Kerajaan Allah
(Lukas 11, 17, & 21)
Indonesian
Year:
2015
Quarter:
2
Lesson Number:
11
Pendahuluan: Saya sering menulis tentang Kerajaan Allah dan sering juga saya bahas dengan orang yang saya temui. Apakah, sebenarnya, Kerajaan Allah itu? Mungkin saudara berharap saya memiliki ide tentang apa yang saya bicarakan, bukan? Meskipun saya memiliki pengetahuan mengenai Kerajaan Allah, pelajaran minggu ini menunjukkan pada saya bahwa saya masih perlu mempelajari lebih banyak agar dapat lebih memahami apa yang ada dalam pikiran Allah. Mari kita menyelam ke dalam pelajaran Alkitab kita dan bersama-sama kita pelajari lebih banyak mengenai hal ini!
- Kerajaan Allah Di antara kita
- Baca Lukas 17:20. Apakah pengertian saudara akan jawaban Yesus terhadap pertanyaan bilamana Kerajaan Allah akan datang? (Yesus mengatakan bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang dapat kita lihat sehingga kita dapat awas dan berjaga-jaga.)
- Baca Lukas 17:21. Mengapa kita tidak dapat melihat kedatangan Kerajaan Allah? (karena kerajaan itu ada di antara kita.)
- Bagaimana mungkin Kerajaan Allah berada di antara kita?
- Baca Roma 14:17. Paulus memberikan kita contoh nyata perihal hal-hal yang eksternal dan internal. Bagaimana hal ini dapat membantu kita memahami bagaimana Kerajaan Allah bisa berada di antara kita? (Ini adalah perilaku yang dibawa oleh Roh Kudus: kebenaran, damai sejahtera dan sukacita)
- Baca Lukas 11:14-16. Tuduhan apakah yang ditujukan pada Yesus? (Bahwa kuasanya berasal dari Setan.)
- Baca Lukas 11:17-19. Argumen logis bagaimanakah yang digunakan Yesus sebagai jawaban atas pernyataan sekutu dengan Setan? (Mungkinkah Setan mengusir Iblis? Bukankah hal itu akan mengalahkan tujuan Setan?
- Baca Lukas 11:20. Perhatikanlah referensi Yesus akan Kerajaan Allah. Apakah yang diajarkan ayat ini perihal Kerajaan Allah? (Kerajaan itu akan datang jika kita menggunakan kuasa Allah untuk mengusir Iblis.)
- Baca Matius 12:24, Matius 12:28 dan Matius 12:31-32. Dalam buku Matius kita menemukan tuduhan yang sama terhadap Yesus: Bahwa ia bekerja dengan menggunakan kuasa Setan untuk mengusir para Iblis. Kita juga menemukan pernyataan Yesus tentang Kerajaan Allah. Apakah maksud Yesus dengan dosa yang tidak dapat diampuni? (Yesus menunjukkan pada kita bahwa kuasa menyembuhkanNya berasal dari Roh Kudus, dan bukan Setan. Jika saudara menyebut pekerjaan Roh Kudus sebagai kuasa Iblis, maka saudara telah bergerak menuju dasar yang berbahaya!)
- Bandingkanlah kedua versi cerita yang sama tentang Yesus mengusir Iblis dengan perkataan bahwa Kerajaan Allah telah hadir. Pelajaran apakah yang kita peroleh perihal Kerajaan Allah di antara kita? (Kerajaan Allah di antara kita tidak lain adalah kehadiran Roh Kudus yang tinggal di dalam kita!)
- Adakah alasan bagi saudara untuk mempercayai bahwa Roh Kudus berdiam diri di dalam saudara? Jika tidak, mengapa?
- Jika kita memikirkan semua prioritas kerohanian kita, tidakkah kedatangan Kerajaan Allah ke dalam diri kita merupakan sebuah prioritas teratas bagi kita?
- Menurut saudara mengapa Yesus menghubungkan (Lukas 11:20) dengan Roh Kudus sebagai “jari-jari tangan Allah?”
- Keadaan tanpa Kerajaan Allah.
- Baca Lukas 17:22. Jika Kerajaan Allah berada dalam diri kita, mengapa para murid akan merindukan hari-hari bersama Yesus? (Yesus mengatakan bahwa kita akan melihat kembali dengan perasaan rindu akan hari-hari ketika secara fisik Ia berada bersama kita.)
- Apakah saudara mempunyai anggota keluarga atau bahkan teman yang telah meninggal, dan saudara memiliki keinginan untuk suatu hari menghidupkan kembali kenangan akan orang tersebut?
- Baca Lukas 17:23-25. Yesus mengatakan pada kita bahwa Kerajaan Allah ada di antara kita. Apakah keadaannya sebenarnya lebih itu? (Para murid-murid Yesus, yang akan merindukan Yesus suatu saat nanti, akan dapat menantikan kedatangan Kerajaan Allah. Kedatangan tersebut akan menyalakan langit “dari ujung satu sampai keujung lainnya.”)
- Apakah Yesus mengatakan hal bertentangan dengan mengenai diriNya? (Yesus kelihatannya memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan Kerajaan Allah. Pertanyaan intinya adalah, “Apakah Kerajaan Allah akan datang sekarang?” Jawabannya “iya” karena kerajaan Allah ada di dalam diri saudara, tetapi “tidak” saudara tidak dapat menemukannya secara fisik saat ini dengan mencari-cari secara teliti. Pada masa mendatang, kerajaan Allah akan datang dengan cara di luar diri kita, namun untuk dapat melihatnya tidak perlu dengan “perhatian yang teliti”.
- Baca Lukas 17:26-30. Mari kita melihat ayat-ayat ini tanpa memikirkan hal lain mengenai latar belakang cerita pada ayat ini yang kita telah ketahui. Apakah hal-hal seperti (makan dan minum) seperti keadaan yang baik? (Ya, mereka dalam keadaan bersukacita. Ini menggambarkan suatu kehidupan yang dinikmati dan sukses adanya.)
- “Informasi eksternal” apa yang kita temui dari masa-masa Nuh dan Lot? (Baca Kejadian 6:11-13 dan Kejadian 18:20-23. Orang-orang pada masa itu sangat mengerikan.)
- Mengapa Yesus perlu mengatakan hal-hal baik dalam kehidupan ketika orang-orang itu melakukan begitu banyak kejahatan? (Mereka tidak menaruh perhatian terhadap Allah. Mereka tidak memiliki kerajaan Allah di dalam diri mereka.)
- Lihat kembali ayat dalam buku Lukas 17:27-29. Persamaan apakah yang dapat kita temui yang dihasilkan pada zaman Nuh dan zaman Sodom? (Mereka sama-sama dihancurkan.)
- Kapankan waktu kehancuran mereka? (Ketika “orang yang baik” meninggalkan mereka. “Nuh masuk ke dalam bahtera”. “Lot meninggalkan Sodom”.)
- Baca Lukas 17:22. Jika Kerajaan Allah berada dalam diri kita, mengapa para murid akan merindukan hari-hari bersama Yesus? (Yesus mengatakan bahwa kita akan melihat kembali dengan perasaan rindu akan hari-hari ketika secara fisik Ia berada bersama kita.)
- Mempersiapkan Kerajaan di dalam diri kita.
- Baca kembali Lukas 17:30. Dengan melihat latar belakang ceritanya, kesimpulan apakah yang dapat saudara ambil? (Bahwa kerajaan Allah ada di dalam orang yang memiliki kebenaran.
- Apakah saudara ingat perkataan Yesus dalam Lukas 17:20 bahwa Kerajaan Allah tidak akan datang dengan memperhatikan secara teliti? Jika Kerajaan Allah ada di dalam diri orang yang memiliki kebenaran, dan Allah membawanya ke surga pada KedatanganNya yang Kedua, maka Kerajaan Allah itu selalu berada di dalam diri mereka! Mengapa orang-orang ini perlu berjaga-jaga?
- Baca Lukas 17:31. Kita melihat ada satu orang yang berada di dalam rumah dan satu lagi berada di ladang. Mengapa dikatakan kita tidak perlu pergi mengumpulkan barang-barang kita? (Jika Kerajaan Allah ada di dalam saudara, mengapa saudara masih membutuhkan hal-hal lainnya?)
- Baca Lukas 17:32-35. Ada dua orang yang sedang bekerja, sementara dua lainnya sedang tidur. Apakah yang membuat perbedaan akan hidup matinya mereka? Apakah perbedaannya dengan istri Lot? (Kita memiliki gambaran orang-orang yang sedang melakukan aktivitas-aktivitas normal. Sama hal nya dengan referensi tentang makan, minum dan kawin mawin. Pertanyaan yang dilemparkan adalah apakah fokus utama saudara ada pada Kerajaan Allah ataukah pada harta dan aktivitas kehidupan saudara.)
- Apakah maksud dari ayat dalam Lukas 17:33 yang mengatakan barangsiapa memelihara nyawaya, akan kehilangan nyawanya? (Contoh spesifik (Lukas 17:31) berbicara mengenai kembali untuk mengambil barang-barang kita. Namun, contoh yang lebih besar lebih berfokus pada kehidupan kita sekarang. Semua aktivitas normal dalam kehidupan sedang terjadi, sementara pertanyaan yang diajukan adalah apakah memiliki Kerajaan Allah di antara kita merupakan pemikiran utama kita.)
- Baca Lukas 21:34-36. Perhatikan bahwa ayat ini mengatakan agar kita “berjaga-jaga!” Jika kita memberikan perasaan ragu sebagai hal yang menguntungkan kita dan mengatakan bahwa hal terburuk yang terjadi dalam kehidupan kita adalah “terbebani” dan “kekhawatiran dalam kehidupan.” Semua orang memiliki kekhawatiran. Apakah obat penawar atas perasaan ini? (Jika kita mengalihkan masalah-masalah ini kepada Allah, jika kita berfokus terhadap Kerajaan di dalam diri kita, maka hati kita tidak merasa terbebani.)
- Gagasan yang mengatakan Kerajaan Allah tinggal di dalam kita, dan menjadi fokus kita, mungkin merupakan ide baru bagi saudara. Mengapa Yesus menggunakan hal-hal baik, seperti makan, minum, membeli, menjual dan menikah untuk menggambarkan hal-hal buruk yang terjadi pada zaman Sodom dan juga zaman Nuh? Mengapa tidak langsung saja menyinggung masalah dosa? (Hal-hal yang menarik perhatian kita dalam kehidupan cenderung mengalihkan fokus kita dari rencana Roh Kudus bagi kita. Jika kita berfokus pada Kerajaan Allah di antara kita, kita tidak akan mengembara menuju dosa-dosa mengerikan pada zaman Sodom dan Nuh.)
- Baca Wahyu 21:1-3. Pengumuman apakah yang disampaikan melalui takhta Allah? (Bahwa Allah akan tinggal bersama-sama umat manusia!)
- Hal apakah yang tidak berubah? (Jika Roh Kudus tinggal di dalam kita, yakni Kerajaan Allah, maka “jari-jari Allah” sedang berada di dalam diri saudara, maka Allah sekarang tinggal di dalam saudara! Perbedaannya adalah hal eksternal yang berubah. Orang-orang jahat telah hilang, dan kita memiliki surga baru dan dunia yang baru.)
- Saudaraku, apakah saudara ingin menjadi bagian Kerajaan Alah sekarang? Apakah saudara mau tinggal bersama dengan Allah sekarang? Jika demikian, mintalah pengampunan akan dosa-dosa saudara, dan mintalah Allah untuk mengirimkan Roh Kudusnya tinggal di dalam saudara. Mulai hari ini dan seterusnya, jadikanlah focus saudara Kerajaan Allah yang tinggal di dalam saudara!
- Baca kembali Lukas 17:30. Dengan melihat latar belakang ceritanya, kesimpulan apakah yang dapat saudara ambil? (Bahwa kerajaan Allah ada di dalam orang yang memiliki kebenaran.
- Minggu Depan: Yesus di Yerusalem.