Hari Sabat dan Penyembahan

(Kejadian 1-2, Keluaran 20, Kolose 1)
Indonesian
Year: 
2011
Quarter: 
3
Lesson Number: 
3

 

 

Pendahuluan: Bayangkan perceraian yang sama sekali tidak menyenangkan yang melibatkan anak-anak. Si ibu membenci si ayah, merasa sedang bersaing dengannya dan ingin menghilangkan kenangan tentang sang ayah dari benak anak-anaknya.   Hal jahat apa yang bisa dilakukan oleh si ibu untuk menyakiti si ayah? Hal pertama adalah berusaha untuk menghalangi si ayah untuk bertemu anak-anaknya. Kedua, ia bisa mengatakan kepada anak-anaknya bahwa ayah mereka tidak mencintai mereka atau peduli pada mereka.  Ketiga, ia dapat mengatakan bahwa mantan suaminya bukanlah ayah mereka. Tujuan si ayah adalah kebalikannya:   Menegaskan fakta bahwa ia adalah ayah mereka, bahwa ia mengasihi dan peduli pada anak-anaknya, dan bahwa ia ingin bertemu secara rutin dengan anak-anaknya.  Sekarang renungkan konflik antara Allah dan Setan. Masuk akal bahwa Setan akan memiliki tujuan dengan si ibu ini, bukan? Setan ingin agar kita percaya bahwa Allah tidak mengasihi atau peduli kepada kita, Allah bukanlah Bapa kita, dan kita tidak usah merisaukan pertemuan dengan Allah. Mari selami pelajaran Alkitab kita dan pelajari lebih lanjut seluk-beluknya!
  
 
I.      Sabat Penciptaan
 
A.      Baca Kejadian 1:26-27. Apa yang diajarkan di sini mengenai hubungan kita dengan Allah? (Sampai derajat tertentu kita diciptakan serupa dengan Allah.)
 
1.      Bagaimana hubungan kita dengan ciptaan yang lain? (Kita diciptakan untuk memerintah ciptaan yang lain.)
 
2.      Kira-kira mengapa Allah memutuskan bahwa manusia harus berkuasa atas ciptaan yang lain? (Ini menguatkan gagasan bahwa kita diciptakan serupa dengan Allah. Dari tingkatan hubungan ini, kita mulai melihat sebagian dari alasan mengapa kita seperti Bapa kita yang di Surga.)
 
B.      Baca Kejadian 2:1-3. Apa alasan Allah untuk menciptakan hari Sabat? (Ia telah menyelesaikan Ciptaan-Nya.) Pekerjaan besar Allah telah selesai.)
 
1.      Apa yang Allah deklarasikan tentang hari Sabat? (Hari Sabat itu diberkati dan suci.)
 
2.      Apa artinya menjadikan sebuah hari “suci”? (Allah menguduskan hari tersebut.)
                                                                                
C.      Coba kita rangkum semuanya. Apa hubungan antara penciptaan Allah akan manusia dengan hari Sabat? (Hari Sabtu merupakan hari istimewa, hari kudus, di mana kita diingatkan bahwa Allah adalah Pencipta kita.)
 
D.     Baca Keluaran 20:8-11. Saat Allah mengatakan “Ingatlah hari Sabat,” peristiwa apa yang Ia sementara rujuk? (Dapat dimengerti bahwa ini merujuk kepada kisah penciptaan dalam kitab Kejadian.)
 
1.      Mengapa Allah menyuruh kita bekerja enam hari? (Lagi-lagi ini merupakan bayangan dari enam hari penciptaan Allah.)
 
2.      Mengapa kita diperintahkan untuk tidak mempekerjakan hewan milik kita pada hari Sabat? (Allah tidak saja memberitahukan bahwa semua mahluk patut mendapatkan istirahat pada hari Sabat, namun Ia menegaskan gagasan bahwa tugas kita adalah memerintah ciptaan lainnya.)     
 
II.     Hari Sabat dan Kaitannya dengan Penyembahan
 
A.      Baca Kejadian 1:1. Bagaimana Allah memperkenalkan diri-Nya kepada kia? (Sebagai Pencipta kita.)
 
1.      Kira-kira mengapa hal ini menjadi hal yang paling pertama Allah katakan kepada kita dalam Alkitab-Nya?
 
B.      (Baca Wahyu 14:7. Apa yang menjadi dasar bagi Allah untuk menuntut penyembahan kita? (Bahwa Ia adalah Pencipta kita.)
 
C.      Nave’s Topical Bible mendaftarkan 104 ayat Alkitab (di bawah judul “Creator” – Pencipta – terbentang dari kitab Kejadian sampai Wahyu di mana Allah baik secara langsung ataupun melalui manusia, memancangkan penegasan-Nya tentang otoritas-Nya atas kita sebagai Ciptaan-Nya.  Dari sini apa yang bisa kita simpulkan tentang jalan pikiran Allah? (Kita mendapati bahwa yang hal yang terutama, gamblang dan konsisten yang Allah tegaskan tentang otoritas-Nya atas manusia adalah pekerjaan penciptaan-Nya. Allah mengatakan kepada umat manusia: “Aku menciptakan kalian, oleh karenanya kalian harus menuruti Aku.”)
 
D.     Ingat pendahuluan tadi mengenai perempuan yang bercerai yang ingin menghapus kenangan anak-anaknya tentang ayah mereka? Mengapa penting bagi Setan untuk menyerang ibadah hari Sabat? (Setan ingin mencapai dua tujuannya yang kita bisa simpulkan di sini. Pertama, karena hari Sabat merupakan pengingat mingguan mengenai Penciptaan Allah yang berlangsung enam hari, serangan Setan akan menghilangkan pengingat mingguan bahwa Allah menciptakan kita dan oleh karenanya Ia punya otoritas atas kita. Kedua, karena hari Sabat merupakan waktu yang penting untuk  belajar, memuji dan menyembah Allah, pengabaian hari Sabat membatasi waktu kita untuk bertemu dengan Bapa Surgawi kita.)
 
E.      Bagaimana prestasi Setan dalam upayanya membuat manusia lupa bahwa Allah adalah Pencipta mereka? (Banyak sekali yang tidak lagi percaya bahwa penciptaan selama enam hari merupakan kisah sebenarnya dari asal-usul manusia. Banyak yang percaya bahwa kita terwujud secara kebetulan dan seleksi alam. Banyak yang percaya bahwa manusia tidak punya hak untuk mengganggap diri lebih dari hewan, dan bahwa kita tidak punya wewenang untuk menguasai hewan-hewan tersebut. Kebanyakan orang Kristen, bahkan yang sungguh-sungguh, mempertiadakan Sabat hari yang ketujuh.)
 
III.    Pentingnya hari Sabat
 
A.      Banyak yang mengatakan, “Memangnya kenapa? Apa yang kamu baru saja utarakan mengenai pentingnya hari Sabat belumlah cukup. Saya tetap percaya pada Allah sekalipun saya tidak percaya pada cerita penciptaan atau memelihara hari Sabat.” Jika saudara berpendapat bahwa mempercayai kisah dalam kitab Kejadian mengenai Penciptaan dan hari Sabat sangat menentukan, jelaskan alasannya.  (Pertama, jika kisah tersebut tidak benar, artinya Allah tidak menceritakan kepada kita kebenaran mengenai asal-usul manusia. Jika demikian, maka Allah tidak menceritakan kebenaran tentang otoritasnya atas kita. Akhirnya, jika Allah tidak menceritakan kebenaran mengenai asal-usul kita (karena Ia melebih-lebihkan kuasa-Nya), itu artinya Allah kita itu tidak punya kuasa.)
 
1.      Apakah kita yakin bahwa hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kejujuran Allah?  Bisa jadi Allah semata menceritakan sebuah kiasan, semacam perumpamaan yang sangat bagus? (Saat membaca kitab Wahyu, kita paham bahwa kita sementara membaca tentang lambang-lambang. Kitab Kejadian sangat spesifik dalam detailnya. Sangatlah tidak logis untuk menganggapnya sebagai kiasan –khususnya kiasan mengenai evolusi!) 
 
B.      Baca Kolose 1:15-18. Apakah Rasul Paulus percaya akan Penciptaan? (Ya.)
 
1.      Siapa yang dirujuk Paulus dalam ayat ini? (Yesus.)
 
2.      Apakah pengharapan kita yang terbesar sebagai orang Kristen? (Surga. Kita berharap bahwa Yesus akan membawa kita dan orang-orang yang kita kasihi ke Surga.)
 
3.      Kaitan apa yang diciptakan oleh ayat-ayat ini antara Penciptaan dan pengharapan kita akan Surga? (Yesus memiliki “supremasi” terhadap Penciptaan dan maut. Jika Yesus tidak cukup berkuasa untuk menciptakan bumi dan penghuninya, mengapa kita harus percaya bahwa Ia cukup berkuasa untuk mengalahkan maut? Paulus menunjukkan bahwa keyakinan-keyakinan ini terkait secara logis.
 
C.      Coba kita renungkan apa yang kini kita ketahui. Hari Sabat dikaitkan dengan Penciptaan, otoritas Allah, dan kuasa Allah untuk membangkitkan kita kepada hidup kekal!
 
IV.    Bebas dari Perhambaan
 
A.      Baca Ulangan 5:15. Mengapa Alkitab memberikan dua alasan yang berbeda untuk hari Sabat?
 
B.      Baca Roma 6:15-18. Apa yang telah membebaskan kita dari perhambaan dosa? (Yesus membebaskan kita dari perhambaan dosa melalui hidup-nya dan kematian-Nya ganti kita. Kita menuruti Allah karena apa yang telah Ia lakukan bagi kita.)
 
C.      Dapatkah saudara melihat kaitan antara peringatan atas Penciptaan dan peringatan atas keselamatan kita? (Allah memberi kita kehidupan, dan kemudian memberi kita hidup kekal.)
 
1.      Apakah hal ini ada kaitan dengan kuasa dan otoritas Allah?
 
V.      Hari Sabat dan Kebangkitan Yesus
 
A.      Baca Matius 28:1 dan Matius 27:50-53. Yesus beristirahat dalam kubur pada hari Sabat, namun orang-orang ini kelihatannya dibangkitkan pada hari Jumat. Andai saudara Allah Bapa, dan Putra saudara dibunuh secara brutal sementara Ia memenangi laga tanding alam semesta, apakah lengan saudara akan segera merengkuh-Nya? (Tentu saja! Tak ada orang tua yang mau menunggu satu detik pun untuk menghibur dan memberi selamat kepada putranya.)
 
1.      Mengapa Allah menunggu untuk membangkitkan Yesus? (Renungkan pembahasan kita sejauh ini. Hari Sabat menjadi titik pusat dari apa yang Yesus telah dan sementara lakukan untuk kita. Secara logis bisa disimpulkan bahwa Yesus istirahat pada hari Sabat! Sebagaimana halnya Yesus berisitirahat setelah pekerjaan besar Peciptaan-Nya, demikian juga ia beristirahat setelah pekerjaan besar penebusan.  Itulah satu-satunya alasan yang masuk akal atas penundaan tersebut.)
 
B.      Sobat, jika engkau percaya bahwa ada pertempuran yang sedang berlangsung mengenai kuasa dan otoritas Allah, ambillah keputusan hari ini untuk menunjukkan kesetiaanmu terhadap Allah dengan menerima kisah Penciptaan-Nya serta mengingat dan mengenang otoritas-nya dengan memelihara hari Sabat. 
 
VI.     Pekan depan: Bersukacitalah di Hadapan Allah:  Bait Suci dan Penyembahan.