Pengharapan Mengalahkan Depresi

(Mazmur 42, Pengkhotbah 8, Ibrani 11, Kisah 14, 1 Raja-raja 19)
Indonesian
Year: 
2011
Quarter: 
1
Lesson Number: 
7

Pendahuluan: Pekan lalu saya mendengar sebuah pekabaran yang menekankan bahwa manusia, dan terlebih khusus umat Kristiani, merupakan tangan dan kaki Allah untuk menyelesaikan kehendak-Nya di atas bumi. Saat saudara jatuh sakit, Allah berkehendak agar saudara berobat ke dokter. Jika judul pelajaran kita adalah “Pengharapan mengatasi Tulang Patah”, maka saya akan memberitahu saudara untuk segera ke dokter, bukan belajar Alkitab supaya tulang saudara bisa ditangani. Apakah depresi (pikiran remuk), sama dengan tulang remuk? Sebagian orang beranggapan demikian. Pikiran merupakan bagian dari tubuh. Namun, memperbaiki pikiran yang remuk sangat jauh lebih rumit daripada memperbaiki tulang yang remuk. Jika saudara mengalami “pikiran remuk”. Menurut saya saudara perlu berkonsultasi pada seorang ahli – dengan dua syarat. Pertama, berkonsultasilah hanya kepada orang Kristen yang sungguh-sungguh. Banyak hal dalam ilmu psikiatri dan psikologi yang benar-benar tidak sejalan dengan Alkitab. Kedua, saudara perlu membaca buku Robert Whitaker yang berjudul Anatomy of on Epidemic (Anatomi Wabah). Inilah yang disebut oleh para ahli hukum sebagai “Persetujuan Setelah Penjelasan” (informed consent). Whitaker berpendapat bahwa kebanyakan obat-obatan psikotropika bekerja seperti batu yang dilemparkan ke dalam mesin yang berjalan dengan sangat baik. Mari selidiki apa yang dikatakan oleh sang Pencipta dari mesin kita yang berjalan sangat baik tentang depresi!
 

  1. Jiwa yang Putus Asa
    1. Baca Mazmur 42:10-12. Dua masalah apa yang dihadapi oleh orang malang ini? (Tulangnya sakit dan ia tertekan.)
      1. Menurut pengalaman saudara, apakah kedua hal ini ada kalanya datang bersamaan? (Jika saudara sakit, sulitlah untuk bersukacita.)
         
      2. Terkadang apabila seseorang tertekan, kita katakan "percayalah kepada Allah." Apakah yang ayat ini ajarkan kepada kita mengenai depresi dan percaya kepada Allah? (Penulis ayat-ayat ini menyebut Allah “gunung batuku’, namun ia mengalami keputusasaan.)
        1. Apakah yang dianjurkan oleh penulis ayat ini sebagai solusi mengatasi keputusasaan? (Dalam ayat 12 ia mengatakan “berharaplah pada Allah” dan pujian pun akan terucap.)
          1. Bagaimana mungkin seseorang sudah percaya pada Allah namun masih putus asa? (Karena kita ini manusia maka derita masih kita rasakan.  Namun keadaan ini tidak mengubah fakta bahwa percaya pada Allah menempatkan kita di jalur yang menuju penyelesaian masalah.)
  1. Jiwa yang Putus Asa
    1. Baca Mazmur 42:10-12. Dua masalah apa yang dihadapi oleh orang malang ini? (Tulangnya sakit dan ia tertekan.)
      1. Menurut pengalaman saudara, apakah kedua hal ini ada kalanya datang bersamaan? (Jika saudara sakit, sulitlah untuk bersukacita.)
         
      2. Terkadang apabila seseorang tertekan, kita katakan "percayalah kepada Allah." Apakah yang ayat ini ajarkan kepada kita mengenai depresi dan percaya kepada Allah? (Penulis ayat-ayat ini menyebut Allah “gunung batuku’, namun ia mengalami keputusasaan.)
        1. Apakah yang dianjurkan oleh penulis ayat ini sebagai solusi mengatasi keputusasaan? (Dalam ayat 12 ia mengatakan “berharaplah pada Allah” dan pujian pun akan terucap.)
          1. Bagaimana mungkin seseorang sudah percaya pada Allah namun masih putus asa? (Karena kita ini manusia maka derita masih kita rasakan.  Namun keadaan ini tidak mengubah fakta bahwa percaya pada Allah menempatkan kita di jalur yang menuju penyelesaian masalah.)
  2. Baca Pengkhotbah 9:1-5. Apakah saudara mau mengundang orang ini ke pesta saudara?
    1. Ayat ini ditulis oleh Raja Salomo. Seberapa bijakkah Raja Salomo? (Baca 1 Raja-raja 3:11-12. Allah mengatakan tak seorang pun yang akan menjadi seperti Salomo.)
       
    2. Benarkah apa yang Raja Salom tuliskan dalam Pengkhotbah 9:5? (Tentu saja tidak. Yesus berjanji dalam Yohanes 6:38-40 bahwa kita akan menerima upah nantinya. Upahnya adalah hidup kekal.)
      1. Apa yang menyebabkan Raja Salomo menulis demikian? (Salomo menderita depresi.)
         
  3. Apa yang telah kita pelajari sejauh ini? Bahwa orang yang bijak, orang yang percaya pada Allah, dapat menderita depresi! Jika orang bijak dan percaya pada Allah dapat menderita deprest, apa pengharapan kita? Kita bahas hal itu berikut ini.
     
  4. Jesus dan Penyakit
    1. Tak satupun ayat dalam Alkitab yang menuliskan resep untuk mengobati depresi. Apakah ini berarti Alkitab tidak relevan untuk mengobati depresi?
       
    2. Baca Matius 8:16-17. Apakah penyakit dan kelemahan merupakan bagian dari misi Yesus? (Telah dinubuatkan bahwa Yesus “menanggung” kelemahan kita.)
      1. Bagaimana cara Ia melakukan hal tersebut? (Dalam ayat ini Yesus mengusir roh-roh setan dan menyembuhkan penyakit.)
         
    3. Apa sikap Yesus terhadap penyakit? (Baca Matius 12:15. Yesus menunjukkan bahwa Ia ingin kita bebas dari semua penyakit.)
       
    4. Baca Lukas 11:9-10. Jika Yesus ingin kita bebas dari depresi, dan Ia memiliki kuasa untuk mengobati semua penyakit, dan Ia telah berjanji untuk memberikan semua hal yang kita minta, apakah dengan semata-mata meminta kita akan mendapatkan jalan keluar dari depresi?
       
  5. Paulus dan Penyakit
    1. Baca Kisah 14:8-10. Apa yang menjadi kunci sembuhnya orang ini? (Iman bahwa ia bisa disembuhkan.)
       
    2. Baca 2 Korintus 12:7-10. Alkitab tidak menjelaskan apa sebenarnya “duri” Paulus. Barangkali depresi. Apakah Paulus sudah memohon agar duri tersebut dikeluarkan? (Ya! Ia sudah memohon.)
      1. Bagaimana dengan janji bahwa Yesus akan memberi apa yang kita minta? Mengapa janji tersebut tidak terwujud dalam cerita ini?
         
    3. Dalam Kisah 14:9-10 tertulis bahwa Paulus menyembuhkan orang yang memiliki iman. Dari situasi yang Paulus hadapi ini, apa yang dikatakan tentang iman dan penyembuhan? (Jelas bahwa Paulus tetap menderita karena “duri”-nya sekalipun ia telah memohon dan ia memiliki iman yang besar.)
       
    4. Tengok kembali 2 Korintus 12:7-10. Manfaat positif apa yang bisa diperoleh dari depresi? (Paulus mengatakan bahwa kesulitan hidup membantu menguatkan iman kita. Ia juga mengemukakan bahwa duri tersebut membantunya mengatasi rasa bangganya.)
      1. Apa sikap Paulus terhadap duri yang tadinya telah ia minta untuk dikeluarkan? (Ia katakan ia bersuka karenanya.)
         
      2. Apakah masuk akal bagi saudara untuk bersuka saat mengalami depresi?
         
    5. Kita tahu bahwa Allah mengasihi kita. Kita tahu bahwa Yesus menyingkirkan penyakit mental yang Ia dapati. Kita tahu bahwa Allah berjanji untuk menolong apabila kita meminta. Namun, kita melihat penderitaan Paulus akibat "duri”-nya dan kita tahu bahwa kita menderita. Bagaimana kita mempertemukan hal-hal yang kelihatannya bertentangan ini? (Jika tujuan hidup kita adalah untuk membawa kemuliaan kepada Allah, Paulus mengutarakan dalam 2 Korintus 12:9 bahwa depresi yang kita alami menjadi jalan masuk bagi kuasa Allah untuk tinggal dalam hidup kita. Kita dapat menggunakan depresi tersebut untuk menunjukkan bagaimana Allah dapat bekerja lewat kelemahan kita.)
       
  6. Iman dan Penyakit
    1. Ibrani 11 menceritakan kisah-kisah agung tentang iman dan kemenangan terhadap masalah-masalah yang menekan. Pasal tersebut juga membahas lain hal. Baca Ibrani 11:36-39. Apa hubungan antara iman dan terhindar dari penderitaan? (Kalau kaitannya dengan hidup di dunia, maka mungkin jawabannya adalah “tidak ada”.
      1. Perhatikan bahwa ada disebutkan tentang janji. Janji siapa? (Janji Allah kepada mereka.)
         
    2. Baca Ibrani 11:40. Apakah jawaban dari iman tentang penderitaan dan apa yang kelihatannya seperti janji yang diingkari? (Surga. Allah, yang benci sakit dan penyakit, akan menggenapi janji-Nya untuk menjadikan segala sesuatu “sempurna”. Sementara itu, kita harus menganggap depresi yang kita alami sebagai sarana untuk membawa kemuliaan kepada Allah.)
       
    3. Sejauh ini, apa yang telah kita pelajari tentang depresi? Bahwa orang yang baik, orang yang beriman bisa mengalaminya. Allah kita tidak suka dengan penderitaan. Ia menyembuhkannya saat Ia berada di bumi. Namun, kita dapati bahwa penderitaan dapat menjadi alat untuk meningkatkan kehidupan Kristiani dan kesaksian Kristiani kita. Setelah di surga barulah Allah menyembuhkan segala penderitaan.)
       
    4. Apakah bagi saudara ini omong kosong? Depresi bisa menjadi sesuatu hal yang baik? (Depresi merupakan masalah yang sangat melebar. Jika saudara menangani depresi dengan positif karena iman saudara, pikirkan apa yang harus saudara tawarkan kepada semua orang yang mengalami penderitaan yang sama.)
       
  7. Saul dan Depresi
    1. Baca 1 Samuel 15:26-29dan 1 Samuel 15:35. Dosa raja Saul menyebabkan Allah menolaknya sebagai raja. Bagaimana dosanya ini mempengaruhi Samuel? (Samuel menjadi depresi karenanya.)
      1. Apa yang diajarkan oleh cerita ini tentang sumber depresi? (Terkadang keputusan buruk yang diambil orang lain menimbulkan depresi.)
         
    2. Baca 1 Samuel 16:23. Apakah Saul menderita depresi? Apa yang membantunya saat depresi melanda? (Dosa kita dapat menjadi penyebab depresi. Perpisahan dengan Allah, sebagaimana yang terjadi pada Saul, membuka peluang bagi roh setan untuk merasukinya.) Namun, musik membantu Saul kala depresi.)
       
  8. Elia dan Depresi
    1. Ingat bahwa Elia sebelumnya berada di tengah-tengah kemenangan gemilang atas para nabi Baal. Tidak ada kemenangan yang lebih mengagumkan dari itu. Coba baca 1 Raja-raja 19:2-4. Apa kabar sang juara kita? (Ia mengalami depresi dan ingin mati.)
       
    2. Baca 1 Raja-raja 19:5-6. Tidur berlebihan ada kaitannya dengan depresi. Pengobatan apa yang diterapkan oleh malaikat untuk mengatasi depresi? (Sang malaikat meminta Elia untuk bangun dan makan. Kita perlu memilih untuk maju, sekalipun dilanda depresi.)
      1. Apakah Elia terus maju? (Tidak. Ia kembali tidur!)
         
    3. Baca 1 Raja-raja 19:7-10. Pengobatan malaikat seperti apa yang kita dapati di sini? (Ia mendorong Elia untuk kembali bergerak dan memberinya tujuan.)
      1. Apakah depresi Elia sudah mereda? (Ia tidak lagi minta mati.)
         
      2. Apa yang kita dapati dalam ayat-ayat ini yang bisa membantu kita saat depresi? (Elia telah berjalan jauh sekali. Olahraga merupakan alat penting untuk menggempur depresi.)
         
    4. Baca 1 Kings 19:11-13. Pengobatan depresi seperti apa yang kita dapati di sini? (Allah membiarkan Elia memperhatikan bahwa Allah dapat melakukan perkara-perkara besar tanpa alat yang kasat mata. Allah melampau segala kuasa di bumi.)
      1. Pertanyaan apa yang Allah lontarkan? (Perhatikan bahwa ini kali kedua Allah menanyakan hal ini (1 Raja-raja 19:9): "Apakah kerjamu di sini?")
         
      2. Apa yang diajarkan oleh kejadian ini tentang depresi? (Saat depresi melanda, kita perlu memperhatikan kuasa Allah dalam hidup kita. Kemudian kita perlu mengambil keputusan untuk melangkah maju untuk menyelesaikan apa yang Allah tugaskan pada kita.)
         
    5. Sobat, jika engkau menderita depresi, maukah engkau mencoba cara ini? Maukah engkau memutuskan bahwa dalam kelemahan engkau akan terus maju agar kemuliaan Allah dapat dinyatakan dalam hidupmu? Olahraga dan gizi yang baik merupakan langkah sederhana yang bisa kita ambil untuk membantu mengatasinya. Jika engkau sementara menggunakan obat, baca Anatomy of an Epidemic, dan buatlah keputusan yang matang. Allah mengasihi kita, Ia mengerti pikiran kita, dan dalam waktu-Nya Ia akan mengobati depresi kita
       
  9. Pekan depan: Ketahanan