Penyembahan dalam Kitab Wahyu

(Wahyu 4, 13 & 14)
Indonesian
Year: 
2011
Quarter: 
3
Lesson Number: 
13

 

Pendahuluan: Wahyu merupakan sebuah kitab yang luar biasa! Kitab ini tidak saja bercerita tentang gereja, makhluk asing, ciptaan dan pertempuran, namun juga menceritakan kemenangan akhir. Saya tidak tahu bagaimana dengan saudara, namun rasanya senang sekali apabila saya memenangkan sesuatu.  Kemenangan ini datangnya dari Allah, dan karenanya saya ingin memuji-Nya! Bayangkan seberapa besar pujian yang kita akan naikkan manakala Allah memberi kita kemenangan akhir atas dosa, maut dan nestapa! Mari selami Pelajaran Alkitab kita untuk melihat bagaimana penghuni surga menikmati penyembahan setelah memang!

 

  1. Menyembah di hadapan Tahta
    1. Baca Wahyu 4:1 Bayangkan suasana ini. Pintu yang terbuka, suara "seperti bunyi sangkakala,” mengundang saudara untuk menyaksikan sebuah film tentang masa depan. Maukah saudara menerima undangan tersebut?
    2. Baca Wahyu 4:2. Siapa yang membuat hal tersebut menjadi mungkin? (Roh Kudus!)
      1. Maukah saudara menerima pemberian seperti itu?
      2. Yohanes adalah seorang yang melihat film tersebut (penglihatan.) Apa yang berada di balik pintu? (”sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.”)
      3. Mengapa Yohanes mengatakan “Seorang” sedang duduk di takhta tersebut? Apakah orang ini tukang yang sedang mengecat takhta tersebut?  (Sepertinya ini merupakan cerita saat demi saat dari apa yang Yohanes lihat. Mungkin saja Allah yang duduk di takhta tersebut, namun Yohanes belum mengetahuinya, jadi ia tidak menyebutkan hal tersebut. Hal ini menambah kredibilitas cerita ini.)
    3. Baca Wahyu 4:3-4. Mengapa Allah didampingi dua puluh empat tua-tua yang menduduki takhta di sekililing takhta-Nya? (Ini menegaskan bahwa Allah ingin tinggal bersama-sama umat-Nya. Ia ingin kita turut serta dengan-Nya memerintah. Manusia mungkin perlu penasihat, namun Pencipta Alam Semesta tidak memerlukannya. Bagaimanapun, Ia memilih untuk mengajak kita memerintah bersama-Nya.)
    4. Baca Wahyu 4:5. Saya selalu tertarik dengan cerita Alkitab tentang Allah yang di dalamnya ada “gemuruh.” Tak seorang pun manusia di zaman Yohanes yang pernah melihat mesin seperti itu. Mereka sama sekali tidak tahu tentang listrik. Sumber daya seperti apa kira-kira yang Allah gunakan?
      1. Perhatikan bahwa sumber daya dari obor-obor ini adalah Roh Kudus.
    5. Baca Wahyu 4:6. Pemandangan seperti apa yang Allah suka? (Pemandangan air! Hal ini membuat saya yakin bahwa pemandangan air akan menjadi bagian dari surga.)
    6. Sekarang bagian penyembahannya. Baca Wahyu 4:6-8. Ini merupakan mahluk-mahluk asing yang menarik. Kira-kira mengapa mereka punya mata sedemikian banyak? (Tidak ada satu hal pun yang luput dari pandangan mereka!)
      1. Mengapa punya sayap sebanyak itu? (Mereka bisa bergerak cepat.)
      2. Pikirkan rupa dari keempat mahluk tersebut:   Singa, anak lembu, manusia dan burung nasar. Apa yang terkandung di sini? (Singa berani, lembu kuat dan setia, manusia cerdas dan burung nasar gesit serta agung.)
      3. Bagaimanakah ucapan dari mahluk-mahluk asing ini menggambarkan Allah? (Tiga kali mereka menyebut-Nya kudus, dan mereka menyebut tiga kurun waktu. Allah itu kudus dahulu, kudus sekarang dan kudus besok hari.)
      4. Bayangkan semua informasi ini seperti cat di atas kanvas. Lukisan apa yang kita lihat? (Karena mereka menggambarkan Allah dengan suara mereka, bagaimana kalau kita simpulkan bahwa rupa mereka menggambarkan Allah: Bisa melihat segala sesuatu, gesit menanggapi segala masalah, berani, kuat, setia, cerdas dan agung.)
      5. Apakah yang diajarkan di sini mengenai penyembahan di surga? (Beberapa ulasan Alkitab menganjurkan bahwa makhluk-makhluk ini melambangkan empat injil, empat standar suku bangsa Israel, atau empat kuasa alam. Tampaknya lebih masuk akal kalau semua ini mewakili ciri karakter Allah. Penyembahan adalah tentang Allah, bukan tentang kita. Semua aspek penyembahan harus ditujukan untuk membawa kemuliaan bagi Allah.)
        1. Setiap kali saudara menyanyikan mazmur atau lagu pujian, renungkan hal ini: Apakah lagu ini lebih tentang saya dari pada memuji Allah?
        2. Jika tubuh makhluk-mahluk tersebut mewakili ciri Allah, apa yang terkandung di sana tentang penyembahan? (Penyembahan bukanlah semata apa yang kita katakan, tetapi bagaimana kita hidup.)
    7. Baca Wahyu 4:9-11. Di area takta surga, apa yang menjadi dasar bagi keempat tua-tua tersebut dalam memuji Allah? (Bahwa Ia sang Pencipta (“sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu.”). Segala sesuatu diciptakan oleh kehendak Allah dan segala sesuatu tetap ada sesuai kehendak Allah.)
      1. Jadi di mana posisi orang-orang yang menolak kisah penciptaan dan mengusung teori evolusi? (Mereka membantah asas utama kewenangan Allah dan landasan logis untuk memberi Allah “pujian, hormat dan kuasa”. Ini bukanlah debat santun antar teman, tapi debat yang menarik garis pemisah antara orang yang menjunjung penyembahan kepada Allah dan orang yang meniadakan penyembahan kepada Allah.)
  2. Penyembahan Binatang
    1. Baca Wahyu 13:1-4. Binatang tersebut juga memiliki karakteristik seperti hewan. Apa yang menjadi dasar bagi penyembahan binatang? (Kuasa. “Siapakah yang dapat berperang melawan dia?” “Ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu.”)
      1. Renungkan hal ini sejenak. Apa perbedaan antara dasar bagi penyembahan Allah dan penyembahan binatang? (Penyembahan Allah berdasar pada karakter-Nya (suci) dan pada apa yang Ia telah lakukan dan sementara lakukan (penciptaan dan pemeliharaan alam semesta.) Penyembahan binatang didasari atas kuasa dangkal.)
    2. Baca Wahyu 13:5-7. Jika saudara hendak memilih antara perbaktian yang benar dan yang palsu, tanda-tanda apa yang saudara cari? (Penyerangan terhadap nama Allah, terhadap surga, terhadap malaikat dan terhadap pengikut Allah.)
      1. Di mana saudara mendengar hal-hal semacam ini sekarang ini?
      2. Mudahkah untuk mengelirukan kedua jenis penyembahan ini? (Sebagian orang berargumentasi bahwa hal-hal yang terjadi di dunia ini memang rumit. Seberapa rumitkah hal ini? Salah satu:  Saudara menyembah Allah Pencipta atau saudara menyerang Dia, surga, malaikat dan para pengikut Allah. Salah satu:  Penyembahan saudara berlandas pada karakter dan berkat-berkat Allah ataukah berlandas paksaan (kuasa) Bagi saya tidak rumit!)
  3. Panggilan Terakhir untuk Menyembah
    1. Baca Wahyu 14:6-7. Apa pekabaran pertama dari seruan terakhir kepada mereka yang diam di bumi untuk beribadah? (“Injil yang kekal.”)
      1. Apa komponen pertama dari seruan ini ("Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia.”)
        1. Apa maksudnya? (Seruan untuk menurut dan memuji.)
          1. Apakah kedua hal ini saling terkait? (Kita membawa kemuliaan kepada Allah oleh menuruti jalan-Nya.)
      2. Apa komponen kedua dari seruan ini? (“Telah tiba saat penghakiman-Nya.”)
        1. Apa maksudnya? (Seruan untuk bertobat karena sekaranglah waktu (“saat”) penghakiman Allah.)
      3. Apa komponen ketiga dari seruan ini? (Menyembah Allah karena Ia sang Pencipta.)
    2. Baca Wahyu 14:8. Apakah pekabaran kedua dari seruan terakhir untuk menyembah? (Lawanmu sudah kalah. Umat Kristen harus mengabarkan injil dengan gagah karena “Babel, kota besar itu, sudah rubuh!)
    3. Baca Wahyu 14:9-11. Apakah pekabaran ketiga dari seruan terakhir untuk menyembah? (Sebuah amaran. Saat memilih sudah tiba. Taruhannya tinggi – hidup kekal atau murka tanpa campuran dari Allah.)
    4. Baca Wahyu 14:12. Jika saudara mempelajari pelajaran-pelajaran ini secara rutin, saudara akan tau isu-isu ini. Saudara telah mendengar pekabaran dari tiga malaikat. Jika saudara telah mengambil keputusan yang tepat, apa nasihat dari malaikat terakhir? (Tetaplah setia. Bersabar dalam ketekunan.)
      1. Apa yang membentuk kesetiaan, kesabaran dan ketekunan? (Kebenaran oleh iman dan sikap penurutan.)
    5. Sobat, inikah dirimu? Sudahkah engkau menerima panggilan untuk memilih Yesus sebagai Tuhan-mu? Sudah engkau bertobat dari dosa-dosamu dan menerima pengorbanan Yesus? Apakah engkau menghidupkan kehidupan yang membawa kemuliaan kepada Allah? Apakah engkau menaikkan suaramu dalam pujian kepada Pencipta-Mu? Apakah engkau memiliki sikap penurutan yang rendah hati kepada kehendak Allah? Jika tidak, bagaimana kalau engkau memutuskannya hari ini? Penghakiman sudah tiba. Iblis telah rubuh. Allah sementara menamatkan bab terakhir dari sejarah dunia ini.
  4. Pekan depan: Kita mulaikan pelajaran yang sangat bagus tentang Injil di Galatia!