Persembahan Syukur

(Lukas 7, 1 Petrus 4, 2 Korintus 9)
Indonesian
Year: 
2018
Quarter: 
1
Lesson Number: 
9

Pendahuluan: Apa artinya membawa “persembahan” kepada Allah? Di dalam Perjanjian Lama, seringkali yang dimaksud adalah membawa binatang kurban. Bagi saya, frase “persembahan dan persepuluhan” membawa kepada pemikiran tentang pemberian uang. Saya mengingat masa-masa yang seringkali saya harus berdiri di depan gereja bersama dengan pendeta kami. Ketika tiba saatnya untuk mengumpulkan “persembahan,” saya akan memberinya satu dollar untuk disumbangkan karena ia lupa membawa persembahannya. Hal itu menjadi titik humor diantara kami, di saat saya secara otomatis memberinya satu dollar. Dalam minggu ini kita akan menyelidiki beberapa jenis persembahan, satu yang tidak melibatkan uang dalam jumlah yang sedikit, namun agak besar menurut ukuran hidup kita. Mari kita menggali pelajaran Alkitab kita dan belajar lebih banyak!

 

  1.     Persembahan dan Pengabdian

 

    1.        Baca Lukas 7:36-38. Apa yang kita dapati mengenai masa lalu wanita tersebut? (Ia menghidupkan kehidupan yang penuh dosa. Ayat ini tidak mendeskripsikan jenis dosa yang diperbuatnya. Walau sebagian orang mengacunya kepada Maria Magdalena, namun tidak masuk akal jika Lukas tidak mencantumkan namanya, karena pada pasal berikutnya ia menyebutkan namanya. (Lukas 8:2)

 

      1.        Menurut saudara mengapa wanita tersebut melakukan hal itu pada Yesus? (Konteks kisa ini beragumentasi bahwa Yesus telah membuat suatu hal yang indah baginya dalam membawanya keluar dari kehidupan masa lalunya yang penuh dosa.)

 

        1.        Jika Yesus telah menolong saudara untuk keluar dari dosa, apakah saudara akan bersyukur ataukah saudara akan melihat kembali kepada kehidupan masa lalu dengan perasaan rindu?

 

    1.        Baca Lukas 7:39. Menurut saudara apakah Yesus mengetahui masa lalu wanita tersebut? (Pada bacaan kita selanjutnya kita akan melihat bahwa Ia mengetahui secara absolut. Ini mendukung argumentasi bahwa Yesus sebelumnya berintervensi untuk menolongnya.)

 

    1.       Baca Lukas 7:40-43. Apakah saudara setuju dengan jawaban Simon? (Saya berharap demikian, karena Yesus menerangkan kepada kita bahwa ini adalah jawaban yang benar!)

 

    1.       Baca Lukas 7:44-46/ Menurut saudara mengapa Simon mengundang Yesus untuk bersantap malam, namun tidak menunjukkan kepadaNya keramahtamahannya? (Simon penasaran tentang Yesus. Ia bukanlah seorang yang percaya. Ia meragukan jika Yesus lebih baik daripadanya, dan ketika Yesus bertoleransi atas tindakan wanita itu, Simon menjadi yakin atas kesimpulan yang ditariknya.)

 

 

 

 

 

 

 

    1.        Baca Lukas 7:47-48. Mengapa dosa wanita ini dimaafkan? (“Ia sangat memiliki kasih.”)

 

      1.        Pada cerita Yesus, orang yang dimaafkan memiliki hutang kasih lebih banyak. Bagaimana dapat kasih wanita ini kepada Yesus begitu besar sebelum dosanya dimaafkan? (Menurut pendapat saya Yesus sebelumya telah mengampuni dosanya dan telah menunjukkan bahwa Ia menerimanya. Ini yang memicu reaksinya terhadap Dia. Yesus berkata pada titik ini, “Dosamu telah diampuni” untuk menegaskan kepada para pendengar itu bahwa Ia adalah Allah, Ia adalah Mesias.)

 

    1.        Mari kita memikirkan cerita ini dan bagaimana aplikasinya terhadap saudara dan gereja saudara. Apakah pemimpin gereja saat ini merupakan orang yang berbuat dosa besar pada masa lalunya, atau apakah mereka adalah orang yang mentaati Allah sepanjang hidupnya?

 

      1.        Jika ia, apakah kita memiliki dalam kepemimpinan gereja orang yang setidaknya mengasihi Yesus?

 

    1.       Apakah orang sukses dalam gereja saudara (dalam mata dunia) adalah orang yang pada masa lalunya adalah telah berbuat dosa yang besar? (Mungkin tidak. Ingat pada pelajaran lalu di mana kita mempelajari bahwa Allah membirkan kita hukumnya agar hidup kita lebih baik. Maka, mereka yang telah menghidupkan kehidupan yang penuh penurutan akan memiliki kesuksesan yang lebih.)

 

      1.        Jika yang saya katakan adalah benar, apakah berarti mereka yang memiliki uang lebih banyak dan bertalenta lebih dalam pekerjaan Allah adalah yang memiliki motivasi lebih rendah untuk memberi?

 

    1.       Pernyataan saya yang menghubungkan penurutan dengan sukses adalah menurut kebiasaan yang umum, dan hal itu selalu tidaklah benar untuk sebagian orang. Namun, jika saudara melihat masalah yang umum dalam apa yang saya rincikan, apakah yang akan saudara lakukan untuk memperbaikinya? Atau, ini adalah hal yang tidak dapat diperbaiki? (Golongan Farisi yang hidup pada masa Yesus, setidaknya dari permukaan, kelihatan penuh penurutan.Ini membawa pikiran kita kepada masalah kesombongan dan percaya akan diri sendiri. Mungkin kita memerlukan pengajaran atas dosa yang tidak terlalu kentara agar banyak anggota dapat mengasihi lebih banyak.)

 

    1.        Baca Lukas 7:48-50. Masalah apa yang Yesus sampaikan agar dipikirkan oleh mereka ketiak ia berkata, “Dosamu telah diampuni?” (Mengenai siapa Dia. Ini adalah gagasan sentral dari injil: siapakah Yesus Kristus? Bahwa hanya Allah yang mampu mengampuni dosa, dan itulah inti dari pembicaraan Yesus.)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

      1.        Wanita itu telah melakukan banyak hal yang tidak dilakukan oelh Simon. Apakah ini merupakan “iman” yang menyelamatkannya? (Tidak. Sikapnya bertolakbelakang dengan Simon. Ia bersyukur kepada Yesus. Rasa syukurnya diperagakan melalui persembahan dan tindak tanduknya.)

 

        1.        Apakah hasil dari sikap saudara terhadap Yesus?

 

  1.       Karunia sebagai persembahan

 

    1.        Baca 1 Petrus 4:10. Karunia bagaimanakah yang manusia telah terima dari Allah? (Petrus tidak membuat daftar dari karunia roh seperti yang dibuat Paulus dalam tulisannya (1 Korintus 12), namun jika saudara membaca konteks dalam ayat ini Petrus menyebutkan perihal kasih, keramahtamahan, berbicara dan melayani.)

 

      1.        Apakah obligasi saudara atas karunia ini? (Untuk membagikannya! Membuat persembahan atasnya.)

 

    1.        Ketika seseorang mendorong saudara untuk membuat persembahan kepada Allah (ke gereja), apakah saudara hanya berpikir mereka menginginkan uang saudara?

 

      1.        Jika ia, mengapa mereka memerlukan uang? (Inti dari perlunya uang adalah untuk membeli kebutuhan perbaktian.)

 

      1.        Apakah karunia dalam pelayanan saudara di gereja merupakan substitusi atas uang? (Jika tujuan uang adalah untuk membeli pelayanan, maka memberikan pelayanan tersebut hanyalah perwujudan jalan pintas dalam prosesnya.)

 

  1.      Balas budi

 

    1.        Baca Matius 6:2-4. Apa artinya pernyataan dalam ayat ini yang berkata bahwa mereka yang mengumumkan pemberian sedekah mereka “sudah mendapatkan upahnya?”

 

      1.        Jika kita mengikuti rekomendasi Yesus dalam ayat ini, apakah upah yang kita terima dari Dia akan diberikan secara rahasia? (Sulit dibayangkan bahwa ini adalah secara rahasia.)

 

    1.        Baca 2 Korintus 9:6. Apakah yang dijanjikan oleh ayat ini atas pemberian sedekah kita? (Bahwa Allah akan memberikan upah bagi kita. Kita mungkin mendapat upah yang kecil (jika kita memberi secara kikir) atau upah besar (jika kita memberi secara dermawan). Apakah ini berarti bahwa maksud pemberian kita adalah jelas digariskan? Apakah ini membuat kita dermawan secara umum?

 

      1.        Bagaimana saudara akan menjelaskan perbedaan antara “menyimpan dalam diri saudara”, dengan “saudara akan dijanjikan upah yang besar?” (Adalah Allah, dan bukan saudara, yang merupakan sumber pujian.)

 

 

 

 

 

 

 

    1.       Baca 2 Korintus 9:7. Pada seri pelajaran ini  kita telah mempertimbangkan apakah sistem perpuluhan dalam Perjanjian Lama, seperti yang terdapat pada ayat dalam Maleakhi 3:8-9  perihal menyumpah, dan merampok, masihlah berlaku. Apakah yang diusulkan oleh ayat ini? (Spesifik konteks pembicaraan adalah untuk membantu sesama anggota, tidak hanya untuk mendukung pendeta, tetapi kelihatannya Paulus sedang membicarakan secara luas perihal pemberian – bahwa ini tidaklah pemberian “dibawah paksaan.”)

 

    1.       Baca 2 Korintus 9:8-9. Apakah “balasan” yang dijanjikan disini? (Bahwa “dalam segala waktu” kita akan mendapatkan “apa yang kita perlukan.” Memiliki apa yangkita perlukan melepaskan kita untuk “berlimpah di dalam setiap pekerjaan kita.”)

 

    1.        Baca 2 Korintus 9:10-11. Dalam hal apakah kedermawanan akan membuat kita kaya? (“Engkau akan kaya dalam segala hal.”)

 

      1.        Apakah Allah berbicara mengenai uang atau hanyalah berkat secara pikiran? (Ayat ini mengacu kepada kata-kata “benih bagi penabur”, “roti” dan “penuaian”. Ini adalah berkat yang dapat dilihat. Inilah yang dapat disetarakan dengan uang.)

 

      1.        Apakah saudara meragukannya? (Banyak orang menolak akan janji berkat keuangan. “Injil kesejahteraan” adalah ungkapan negatif atas hal ini. Namun secara berulang kita telah membaca, baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, janji-janji atas berkat keuangan bagi mereka yang secara setia membayar perpuluhan atau dalam cara yang sama adalah dermawan terhadap Allah.)

 

      1.        Mengapa terjadi penolakan atas janji-janji Allah? (Sebagian orang berpendapat bahwa Yesus tidaklah kaya. Ia juga tidak rupawan. (Yesaya 53:2) Kondisi miskin dan memiliki rupa yang rata-rata adalah agar setiap orang dapat berkata bahwa Yesus mengalami “duka” yang sama dengan manusia. (Lihat Yesaya 53:4))

 

      1.       Apakah letak permasalahannya adalah bahwa semua orang yang tidak kaya berkata, “Saya merasa hal itu tidak benar – menurut pengalaman saya?” (Ada dua jenis jawaban disini. Pertama, kita perlu jujur atas apakah kita telah dermawan kepada Allah. Kedua, menajadi “kaya” adalah istilah yang relatif. Pertimbangkanlah bagaimana saudara jika dibandingkan dengan seluruh dunia.)

 

    1.        Sahabatku, maukah saudara mempersembahkan talenta dan perbaktianmu kepada Allah? Ia membuat tawaran yang hebat sebagai balasannya! Mengapa tidak coba mengujiNya hari ini?

 

  1.      Minggu Depan: Peran Penatalayanan