Hukum dan Injil

(Mazmur 19, Keluaran 20)
Indonesian
Year: 
2012
Quarter: 
4
Lesson Number: 
10

Pendahuluan: Bagaimana Anda memandang Sepuluh Hukum? Apakah Anda dapat melihat hubungan logis antara hukum dan mobil polisi dibelakang kendaraan Anda? Yesus tidak memudahkan keadaan ketika Ia menjelaskan hukum untuk tidak berjinah dan membunuh, termasuk didalamnya hawa nafsu dan kemarahan. Berapa banyak orang bersuka cita, ketika mendengar kasih karunia karena mereka tidak lagi dicemaskan oleh hukum yang celaka dan tidak menyenangkan? Banyak sudah dituliskan tentang hukum dan kasih karunia, tetapi saya pikir kita akan mengerti dengan lebih baik kasih karunia kalau kita mengerti dengan baik sifat hukum. Kita mengaku kalau kita diselamatkan oleh kasih karunia, kita akan rindu menurut Allah. Tetapi, itu tidak konsisten dengan menyamakan hukum dan perasaan akan ditahan oleh polisi! Oleh karena itu, mari selami Alkitab untuk mengerti lebih baik apa yang dikatakannya tentang hukum!

  1. Hukum Allah dan Keuntungan-keuntungannya
    1. Baca Mazmur 19:7. Saya dapat mengerti mengapa Roh Kudus menginspirasikan Daud untuk mengatakan hukum Allah sempurna. Tetapi, dengan cara apakah hukum “menyegarkan jiwa?”
      1. Dapatkah Anda bayangkan polisi mengatakan, “batas kecepatan disini sudah ditetapkan dengan sempurna - dan batas kecepatan akan membuat Anda lebih bahagia!” (Saya suka keteraturan dan tidak menyukai kekacauan. Ditempat kerja dan tempat tinggal semuanya teratur, sehingga jarang saya kehilangan barang. Saya mengerti keteraturan meningkatkan kehidupan saya. Ketika orang dijalan dengan kecepatan 20 mil per jam lebih cepat dari batas, itu menciptakan kekacauan. Ketika mobil-mobil didepan berhenti, dan saya tidak memperhatikan, istri saya tidak senang.)
    2. Mazmur 19:7 juga mengatakan kalau hukum membuat orang bodoh menjadi bijaksana, dan alasannya adalah karena hukum dapat dipercaya. Dari permukaan hal ini tidak masuk diakal. Bagaimana Anda menjelaskannya?
      1. Ketika Anda mencari nasehat, karena Anda tidak cukup cerdas (atau tidak cukup berpendidikan) untuk membereskan persoalan Anda, nasehat seperti apakah yang Anda perlukan? (Nasehat yang dapat Anda percaya.)
      2. Mengapa Anda mau nasehat yang dapat dipercaya? (Persoalan sesungguhnya adalah Anda tidak percaya akan diri Anda sendiri dengan kepututan yang benar. Satu hal yang memisahkan orang bijak dan orang bodoh adalah orang bijak tahu apa yang perlu dilakukan untuk hidup lebih baik. Ayat ini menyarankan hukum Allah memberikan orang bodoh (Ibrani: orang “tolol” atau “dungu”) nasehat yang dapat mereka percayai untuk hidup lebih baik.)
    3. Baca Mazmur 19:8. Kita baru saja mengatakan bagaimana hukum kadang-kadang terasa seperti polisi. Dalam cara apakah hukum memberikan kita sukacita? (Polisi menghentikan kita karena kita melanggar hukum. Kalau kita menurut hukum, kita tidak mempunyai masalah. Ini menyebabkan sukacita.)
    4. Mazmur 19:8 mengatakan kalau hukum seperti senter. Bagaimanakah hukum sama seperti senter? (Ini kembali lagi membuat orang bodoh menjadi bijak. Hukum menunjukkan rahasia-rahasia (paling tidak kebenaran) tentang tingkah laku. Kalau kita mengikuti apa yang hukum katakan tentang tingkah laku yang benar, kita akan hidup lebih cerdas.)
      1. Pernahkah Anda merasa kalau Anda lebih cerdas hidup Anda akan lebih baik? Kalau demikian, mengapa? (Anda akan membuat keputusan-keputusan yang lebih baik yang akan meningkatkan kualitas hidup Anda.)
      2. Pikirkan saat ketika Anda merasa sangat bersalah. Apakah Anda merasa bersalah karena Anda melanggar hukum, atau karena Anda merusak hubungan dengan orang lain? (Kita dapat melihat kalau ini berbicara langsung tentang kualitas hidup kita.)
    5. Baca Mazmur 19:9-11. Apakah ada tema tentang hukum disini? (Ya! Hukum Allah memberikan nasehat penting bagaimana untuk hidup. Kalau kita menurutinya, akan lebih baik daripada memiliki kekayaan – hidup kita lebih indah. Kita diingatkan akan hal-hal yang perlu dihindari, dan kita diberi upah kalau melakukan yang benar.)
  2. Keuntungan-keuntungan dan Penyangkalan Diri
    1. Ketika orang mengatakan kalau kita diselamatkan oleh kasih karunia kita akan menurut hukum karena kita mengasihi Allah, apakah itu kelihatannya pernyataan yang benar-benar jujur? Apakah itu kebenaran yang sesungguhnya? (Ayat-ayat Alkitab yang sudah kita baca menyarankan kita memelihara hukum karena kita percaya Allah dan kita mengasihi diri kita!)
    2. Apakah tema yang kita bicarakan mengganggu Anda? Sepuluh Hukum adalah “buku menolong diri sendiri” yang akan diikuti oleh setiap orang yang berakal? Oleh karena itu, memelihara hukum mudah karena itu yang akan kita lakukan untuk memiliki hidup yang lebih baik?
      1. Sudah tentu tidak semua hukum Allah memberikan keuntungan bagi Anda dan saya, bukan? Contohnya, Yesus katakan (Matius 22:37-40) kalau mengasihi orang lain seperti saya mengasihi diri saya adalah tiang dari hukum. Tetangga saya baru saja menabrak tanaman dihalaman dan mematahkan pohon! Apakah sebagian dari hukum begitu menyebalkan? Mari jelajahi lebih jauh.
  3. . Sabat dan Penyangkalan Diri
    1. Baca Keluaran 20:8-11. Kalau majikan Anda memberikan liburan dengan gaji, apakah Anda mengeluh? Apakah Allah memberikan kita libur mingguan dengan perintah ini?
      1. Siapa lagi yang Allah berikan libur? (Pegawai-pegawai dan hewan-hewan kita.)
        1. Apakah itu baik bagi Anda – memberikan pegawai-pegawai Anda libur mingguan? (Tidak. Ini adalah uang pengeluran dari dompet saya. Saya seharusnya mendapatkan pemasukan dari pekerjaan mereka.)
    2. Kalau Sepuluh Hukum adalah sekumpulan nasehat untuk menolong diri, bagaimana kita menerangkan hukum Sabat memberikan hari libur kepada pegawai-pegawai kita?
      1. Selanjutnya, bagaimana kita menjelaskan perintah untuk tidak membunuh, mencuri, berjinah, saksi dusta dan menginginkan kepunyaan orang lain? (Dapatkah Anda melihat temanya disini? Hukum Allah tidak mengijinkan tindakan semaunya. Anda mungkin saja menyukai kepunyaan tetangga Anda – mobil, istri, pekerjaan, atau penghasilan yang melebihi penghasilan Anda. Tetap, Anda tidak diijinkan untuk mengambilnya. Sesungguhnya, Anda bahkan tidak diijinkan untuk memikirkan akan hal-hal tersebut, karena itu adalah menginginkan.)
    3. Baca Roma 7:7-9. Apa yang dikatakan disini tentang sifat manusiawi menghadapi peraturan-peraturan? (Kita tidak puas hanya dengan hidup yang lebih baik. Kita tidak puas dengan peningkatan diri yang sederhana. Kita puas kalau kita lebih baik dari mereka yang disekitar kita. Kita mau libur Sabat, tetapi kita tidak menginginkannya bagi pegawai-pegawai kita. Kalau tetangga saya mempunyai mobil yang lebih bagus, kita menginginkannya, dia boleh mendapatkan mobil kita yang lebih rendah.)
  4. Sabat dan Sifat Manusia
    1. Baca lagi Keluaran 20:11. Apakah alasan untuk memelihara Sabat – untuk medapatkan hari libur? (Tidak. Sabat diberkati dan suci karena itu mengingatkan kita kalau Allah adalah Pencipta kita.)
    2. Baca Ulangan 5:15. Apakah alasan yang diberikan disini dalam memelihara Sabat? (Kalau Allah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir.)
    3. Baca Matius 27:62-63 dan Matius 28:1-4. Ayat-ayat ini menjelaskan kalau Yesus berhari Sabat dalam kubur dan bangkit pada hari pertama dalam minggu (Minggu). Menurut Anda mengapa Ia melakukan hal ini? (Kita lihat disini kalau Sabat dimaksudkan untuk mengingatkan kita bukan saja Yesus sebagai Pencipta kita, tetapi Ia telah menebus kita dari perbudakan dosa. Yesus beristirahat untuk memperingati kemenanganNya atas dosa! Selain itu tidak ada alasan logis untuk menunda.)
    4. Baca Kolose 1:16-22. Ketika kita menggabungkan, seperti yang Paulus lakukan disini, Yesus sebagai Pencipta dan Penebus, bagaimana hal itu menolong kita menghadapi sifat manusia? (Dua hal. Pertama, itu menciptakan sikap kasih dan berterimakasih kepada Yesus. Kedua, itu membentuk sikap kita terhadap orang lain. Kita diciptakan Allah dan ditebus Allah. Setiap orang berada dalam kondisi yang sama. Mengapa kita berpikir bertindak semena-mena pantas?)
    5. Baca 1 Yohanes 2:3-6. Yohanes mengatakan satu hal sangat menarik disini. Ia tidak mengatakan “Kita tahu kita selamat kalau kita menurut hukum-hukum Allah.” Gantinya, ia katakan kalau kita “mengenal Allah” kalau kita menurut. Mengapa pengetahuan akan Allah menghasilkan penurutan? (Sepuluh Hukum meningkatkan hidup kita. Hukum adalah buku penuntun untuk hidup lebih baik. Kita akan menemui kesulitan dengan hukum, ketika kita mencoba melakukan kemauan kita tanpa batas. Mengerti pelajaran tentang Sabat, kalau Yesus menciptakan dan menebus kita dengan mengorbankan diriNya bagi kita, mengajarkan kita penyangkalan diri. Itu mengajarkan kita untuk perduli akan orang lain.)
    6. Sahabat, maukah Anda minta Roh Kudus untuk menolong Anda mengenal Yesus yang menginspirasikan kita untuk hidup menyangkal diri? Suatu hidup yang bersukacita dalam hukum, termasuk Sabat yang mengingatkan kita akan apa yang Allah telah lakukan bagi kita dan sikap kita yang sepantasnya terhadap orang lain?
  5. Minggu depan: Kehidupan Kristen