Menghidupkan Hidup Suci

(1 Tesalonika 4:1-12)
Indonesian
Year: 
2012
Quarter: 
3
Lesson Number: 
7

Pendahuluan: Kadang ada baiknya untuk mengintip ke kantor, halaman, rumah atau gereja orang lain untuk melihat bagaimana mereka bertingkah laku – bagaimana mereka berpikir dan bertindak. Hampir sepanjang hidup saya, saya percaya kalau kasih karunia berada disatu sisi kekristenan dan perbuatan disisi yang lain. Mereka yang yakin kalau saya selamat apapun perbuatan saya, tidak perduli akan perbuatan mereka. Mereka yang teguh, saya tidak akan minum alkohol, berdansa, atau bergaul dengan mereka yang melakukannya, tidak perduli akan kasih karunia. Mengajar di Universitas Regent memberi saya pandangan lain yang sangat jelas. Saya bertemu dengan orang dari berbagai denominasi yang sangat teguh dalam kasih karunia. Mereka percaya kalau sudah diselamatkan akan sangat sulit untuk kehilangan keselamatan karena berbuat buruk. Pada saat yang sama, hidup suci adalah teramat sangat penting bagi mereka. Suatu kombinasi yang luarbiasa! Mereka yakin akan keselamatan mereka, tetapi tetap ingat apakah mereka memajukan Kerajaan Allah dengan perbuatan mereka. Mari masuki pelajaran kita dan lihat bagaimana Paulus mengajarkan kita tentang keselamatan dan menghidupkan hidup suci!

  1. Menyenangkan Allah
    1. Baca 1 Tesalonika 4:1. Kehidupan seperti apakah yang Paulus rekomendasikan? (Hidup untuk menyenangkan Allah.)
      1. Berapa seringkah Anda bertanya pada diri Anda, “Apakah perbuatan saya menyenangkan Allah?”
        1. Haruskah ini menjadi kebiasaan dalam hidup kita – bertanya apakah yang kita lakukan sekarang ini menyenangkan Allah?
      2. Bagaimanakah penilaian hidup orang Tesalonika? (Paulus katakan kalau dalam faktanya mereka hidup untuk menyenangkan Allah.)
      3. Menurut Paulus bagaimanakah orang Tesalonika dapat meningkatkan aspek dari kehidupan mereka? (Mereka harus melakukannya dengan lebih sering.)
      4. Perhatikan pertentangan dalam tulisan Paulus. Pertama ia katakan mereka “secara fakta” hidup untuk menyenangkan Allah, tetapi kemudian ia katakan “lakukan lebih sering”. Bagaimanakah mereka “secara fakta” melakukannya tetapi kadang tidak melakukannya? Bagaimanakah mereka harus “lakukan lebih sering?” (Ini menunjukkan pekabaran “kasih karunia” Paulus. Kita selamat karena apa yang Yesus telah lakukan bagi kita. Kita sempurna dimata Allah. Tetapi, dimata kita sendiri kita jauh dari sempurna. Paulus katakan, “Tetaplah berusaha. Tetap tekun pada tujuan untuk mencapai kesucian.”)
    2. Baca 1 Tesalonika 4:2. Dalam otoritas apakah Paulus memberikan petunjuk seperti ini? (Otoritas Allah.)
    3. Baca 1 Tesalonika 4:3-5. Tempatkan diri Anda dalam posisi Paulus. Ia menulis kepada orang yang belum belajar untuk mengendalikan tubuh mereka. Orang yang terlibat dalam tindakan seksual yang tidak bermoral. Apakah Anda akan memulai dengan mengatakan mereka hidup untuk menyenangkan Allah, tetapi coba untuk melakukannya dengan lebih sering? Tolong usahakan untuk melakukannya dengan lebih baik?
      1. Orang Kristen seperti apakah orang-orang di Tesalonika? (Mereka adalah orang Kristen yang sudah diselamatkan. Paulus tidak katakan mereka orang kafir. Ia tidak katakan mereka sesat.)
      2. Apakah tujuan dari orang-orang Kristen yang sudah selamat ini? (Tujuan mereka adalah untuk hidup yang “suci dan terhormat”. Mereka harus disucikan. Mereka harus dalam perjalanan untuk menjadi orang-orang suci.)
  2. Keinginan Hawa Nafsu
    1. Baca 1 Tesalonika 4:6. Dimasa muda saya, orang-orang Kristen memberikan berbagai pesan tentang seks kepada saya. Sebagian menunjukkan “gambar-gambar kotor”, dan tingkah laku kotor dan tidak suci. Pada saat yang sama, orang tua saya mengirimkan saya untuk menghadiri kelas pendidikan seks yang diajar olah seorang yang menulis buku “God Invented Sex” (Allah Menciptakan Seks). Paulus tidak mengatakan “keinginan hawa nafsu” sebagai hal kotor atau diciptakan Allah. Apakah masalah utama yang dilihat Paulus? (Anda merugikan orang lain. Anda berlaku salah terhadap orang lain.)
      1. Apakah Anda memandang pornografi, perjinahan dan dosa-dosa seksual lainnya dari sudut pandang ini?
      2. Baru-baru ini saya menjadi moderator dalam konferensi penyelundupan manusia. Itu membuka mata saya akan fakta bahwa banyak dari mereka yang terlibat dalam pelacuran dan pornografi adalah budak. Mereka dikendalikan orang lain. Bagaimanakah pengetahuan ini merubah pandangan Anda tentang keterlibatan Anda secara pribadi dalam kegiatan ini? (Argumentasi lama mengatakan kalau hal ini “kesenangan tanpa korban” atau suatu “kriminalitas tanpa korban”. Nyatanya, ada banyak korban – umumnya orang muda menjadi korban dalam cara yang paling mengerikan.)
      3. Baru saja minggu ini seorang ibu mengatakan kepada saya kalau istri anaknya meninggalkan dia dan anaknya yang masih kecil untuk lelaki lain. Cerita ini dapat dilulangi berjuta kali. “Pertukaran” apakah yang terjadi disini? (Pasangan menemukan seseorang yang lebih menyenangkan atau lebih menarik, dan pasangan yang lain dan anak-anak menderita. Istri yang menyeleweng merugikan keluarganya. Suami yang menyeleweng merugikan keluarganya. Sangat mementingkan diri.)
    2. Paulus menulis dalam 1 Tesalonika 4:6 kalau Allah akan “menghukum” mereka yang melakukan dosa seperti ini. Bagaimanakah Anda menghubungkan ini dengan 1 Tesalonika 4:1 yang mengatakan mereka hidup dengan cara yang menyenangkan Allah? (Tidak semua hukuman Allah kebinasaan kekal. Pilihan kita yang tidak bermoral menerima hukuman disini. Kesukaan dan kesenangan dari “penyelewengan” merusak orang lain yang pada akhirnya akan merusak Anda.)
      1. Berapa kalikah Anda menyimak kebenaran dari apa yang baru saja saya tuliskan? Mereka yang berpikir ini akan “menyenangkan”, berakhir dengan banyak penderitaan?
  3. Dosa yang Memisahkan
    1. Baca 1 Tesalonika 4:7-8. Kita memiliki persoalan yang sama dengan apa yang sudah kita diskusikan. Paulus katakan mereka menghidupkan kehidupan yang menyenangkan Allah, dan ia juga katakan kalau mereka dalam bahaya menolak Allah. Pilih satu dosa seksual. Apakah orang yang melakukan dosa ini menolak Allah atau orang itu memiliki hidup yang menyenangkan Allah? (Kelihatannya, jawabannya bisa salah satu dari keduanya. Menurut Paulus, jawaban bagi orang Tesalonika adalah mereka hidup untuk menyenangkan Allah – tetapi mereka harus menjadi lebih baik dalam melakukannya.)
      1. Apa yang diajarkan disini mengenai sifat dari dosa? (Kita melayani Allah yang Suci, tetapi Ia toleransi terhadap dosa mereka yang mengambil kebenaran Yesus. Kita semua tahu kalau dosa berkembang. Akan memburuk kalau kita berkutat didalamnya. Hasil dari cenderung menuju dosa adalah dosa menuntun kepada penolakan Allah dan Roh Kudus. Ini adalah titik dimana kehilangan kasih karunia terjadi. Kita tidak lagi menerima Allah. Kita telah menolak Allah, menolak kasih karuniaNya, dan menolak kuasa Roh Kudus yang menyucikan!)
      2. Bagaimanakah kita mengetahui kapan kita melewati garis dari seorang berdosa yang diselamatkan oleh kasih karunia kepada seorang berdosa yang binasa? (Ketika kita tidak lagi memilih Yesus sebagi Juruselamat kita. Ketika kita tidak perduli lagi kalau kita menolak Allah dan gerakan Roh Kudus. Kasih karunia dalam. Kasih karunia menutup berjenis dosa. Tetapi, ada titik dimana dosa memisahkan kita dari Allah karena itu membuat kita menolak Allah.)
    2. Sahabat, dapatkah Anda melihat apa yang Paulus katakan? Anda dapat yakin akan keselamatan Anda sepanjang Anda memilih untuk selalu berhubungan dengan Allah. Dosa yang kita lakukan setiap hari tidak mengancam keselamatan kita – sebanyak apapun Setan katakan kepada kita kalau itu tidak benar. Gantinya, Allah meminta kita untuk menghindari dosa, untuk mencapai kesucian karena Allah suci dan karena kita mau menghindari hukuman didunia ini karena kesalahan kita. Kita kehilangan keselamatan hanya kalau dosa-dosa kita keluar kendali dan berakhir dengan kita menolak Allah dan menolak ajaran-ajaranNya.
  4. Hidup Mengasihi
    1. Baca 1 Tesalonika 4:9. Apakah kasih karunia yang luarbiasa ini ajarkan kita tentang mengasihi orang lain? (Paulus katakan kita diajarkan oleh Allah untuk mengasihi orang lain. Kalau Anda renungkan betapa Allah bermurah hati kepada Anda, ketika mengingat betapa berdosanya Anda – dan Anda belum hidup untuk menyenangkan Allah – itu merubah sikap Anda terhadap mereka yang berdosa disekeliling Anda.)
    2. Baca 1 Tesalonika 4:10. Kasih seperti apakah yang dimiliki oleh orang-orang Tesalonika? (Kelihatannya sepertii hidup mereka yang menyenangkan – mereka perlu berusaha! Mereka perlu lebih mengasihi.)
    3. Baca 1 Tesalonika 4:11-12. Paulus meminta orang Tesalonika untuk lebih menurut dan lebih mengasihi. Apakah tujuan dari penurutan dan kasih yang lebih besar? (Mereka akan menjadi contoh positif bagi orang disekitar. Orang akan menghormati mereka.)
    4. Sahabat, apakah Anda dipenuhi sukacita dengan pengetahuan kepastian keselamatan Anda? Biarkan itu bersinar keluar dari diri Anda! Sinarkan kasih dan perbuatan baik agar orang lain dapat tertarik kepada Allah kita yang besar dan murah hati! Maukah Anda melakukannya hari ini?
  5. Minggu Depan: Yang Meninggal Dalam Kristus