Keselamatan: Solusi satu-satunya

(Kejadian 4, Imamat 1 & 6, Galatia 3, Roma 3)
Indonesian
Year: 
2012
Quarter: 
4
Lesson Number: 
4

Pendahuluan: Baru-baru ini istri saya menghadiri pertemuan pendeta dan guru-guru sekolah gereja. Melalui kecanggihan teknologi modern, dalam satu sesi peserta dapat memberikan masukan elektronik yang secara instan dihitung dan tampak di layar lebar d depan. Pertanyaan yang diberikan kepada peserta adalah apakah mereka yakin akan keselamatan mereka. Jawaban yang positif, dengan mengecilkan hati, rendah. Kalau Anda sudah memutuskan untuk Kristus, tetapi tidak yakin akan keselamatan Anda, Anda harus mengerti pemahaman “keseluruhan” dengan benar. Bergabunglah dengan saya dalam perjalanan penting ini melalui Alkitab untuk menemukan arti sesungguhnya dari kasih karunia!

  1. Kasih karunia Perjanjian Lama
    1. Baca Kejadian 4:2-5. Mengapa persembahan Habel lebih berkenan dari pada persembahan Kain? Apakah ini diskriminasi pekerjaan?
    2. Baca Kejadian 4:6-7. Apakah persamaan yang kedua anak lelaki ini lakukan? (Keduanya bekerja di ladang. Keduanya memilih yang terbaik (hasil sulung) bagi Allah. Keduanya membawa persembahan kepada Allah.)
      1. Oleh karena itu, apa yang dimaksudkan Allah ketika ia katakan kalau Kain harus “melakukan yang benar?” Kain dan Habel pada dasarnya melakukan hal yang sama! (Keadaannya bukanlah yang satu bekerja dan yang lain tidak bekerja. Tetapi yang satu menurut perintah Allah dalam membawa persembahan.)
      2. Apakah tujuan dari persembahan ini?
    3. Baca Imamat 1:1-2. Apa yang dibicarakan disini? (Persembahan korban bakaran – topik yang sama dalam kisah Kain dan Habel.)
    4. Baca Imamat 1:3-4. Perbuatan apakah yang dituntut dalam system Perjanjian Lama yang membuat seseorang benar dihadapan Allah? (Tidak ada perbuatan yang dituntut bagi pengampunan dosa. Pendamaian didapatkan hanya melalui dikorbankannya hewan sebagai ganti orang tersebut. Walaupun demikian, perhatikan, kalau Allah menaruh perhatian akan hak kepemilikan, dalam Imamat 6:1-7 barang curian harus dikembalikan dengan 20% denda. Tetapi, ini menunjukkan perhatian Allah akan hak kepemilikan antara perorangan, pencuri tidak membayar kembali kepada Allah akan dosanya.)
      1. Apa yang diajarkan dari pembahasan pendek kita dalam Imamat tentang mengapa persembahan Kain tidak diterima? (Baca Kejadian 3:2-4. Upah dosa adalah kematian. Kematian hewan membawa pendamaian bagi dosa. “Kematian” buah apel tidak. Darah, bukan jus apel membawa pendamaian akan dosa.)
    5. Dalam sistem Perjanjian Lama, dapatkah perbuatan menghasilkan hubungan yang benar dengan Allah? (Tanyakan Kain. Kesombongan Kain dan kemarahan karena disalahkan akan hal itu membuat ia membunuh adiknya.)
    6. Pernahkan Anda mempertimbangkan sistem pengampunan dosa di Perjanjian Lama menggambarkan kasih karunia? Baca Titus 1:1-3. Berapa lamakah kasih karunia Allah berlaku? (Kasih karunia dijanjikan “sebelum permulaan jaman!” Adalah masuk diakal kalau sistem kaabah menjadi contoh kasih karunia.)
  2. Masalah Kain Sekarang Ini
    1. Setiap kali saya mengajarkan kasih karunia, saya menerima reaksi dari pembaca yang memprotes kalau kita “diselamatkan dari dosa-dosa kita, bukan dalam dosa-dosa kita”. Menurut Anda apakah artinya ini? Apakah itu berarti kalau kita berdosa kita tidak dapat diselamatkan? Kalau begitu, siapa yang bebas dari dosa? Dan, apa, tepatnya, yang dimaksudkan dengan “dosa”?
    2. Baca Yeremia 17:9, Roma 5:14, Yesaya 64:6 dan Roma 3:9-12. Berdasarkan ayat-ayat ini, kalau kita tidak dapat diselamatkan “dalam dosa-dosa kita”, siapa yang dapat diselamatkan? (Tidak ada.)
    3. Apakah permasalahan bagi mereka yang percaya, seperti Kain, kalau perbuatan mereka akan membuat (persembahan) mereka diterima Allah? (Mereka sesat. Tidak seorangpun benar. Kalau Anda pikir tindakan Anda akan menyelamatkan, Anda seperti Kain. Bukan saja Kain menjadi marah kepada adiknya, tetapi ia ditolak Allah karena gagal mengikuti satu-satunya jalan menuju keselamatan.)
    4. Mari kembali ke bagian pendahuluan. Kalau seorang Kristen memberikan hatinya kepada Allah, dan ia tidak yakin akan keselamatannya, apakah artinya? (Itu berarti orang Kristen itu percaya kalau ada tindakan-tindakannya yang menyebabkan ia kehilangan keselamatan. Ini adalah pemikiran Kain. Pemikiran itu, bukan dosa dalam hidupnya, yang membawa bahaya terbesar pada keselaamatan. Persembahan perbuatan Kain tidak diterima Allah.)
      1. Apakah ini berarti sekali diselamatkan seseorang akan selamat untuk selamanya? (Tidak! Pokok persoalannya apakah Anda memilih untuk menjadi Habel, memilih dipihak Allah, dan menerima cara keselamatanNya. Anda dapat saja berpaling dari Allah, Anda dapat memutuskan hubungan dengan Dia, dan Anda dapat memilih untuk hidup tidak berkenan pada kehendak Allah.)
  3. Kepastian Keselamatan Hanya Melalui Kasih Karunia
    1. Baca Galatia 3:6-9. Siapa yang Paulus sebutkan sebagai contoh kebenaran melalui iman? (Abraham, seorang pahlawan Perjanjian Lama.)
    2. Baca Galatia 3:10-14. Apa yang begitu membahayakan dari sikap Kain kalau perbuatan kita menentukan status kita dihadapan Allah? (“Semua yang bergantung pada penurutan akan hukum berada dibawah kutuk”. Mencoba untuk menurut hukum tidak akan pernah menang.)
    3. Baca Roma 3:21-23. Ketika Paulus katakan “tidak ada perbedaan”, perbedaan apakah yang ia maksudkan? (Tidak ada perbedaan antara kita dan orang berdosa. Kita semua telah berdosa. Sebagian melakukan banyak dosa, yang lain sedikit dosa, tetapi kita semua adalah pendosa, tidak ada bedanya dimata Allah.)
    4. Baca Roma 3:24-26. Apakah satu-satunya jalan keselamatan? (Kasih karunia! Kita dibenarkan melalui kasih karunia.)
      1. Kalau seorang tidak yakin akan keselamatan, apakah penyebabnya? (Mereka memikirkan akan ketidaksempuraan dalam hidup mereka. Sesuatu yang mereka perlu perbaiki.)
        1. Apakah pernyataan “tidak ada perbedaan” katakan kepada orang yang prihatin akan keadaan masih “dalam dosa”? (Anda tidak memiliki “sedikit dosa” dalam hidup Anda. Di hadapan Allah, “tidak ada perbedaan” antara Anda dan pembunuh serial! “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” Roma 3:23. Kalau Anda tidak sempurna, Anda tidak sempurna baik itu satu inci atau seratus mil. Kasih karunia adalah pemberian, itu tidak didapatkan karena perbuatan Anda.)
    5. Baca Roma 3:27-30. Paulus katakan “tidak bermegah”. Mengapa? (Karena perbuatan kita tidak ada pengaruhnya dengan kasih karunia.)
      1. Apakah lawan dari bermegah? (Perasaan rendah diri atau tidak mampu.)
        1. Kalau bermegah, apakah perasaan tidak mampu hilang? (Ya! Puji Tuhan tidak lebih masuk akal daripada bermegah. Kurang yakin akan kasih karunia Allah kita, tidak lebih baik dari bermegah akan perbuatan kita dalam memperoleh kasih karunia Allah.)
    6. Baca Roma 4:4-5. Apakah kewajiban kita dalam kasih karunia? (Untuk percaya kepada Allah.)
      1. Kalau kita tidak yakin akan keselamatan kita, apakah kita percaya kepada Allah? (Tidak. Kita mempertimbangkan apakah kita memiliki cukup “penghargaan” darii perbuatan-perbuatan kita!)
  4. Jalan Menuju Kesucian
    1. Baca Roma 3:31. Apakah pengertian yang benar dari kasih karunia dan hukum? (Kasih karunia tidak bertentangan dengan hukum. Kasih karunia menegakkan hukum.)
    2. Baca Galatia 5:13-18. Ketika kita mendapatkan keyakinan sepenuhnya akan keselamatan hanya melalui kasih karunia, bagaimana seharusnya kita hidup? (Kita bebas! Kita tidak perlu menurut hukum untuk terus menerus dalam kasih karunia. Tetapi Paulus katakan “jangan menggunakan kebebasan Anda untuk memanjakan sifat alami berbuat dosa.”)
      1. Mengapa tidak pantas bagi kita untuk memanjakan sifat alami berbuat dosa? (Allah mati bagi dosa-dosa saya. Ia meyerahkan hidupNya bagi dosa-dosa Anda. Dosa menciptakan begitu banyak rasa sakit dan penderitaan bagi Allah dan umat manusia. Kalau Allah begitu mengasihi Anda, bagaimana mungkin Anda gagal untuk hidup mengasihi orang lain? Inti dari hukum adalah kasih.)
    3. Baca kembali Galatia 5:16-18. Apakah kunci untuk menghidupkan hidup yang mengasihi, hidup yang berkenan kepada Allah? (Hidup dengan kuasa Roh Kudus!)
    4. Baca Galatia 5:19-25. Apakah kita dipanggil untuk menghidupkan hidup yang suci? (Ya. Tidak diragukan.)
      1. Apakah menghidupkah hidup yang suci, dan menghindar dari menghidupkan sifat alami berbuat dosa, menyelamatkan kita? (Tidak! Kita tetap diselamatkan oleh kasih karunia semata. Itu adalah sebuah pemberian.)
      2. Diteguhkan oleh keselamatan kita, apakah tujuan hidup kita? (Meminta Roh Kudus untuk menyalibkan sifat alami berbuat dosa, dengan “keinginan dan hawa nafsu”.)
    5. Sahabat, terimalah dengan suka cita dan keyakinan pemberian cuma-cuma dari Allah keselamatan melaluui kasih karunia! Kalau Anda memilih untuk mengaku dosa, dan menerima pengorbanan Yesus bagi Anda, Anda selamat. Anda tidak perlu ragu akan keselamatan Anda. Disisi lain, kalau Anda percaya kalau keselamatan Anda dihasilkan oleh perbuatan baik Anda, Anda mengikuti Kain – dan Anda berada dibawah kutuk. Maukah Anda, hari ini, menerima pemberian dan tidak menerima kutuk?
  5. inggu depan: Bertumbuh dalam Kristus