerita berikut ini untuk lebih mengerti ide yang disampaikan.
- Baca Lukas 6:1-2. Mengapa orang Farisi menganggap aktivitas ini melanggar hukum?
- Penyembuhan pada hari Sabat
- Baca Lukas 6:6-7. Mengapa orang Farisi berpikir bahwa Yesus mungkin menyembuhkan orang pada hari Sabat? (Mereka sangat mengerti bahwa ini hal yang mungkin akan dilakukanNya!)
- Baca Lukas 6:8-9. Mengapa Yesus memerintahkan orang yang mati tangannya itu untuk berdiri sebelum Ia mengajukan pertanyaan? (Yesus sedang memberikan tanda bahwa hal ini adalah yal yang penting. Sekarang kita lebih memahami mengapa Yesus menjawab untuk para muridNya perihal cerita “penuaian” yang baru saja kita diskusikan.)
- Mari kita memikirkan pertanyaan Yesus. Jika saudara seorang Farisi yang pintar, apakah yang mungkin merupakan jawaban saudara? (Tentunya, hal yang baik dan bukan hal jahat adalah jawaban yang benar. Namun, siapakah yang beragumentasi untuk hal kejahatan?)
- Baca Lukas 6:10-11. Apakah ada orang yang beragumentasi mengenai hal jahat? (Hal ini menunjukkan bahwa orang Farisi telah berembuk untuk merencanakan mencelakai Yesus pada hari Sabat.)
- Baca Yohanes 7:21-24. Anak bayi laki-laki seharusnya disunat pada hari kedelapan (Kejadian 7:12). Maka, para ahli teologia Yahudi memiliki konflik jika hari kedelapan jatuh pada hari Sabat. Apakah Yesus dihadapkan pada konflik disaat menyembuhkan pada hari Sabat? (Ia tidak musti menyembuhkan pada hari Sabat. Ia dapat menyembuhkan pada hari lainnya.)
- Jadi, apakah yang sedang dibicarakan oleh Yesus? Ia tida memiliki konflik bertentangan, bukan? (Yohanes 7:24 mengatakan pada kita bahwa Yesus melihat konflik antara pandangan tradisional dan pandanganNya mengenai hari Sabat. Pandangan Yesus adalah bahwa Hari Sabat itu dapat digunakan untuk melakukan hal baik. Hari itu adalah untuk menunjukkan rahmat dan bukan mengenai pengorbanan.)
- Mari kita renungkan kedua cerita ini dan apa yang diajarkannya mengenai hari Sabat. Baca Keluaran 20:8-11. Apakah ajaran ini perihal menjaga kekudusan hari Sabat? (Agar kita tidak melakukan pekerjaan pada hari itu. Peraturan yang sama berlaku bagi pegawai maupun binatangmu – jangan suruh mereka bekerja.)
- Apakah Yesus memperluas pelajaran dari buku Perjanjian Lama perihal hari Sabat?
- Apakah Yesus membuat peraturan yang lebih ketat atau sebaliknya? (Sama seperti ajaran mengenai pernikahan dan perzinahan, menurut saya Ia sedang berfokus kembali terhada peraturan yang sudah ada untuk membantu kita mengerti tujuan peraturan yang mula-mula. Yesus mengajarkan bahwa beristirahat saja bukanlah penekanan utama dari hari Sabat. Hal penting dari hari Sabat adalah untuk menunjukkan rahmat.)
- Melakukannya dengan Benar.
- Baca Lukas 4:16. Apakah ajaran Yesus mengenai hari Sabat dalam ayat ini? (Hal ini merupakan adat kebiasaan Yesus. Cerita-cerita mengenai hari Sabat ini menunjukkan bahwa Yesus tidaklah melakukan proses meniadakannya. Pada pembahasan ini ditunjukkan pentingnya hari Sabat, sama seperti pernikahan, melalui kerinduan Yesus agar umat manusia secara benar memahami peraturan Allah.)
- Markus 2:27-28. Siapakah seharusnya penerima hari Sabat? (Umat manusia! Allah menjadikan hari Sabat demi kepentingan kita. Bukanlah peraturan sewenang-wenang untuk melihat apakah manusia dapat menurutinya.)
- Baca Lukas 13:10-13. Siapakah yang dimuliakan disini? (Ia memuji Allah!)
- Siapakah yang diuntungkan disini? (Perempuan miskin tersebut.)
- Baca Lukas 13:14. Kepada siapakah berita tersebut ditujukan? (Mereka yang sedang berbakti dikaabah dan ingin mendapat kesembuhan.)
- Baca Lukas 13:15-17. Seberapa pentingnyakah untuk berada pada sisi yang benar dalam ajaran mengenai hari Sabat? (Yesus menyebut mereka “orang munafik” dan ia “mempermalukan” mereka. Adalah sangat penting untuk berfokus pada rahmat. Kita seharusnya tidak mengatakan, “segala pandangan mengenai hari Sabat adalah benar.” Namun, menempatkan korban diatas rahmat adalah salah, dan bukan hanya sekedar menerima variasi dalam cara mengajarkan hari Sabat.)
- Mari kita kembali kepada cerita Daud dan roti kaabah. Sekarang bagaimanakah tanggapan saudara mengenai maksud Yesus dalam pernyataan “yang lainpun melakukannya?” (Rahmat adalah tindakan paralelnya. Hal ini adalah menunjukkan rahmat terhadap Daud dan pengikut-pengikutnya.)
- Menurut saudara pada masa kini apakah yang setimpal dengan memberikan air pada lembu atau keledai pada hari Sabat?
- Ketika saya memikirkan hal Kejadian dan hari Sabat, pendapat pertama saya adalah bahwa hari Sabat merayakan Allah sebagai Pencipta kita. Bagaimanakah hal ini cocok dengan ide Sabat menunjukkan rahmat terhadap sesama manusia? Ia menciptaan kita! Titik utama dari minggu penciptaan adalah penciptaan manusia. Kenang kembali bagiamana pada saat pensaliban Yesus ia beristirahat pada hari Sabat. Hal ini menunjukkan bagaimana luar biasanya tindakan rahmat Allah bagi kita.)
- Saudaraku, apakah saudara memiliki sikap yang benar terhadap hari Sabat? Yesus berpendapat bahwa memahami secara benar mengenai hari Sabat adalah suatu perkara yang penting. Keinginan Yesus adalah adanya hari perhentian untuk berfokus pada rahmat – rahmat yang bermanfaat bagi umat manusia. Apakah saudara mau bertekad hari ini untuk mentaati hari Sabat?
- Minggu depan: Para Wanita Dalam Pelayanan Yesus.
- Melakukannya dengan Benar.