Menjinakkan Lidah
(Yakobus 3:1-12)
Indonesian
Year:
2014
Quarter:
4
Lesson Number:
7
Pendahuluan: Di dalam Yakobus 1:19 Yakobus menasehati kita agar cepat mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata, untuk mengekang lidah kita (Yakobus 1:26) dan berkata-kata seperti orang yang akan dihakimi sesuai hukum (Yakobus 2:12). Ayat ini merefleksikan pernyatan tentang Yesus dalam Matius 12:37 bahwa menurut ucapakanmu engkau akan dihukum. Jelas dinyatakan, bahwa lidah kita adalah suatu bagian yang sangat penting dalam menjalankan kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Mari kita terjun ke dalam pelajaran Alkitab kita dan menemukan lebih banyak lagi pelajaran yang dapat mengajarkan kita perihal perkataan kita!
- Para Guru
- Baca Yakobus 3:1. Alasan apakah yang paling umum saudara dengar mengenai mengapa orang sama sekali tidak datang lagi ke gereja? (seseorang menyinggung mereka, seseorang memutuskan untuk “mengajar” mereka tentang bagaimana cara menjalankan hidup mereka.)
- Amaran apakah yang disampaikan Yesus kepada para guru? (Bahwa mereka akan dihakimi menurut hukuman yang lebih berat.)
- Apakah hubugungannya pengajaran dengan lidah? (Guru merupakan pemakai lidah yang paling pekat)
- Apakah maksudnya ketika Yakobus mengatakan bahwa” tidak banyak dari antara kamu yang bisa menganggap diri sebagai guru/” Apakah maksudnya “menganggap” disini? (Jangan memutuskan sendiri bahwa saudara mau menjadi guru. Pastikanlah bahwa saudara terpanggil menjadi guru. Guru adalah sebuah talenta rohani. Roma 12:6-7)
- Telaah kembali Yakobus 3:1 dan pernyataan Yakobus mengenai dihakimi “lebih berat/” Apakah maksud Yakobus mengatakan bahwa kita diselamatkan melalui kasih karunia, dan bukan dengan menuruti hukum? Apakah maksudnya guru yang tidak diselamatkan akan menerima hukuman lebih berat?
- Apakah mungkin yang Yakobus maksudkan adalah dihakimi oleh manusia gantinya oleh Allah? (Ini masuk akal bagi saya. Istri saya akan merasa sedih jika ada orang yang secara kasar mengkritik salah satu khotbah saya. Saya menawarkan diri untuk berkhotbah, dan ia mengatahui bagaimana saya sangat bekerja keras untuk menyiapkan khotbah itu, dan menurutnya sangatlah tidak adil bagi saya untuk dikritik. Opini saya adalah jika saya akan menuangkan pikiran saya dihadapan orang lain, maka adalah hak orang yang mendengarkan tersebut untuk membuat penliaian atasnya.)
- Baca 1 Korintus 3:10. Apakah maksud Paulus menyebut dirinya sebagai “ seorang ahli bangunan yang cakap?” (Ia sedang mengacu pada ajarannya.)
- Baca 1 Korintus 3:11-13. Siapakah orang-orang yang sedang membangun dengan emas, jerami atau sesuatu diantara keduanya? Para Guru. Fondasi dari seluruh ajaran Kristen adalah Yesus. Namun, para guru memiliki kualitas yang berbeda-beda dalam pengajaran mereka. Kualitas dari ajaran ini akan dicobai dalam/oleh api.)
- Baca 1 Korintus 3:14-15. Mari kita mempertimbangkan referensi mengenai “api” ini. Apakah Yakobus sedang berbicara mengenai penghakiman akhir? (Yang sedang ia bahas adalah mengenai penghakiman, namun saya lebih cenderung berpikir bahwa penghakiman yang dimaksudkan adalah perihal ajaran yang diaplikasikan oleh para murid dalam kehidupan mereka. Pada saat kesusahan datang, apakah ajaran tersebut akan membangun emas ataukah jerami akan membuat perbedaan di dalam kehidupan seorang murid.)
- Apakah yang terjadi pada guru “yang membangun jerami”? (Ia luput! Para murid mungkin tidak lolos, namun sang guru meloloskan diri.)
- Bagaimana konsistensinyakah ayat tersebut dengan pernyataan Yakobus tentang “dihakimi lebih berat?” (Ini secara pasti menunjukkan bagaimana pengaruh kuat dari kualitas pengajaran terhadap murid-murid, oleh karenanya penghakiman “akan lebih berat” dalam pengertian pengaruh yang lebih besar. Namun, Paulus menyatakan pada kita bagaimana guru yang kacau, akan lebih bertahan daripada muridnya.)
- Pelajaran apakah yang didapatkan oleh murid disini? (Ujilah sang guru!)
- Apakah yang terjadi pada guru “yang membangun jerami”? (Ia luput! Para murid mungkin tidak lolos, namun sang guru meloloskan diri.)
- Baca Yakobus 3:2. Apakah Yakobus mengatakan bahwa guru itu sempurna? Tidak. Ia mengatakan (termasuk dirinya) “kami dapat tersandung.” Ingatlah hal ini, ketika kita menguji para guru. Kita tidak dapat berharap guru itu adalah sempurna.)
- Apakah pokok pemikiran Yakobus mengenai pengajaran, tersandung dan menghakimi? Guru akan tersandung “dalam berbagai cara.” Jika kita demikian, maka kita akan mengantisipasi untuk “dihakimi lebih berat.” Kita tahu hal ini benar adanya.)
- Baca Yakobus 3:1. Alasan apakah yang paling umum saudara dengar mengenai mengapa orang sama sekali tidak datang lagi ke gereja? (seseorang menyinggung mereka, seseorang memutuskan untuk “mengajar” mereka tentang bagaimana cara menjalankan hidup mereka.)
- Lidah
- Baca Yakobus 3:3-4. Yakobus mengatakan sesuatu yang sulit untuk dimengerti: lidahmu adalah seperti “kekang” atau “kemudi.” Dalam cara apakah lidahmu seperti kemudi atau kekang? (Kesimpulan yang masuk akal adalah bahwa apa yang kita katakan mempengaruhi pemikiran kita. Bahwa lidah kita mengendalikan tubuh kita.)
- Baca Yakobus 1:15. Kita telah membahas hal ini sebelumnya. Yakobus juga telah membahasnya. Yakobus mengatakan bahwa pekerjaan yang jahat bermula dari pemikiran yang jahat. Artinya adalah pekerjaan jahat berasal dari pemikiran jahat, bukan dari berbicara jahat. Apakah Yakobus sedang mengatakan sesuatu yang bertentangan di sini? (Yakobus benar ketika mengakatan bahwa dosa bermula dari pikiran. Namun, kelihatannya pikiran kita mendengarkan perkataan kita, dan hal tersebut mempengaruhi perkataan kita. Hal tersebut berlaku timbal balik – apa yang kita pikirkan mempengaruhi perkataan kita, dan perkataan kita mempengaruhi pikiran kita.)
- Apakah saudara pernah mendengar seseorang mengatakan jika saudara hendak menjalani hari yang baik, maka berbuatlah baik pada orang lain, dan berkatalah baik kepada orang lain? (Saya percaya bahwa perkataan kita memiliki pengaruh pada pikiran kita, sama seperti perkataan kita berpengaruh pada pikiran kita. Ada kemungkinan ketika kita mengucapkan sesuatu bahwa kita membuat pemikiran kita terhadap subyek/hal tersebut lebih kuat. Maka, lidah kita berperan penting dalam cara berpikir kita.)
- Baca Yakobus 3:5. Ayat ini kelihatan berbeda dari pernyataan kekang dan kemudi Yakobus. Menurut saudara apakah yang ayat ini sebutkan mengenai lidah? (Perkataan dapat menyebabkan masalah yang besar. Bahwa “sepercik” perkataan “membakar” hidup saudara.)
- Apakah saudara pernah mengalaminya?
- Baca Yakobus 3:6. Yakobus mengulangi apa yang telah ia bahas sebelumnya: bahwa lidah mempengaruhi seluruh tubuh, dan lidah juga mempengaruhi perhubungan. Konsep apa lagi yang ditambahkan Yakobus? (Menurut saya Yakobus menambahkan bahwa pengaruh lidah terhadap seseorang bukanlah bersifat sementara, namun lidah dapat menetapkan kehidupan seseorang “dalam api.”)
- Baca Yakobus 3:7-8. Apakah tujuannya pengamaran pada kita mengenai lidah, jika tidak ada yang dapat kita lakukan mengenainya? (karena Yakobus telah mengamarkan kita akan bahayanya lidah, menurut saya maksudnya adalah agar kita secara konstan selalu mengadakan evaluasi atas perkataan kita.)
- Baca Yakobus 3:3-4. Yakobus mengatakan sesuatu yang sulit untuk dimengerti: lidahmu adalah seperti “kekang” atau “kemudi.” Dalam cara apakah lidahmu seperti kemudi atau kekang? (Kesimpulan yang masuk akal adalah bahwa apa yang kita katakan mempengaruhi pemikiran kita. Bahwa lidah kita mengendalikan tubuh kita.)
- Lidah yang Asin
- Baca Yakobus 3:9-10. Yakobus baru saja menerangkan pada kita bagaimana lidah kita tidak dapat dijinakkan, dan ayat ini membuktikannya, bukan?
- Seberapa banyak diantara saudara-saudara (tidak perlu mengangkat tangan) dapat mengidentifikasikan berdasarkan ayat-ayat ini? (Saya jarang “mengutuk” bung (ketika saya merasa kesal dengan sesama penyetir mobil lainnya), namun saya tahu bahwa tidak seluruh perkataan yang kadang saya cetuskan layak saya ulangi dalam kelas Alkitab saya.)
- Baca Yakobus 3:11-12. Apakah saudara, seperti saya, akan celaka jika kita mengakui bahwa lidah kita tidak selamanya memproduksi air segar? (Dalam Yakobus 3:8 ia mengatakan bahwa memproduksi air segar (menjinakkan lidah) adalah sesuatu yang mustahil bagi manusia. Apakah mungkin ada celah yang dapat terbuka terhadap hukum ini. Yakobus mengatakan bahwa “mata air asin” tidak mungkin memproduksi air segar, namun ia tidak mengatakan bahwa sewaktu-waktu mata air segara tidak mungkin memproduksi garam.)
- Kesimpulan apakah yang dapat kita tarik? Apakah yang dapat kita lakukan, terutama jika saudara tidak menyukai celah dalam hukum yang berlaku bagi saya? (Ada dua hal. Yang pertama, kita perlu meminta Roh Kudus untuk menuntuk perkataan kita. Yang kedua, menurut saya Yakobus sedang berusaha menyemangati kita dalam menaruh perhatian terhadap perkataan kita dan untuk secara alami menyadari dan merefleksikannya.)
- Baca Yohanes 15:5. Setiap minggu, saya menghadiri sebuah grup pendalaman Alkitab yang kecil dimana bukan saya penanggungjawabnya. Kami sedang mendiskusikan sebagian pernyataan Yakobus yang cukup sulit, seperti yang terdapat pada Yakobus 2:24, “seseorang dihakumi menurut perbuatannya dan bukan melalui iman saja”. Salah seorang anggota grup menunjukkan ilustrasi mengenai pokok anggur dan cabangnya pada Yohanes 15:5-8 dan berkata bahwa penggambaran ini membantu ia memahami hubungan antara iman dan perbuatan. Jika kita “terkait” secara iman pada Yesus, maka secara alami kita akan menghasilkan perbuatan-perbuatan. Kita tidak mungkin mengambil kredit atas pekerjaan tersebut, namun pekerjaan tersebut mendemontrasikan “kaitan” itu. Bagaimana pendapat saudara mengenai ilustrasi tersebut?
- Baca kembali Yakobus 3:12. Apakah ini merupakan “kaitan” lainnya terhadap pernyataan Yakobus? (Menurut saya demikian. Yakobus mengakui bahwa kita bukanlah sempurna dan bahwa lidah kita merupakan masalah yang sulit. Ia mengatakan bahwa lidah kita merefleksikan hubungan kita. Apakah kita memiliki sumber mata air asin, ataukah sumber mata air yang segar. Apakah kita terkait pada cabang pokok anggur, ataukah tidak. Apa yang kita hasilkan merefleksikan hubungan kita dalam kehidupan kita.)
- Saudaraku, apakah yang dikatakan perkataanmu mengenai dirimu? Jika saudara tidak menyukai hasil dari uji diri kita, mengapa tidak, mulai sekarang, kita meminta Roh Kudus untuk datang dalam kehidupan saudara dan memperbaiki hubungan kita dengan Yesus?
- Baca Yakobus 3:9-10. Yakobus baru saja menerangkan pada kita bagaimana lidah kita tidak dapat dijinakkan, dan ayat ini membuktikannya, bukan?
- Minggu depan: Kerendahatian dari Kebijakan Surgawi