Yang Paling Hina dari Semuanya

Error message

  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
Matius 5, Roma 12, Lukas 16
Indonesian
Year: 
2019
Quarter: 
3
Lesson Number: 
8

Pendahuluan: Ada sebutan di Amerika untuk respons terhadap “stiker bumper”, yakni slogan yang mungkin ditempel seseorang pada bumper mobilnya. Saudara bertanya pertanyaan pada orang, kemudian jawaban yang mereka berikan berupa jawaban “stiker bumper”. “Terhina daripada ini” seperti stiker bumper. Apa maksudnya? Allah mengasihi semua orang, maka bagaimana mungkin kita memberi label seseorang sebagai “terhina?” Allah mengatakan bahwa “yang terhina“ dari kita “adalah yang terbesar” (Lukas 9:48). Pada saat yang sama, Yesus dua kali mengacu terhadap pentingnya menolong “yang terhina daripada ini” (Matius 25:40 & 45). Kita perlu melatih dan mengerti kehendak Allah, maka mari kita menyelam ke dalam pelajaran Alkitab kita!

 

  1.        Mengartikan Khotbah Yesus

 

    1.        Baca Matius 5:3.  Apakah maksudnya agar kita “lemah” ketika menyangkut roh kita? Apakah in yang dimaksud dengan “terhina?”

 

    1.        Baca Roma 8:13-14. Tidakkah seharusnya kita memiliki Roh yang “kuat?” (Perbandingannya adalah antara “roh” kita dengan yang dimiliki “Roh Kudus.” Jika kita angkuh dan puas dengan keinginan kita sendiri, maka kita ada dalam bahaya. Namun, jika kita berserah pada roh yang “lemah” terhadap Roh Kudus, maka kita akan mewarisi Kerajaan Surga)

 

    1.       Baca Matius  5:4. Apakah adalah suatu tujuan untuk berduka? (Baca Roma 15:13. Tidak, tujuan kita adalah sukacita.)

 

      1.        Jika tujuan kita adalah sukacita, apakah maksud Yesus dalam ayat itu? (Yesus mengajarkan bahwa jika kita berduka, Ia akan menyediakan penghibur. Menurut saya dukacita bukanlah sebuah tujuan.)

 

    1.       Baca Matius 5:5. Apakah definisi “lemah lembut” menurut saudara?” Apakah seorang yang lemah adalah yang “terkecil?”

 

      1.        Baca Yohanes 18:22-23. Apakah definisi dalam ayat ini sesuai dengan definisi lemah lembut menurut saudara?

 

      1.        Baca Kisah 16:36-37. Apakah definisi merupakan definisi saudara untuk lemah lembut? (Menerima hasil yang tidak adil bukanlah yang dimaksudkan Yesus, jika Yesus dan Paulus konsisten terhadap ajaran Yesus. Menurut saya kebaikan adalah makna yang paling benar untuk ini, dan tidak serakah, sebuah sikap yang superior.)

 

    1.        Baca Matius 5:6. Ketika saudara berpikir mengenai keadaan lapar dan haus, seberapa khawatirkah saudara untuk membetulkan masalah tersebut?

 

      1.        Apakah saudara memiliki rasa lapar dalam tingkat yang sama untuk mengenal kehendak Allah?

 

 

 

 

 

 

 

      1.        Apakah yang akan terjadi jika kita memiliki keinginan yang kuat untuk mengenal Allah? (Keinginan kita akan “terpenuhi.”)

 

    1.        Kita tidak akan membahas keseluruhan khotbah Yesus, namun kita memulainya oleh sebab adanya argumen bahwa Yesus sedang membicarakan “kemiskinan dalam diri kita dan dunia?” Apakah Yesus sedang mempromosikan atau merekomendasikan “kemiskinan”?” (Tidak. Banyak orang miskin yang merasa yakin dan bersikeras bahwa mereka secara moral lebih superior dari orang kaya. Inilah salah satu penyebab mengapa sebagian argumentasi berkata bahwa pemerintah seharusnya mengambil uang dari orang yang lebih kaya untuk diberikan kepada mereka yang miskin. Pada waktu yang sama, ada banyak orang kaya yang berpikiran mereka lebih baik dari orang lain oleh karena kekayaan mereka. Yesus memerintahkan orang yang mengandalkanNYa, dan percaya kepadaNya, dan mereka yang harga dirinya berasal dari Dia.)

                                                                  

    1.       Baca Matius 5:38-42. Baca kembali Yohanes 18:22-23. Saya akan berasumsi bahwa Matius  5:39 dan Yohanes  18:23 tidaklah berkonflik. Bagaimana saudara akan memutuskan konflik yang nyata itu?

 

      1.        Untuk membuat masalah lebih kompleks, baca Lukas 22:36-38 dan Kisah 23:1-4. Mengapa Yesus menyarankan untuk membeli pedang kepada orang yang seharusnya memberi pipi sebelahnya?

 

    1.     Baca kembali Matius 5:38. Ketika Yesus berkata, “Kamu telah mendengar” hal ini terdengar seperti sebuah dongeng. Apakah ayat ini hanyalah merupakan perkataan yang tidak berdasar? (Baca Keluaran 21:24, Ulangan 19:21 dan Imamat 24:20. Ini merupakan hukum dalam Perjanjian Lama yang Allah berikan.)     

 

    1.        Mari kita membaca konteks dalam buku Ulangan. Baca Ulangan 19:18-21. Apakah motif dari hukuman yang demikian? (Ini adalah cara Allah untuk mengeliminasi kejahatan. Orang akan takut melakukan kejahatan.)

 

    1.        Sekali lagi, bagaimana saudara mengartikan perkataan Allah “Adakah Allah dalam Perjanjian Lama bertentangan dengan Allah dalam Perjanjian Baru? (Menurut saya Yesus mengajarkan agar kita tidak harus bersikeras dalam menuntut hak kita. Kita mungkin akan bersikeras - seperti halnya Yesus dan Paulus yang bersikeras atas hak mereka. Kita perlu menunjukkan kebijaksanaan dan kerendahatian dalam memutuskan menuntut hak kita.)

 

      1.        Adakah pembedaan antara pemerintah yang menentang kejahatan dan balas dendam pribadi? (Tujuan penghakiman di Ulangan adalah pemerintah yang menentang kejahatan. Namun, ketika Yesus dan Paulus berdiri atas hak mereka pada saat itu mereka bertentangan dengan wakil pemerintah.)

 

 

      1.        Adakah perbedaan Antara memanggil polisi dan menyuruh mereka melaksanakan tindakan hukum, dengan saudara yang menembak penyusup yang mencoba memasuki rumah saudara untuk mencelakakan saudara? (Menurut saya ini bukanlah pembedaan yang tepat. Matius5:39 mengatakan  “janganlah kamu melawan orang yang jahat.” Tetapi, perkataan “jahat” - terdengar serupa dengan sebuah penampilan, kemeja dan jubah saudara, atau berjalan satu mil lebih dari biasanya. Inilah satu cara berekonsiliasi atas pertentangan yang nyata.  Ketika kita membicarkaan prinsip-prinsip yang penting, maka kita dapat menolak. Ketika kita sedang membicarakan ketidaknyamanan yang tidak materil, adalah lebih baik untuk tidak memaksakan hak kita.)

 

 

 

 

 

 

  1.       Khotbah Paul

 

    1.        Baca Roma 12:9. Menurut Paulus bagaimanakah seharusnya sikap kita terhadap kejahatan? (Kita harus membencinya.)

 

    1.        Baca Roma 12:13. Bagaimana Paulus membuat batasan dalam menolong orang yang miskin? (Ia mengacu mereka sebagai “umat Allah.”)

 

      1.        Bandingkan dengan Matius 25:35. Apakah “orang asing” merupakan bagian dari “umat Allah?”

 

    1.       Baca Roma 12:14-16. Aplikasi apakah yang ditunjukkan dari ajaran Yesus dalam hal tidak menolak orang yang jahat?

 

    1.       Baca Roma 12:17.  Kita berbicara mengenai balas dendam pribadi. Apa yang diajarkan dalam ayat ini? (Janganlah kita berbuat jahat terhadap siapapun. Jika kita membalas kejahatan dengan kejahatan, maka dunia hanya akan melihat yang jahat dari kelakukan kita!)

 

      1.        Mari kita melombat dan membaca Roma 12:19. Hal apa yang dapat memberi penghiburan ketika kita dicelakai orang lain? (Allah berjanji untuk membalasnya.)

 

    1.        Baca Roma 12:18. Hal penting apakah yang terdapat dalam ayat ini? (Pertama, Allah mau agar kita ada dalam kedamaian. Itulah tujuanNya. Jika mengalami penderitaan sedikit, maka itulah kehendak Allah. Kedua, hal ini mengakui bahwa damai mungkin tidak terjadi.)

 

    1.        Baca Roma 12:20-21. Keseluruhan bagian ini menuntuk kebijaksanaan yang diinspirasikan oleh Roh Nubuat. Saya tahu bahwa saya terkadang tidak menunjukkan kebijaksanaan, namun saudara dapat memutuskannya. Profesi saya adalah untuk menuntuk “orang jahat” agar mereka dapat menghormati kata hati agama dan politik dari klien saya. Saya menggunakan pengadilan untuk menolak kejahatan orang lain. Namun, saya bersahabat dan berusaha untuk berbuat baik terhadap pembela dari pihak lawan. Apakah ini konsisten atau tidak konsisten dengan perkataan Yesus dan Paulus?

 

  1.      Aplikasi Dalam Kehidupan

 

    1.        Mari kita baca bagian dari kedua cerita. Lukas 16:19-23 dan Matius 25:33-36 dan Matius 25:41-43. Apakah kesimpulan yang nyata yang diraih dari kedua cerita ini? (Bahwa orang kaya buruk dan orang miskin baik. Jika saudara membantu mereka yang membutuhkan saudara akan masuk surga.)

 

      1.        Adakah Alkitab konsisten terhadap kesimpulannya? Bahwa status saudara dalam hidup maupun pekerjaan menentukan keselamatan saudara?

 

      1.        Baca Roma 8:1-4. Apa yang dikatakan dalam cara kita meraih keselamatan?

 

      1.        Baca Ayub 1:1-3. Apa yang dikatakan mengenai pendirian Ayub terhadap Allah, meski keadaannya sangat kaya?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

    1.        Mari kita periksa kelanjutan dari cerita asli kita. Baca Lukas 16:24 dan Lukas 16:27-29.  Ini mengajarkan kita bahwa kekalahan yang dialami adalah adanya siksaan konstan dalam nyala api, dan mereka melihat serta berbicara dengan orang di surga. Sebagai tambahan, bahwa orang mati dapat menjenguk kita. Apakah semua ini merupakan kebenaran yang Alkitabiah? (Tanggapan ini berselisihan, sama seperti pengertian menjadi kaya berarti saudara adalah kalah.)

 

    1.       Baca Lukas 16:30-31. Siapakah orang yang akan bangkit dari kematian? (Yesus! “Fakta” ini telah dipalsukan untuk memenuhi kesimpulan bahwa kebangkitan luar biasa Yesus dari kubur tidak akan meyakinkan mereka yang menolak untuk mengikuti instruksi Allah yang ada.)

 

      1.        Apakah fakta yang ada dimaksudkan agar kita mempelajari prinsip-prinsip Alkitabiah? (Tidak: terutama jika prinsip itu bertentangan dengan ayat Alkitab. Fakta itu hanyalah membuat kesimpulan bahwa sebagian orang akan menolak  bukti yang sangat mendukung tentang Yesus.)

 

    1.       Baca Matius 25:37-40. Bagaimana pengertian saudara atas perkataan Yesus bahwa kita tidak diselamatkan melalui hasil kerja kita? (Kesimpulan yang masuk akal adalah bahwa hubungan iman terhadap Yesus menyebabkan kita menolong orang yang membutuhkan. Hal ini merubah hati kita.)

 

      1.        Ada banyak orang yang menghendaki ditiadakannya agama dari pemerintahan, namun secara inkonsisten berpendapat bahwa pemerintah memiliki kewajiban moral untuk mengambil uang dari warga negara dan memberinya pada orang lain sehingga tercipta kesetaraan. Apakah yang ayat ini ajarkan kepada kita mengenai perihal ini? (Yesus memerintahkan kita atas apa yang secara pribadi kita lakukan, dan bukan apa yang secara paksa kita lakukan pada orang lain.)

 

    1.        Sahabatku, kita diselamatkan oleh kasih karunia saja, bukanlah melalui perbuatan kita. Namun, sebuat hati yahg telah ditobatkan adalah hati yang mengasihi dan perhatian terhadap orang lain. Maukah saudara meminta Roh Kudus untuk terus melunakan hati saudara dan mempertajam pikiran saudara?

 

  1.           Minggu depan: Penginjilan di Gereja Perjanjian Baru