Petrus dan Orang Kafir

Kisah Para Rasul 2 & 10)
Indonesian
Year: 
2015
Quarter: 
3
Lesson Number: 
9

Pendahuluan: “Petrus dan Orang Kafir” kedengarannya seperti nama suatu kelompok penyanyi! Petrus benar membawa suara, tetapi suara pekabaran injil kepada orang kafir. Petrus, dibawah pimpinan Roh Kudus, menerobos pembatas suku dan agama untuk memperluas pekerjaan Allah. Mari selami pelajaran Alkitab kita dan temukan apa yang dapat kita pelajari dari pekerjaan penginjilan Petrus yang akan menuntun kita dalam usaha pekabaran injil saat ini!

  1. Pentakosta
    1. Dua minggu lalu kita baca Kisah Para Rasul 1:6, yang menunjukkan kalau murid-murid belum mengerti dengan benar pekabaran injil. Pada saat itu kita membicarakan apa yang merubah situasi itu. Mari baca Kisah Para Rasul 2:1-4. Apa yang datang? (Roh Kudus!)
      1. Bagaimana kita mengetahuinya? (Suara, api, dan bahasa-bahasa asing.)
    2. Baca Kisah Para Rasul 2:5. Katakan pada saya tentang para pendengar? (Para pendengarnya adalah kelompok orang yang takut akan Allah dan mereka datang “dari berbagai bangsa”.)
      1. Mengapa mereka ada di Yerusalem? (Pendek cerita: Bagian dari tekanan Allah pada Firaun untuk melepaskan umatNya dari perbudakan di Mesir adalah dengan bela kematian anak sulung laki-laki. Tetapi, Allah melindungi umatNya dari kematian ini. Perayaan akan perlindungan ini adalah “Paskah” (Keluaran 12:3-14). Limapuluh hari (“tujuh minggu”) sesudah Paskah, orang Yahudi merayakan “Hari Raya Tujuh Minggu” (2 Tawarikh 8:13; Imamat 23:4-16). Perayaan ini disebut juga “Pentakosta” karena jangka waktu limapuluh hari. Komentator-komentator menambahkan kalau Pentakosta dirayakan sebagian karena Allah memberikan hukumNya di atas Gunung Sinai limapuluh hari setelah Paskah. Orang Yahudi berada Yerusalem untuk Hari Raya Tujuh Minggu /Pentakosta.)
    3. Baca Kisah Para Rasul 2:6-12. Petunjuk-petunjuk pekabaran injil apa yang telah kita pelajari sejauh ini? (Orang yang terbuka kepada firman Allah adalah sasaran yang baik untuk memulai usaha pekabaran injil kita. Roh Kudus memberikan perlengkapan bagi kesaksian yang berhasil.)
    4. Baca Kisah Para Rasul 2:13-15. Bagaimana Petrus memulai pembelaan kesaksiannya? (Dengan akal sehat! Adalah terlalu awal di pagi hari untuk mabuk.)
      1. Pertimbangan akal sehat apa lagi yang dapat Anda tambahkan? (Bagaimana dengan suara dan api bisa datang? Apakah itu karena mabuk?)
    5. Baca Kisah Para Rasul 2:16-18. Apa taktik Petrus berikut dalam bersaksi? (Ingat kalau mereka ini adalah orang yang “takut akan Allah”? Petrus memberikan pernyataan praktis, tetapi kemudian ia segera mengutip Alkitab. Ia mengambil peristiwa-peristiwa yang mereka lihat dan mendukungnya dengan ayat-ayat Alkitab yang mereka ketahui.)
      1. Apa pendapat Anda dengan cara pekabaran injil itu?
        1. Bagaimana Anda akan melakukannya saat ini?
    6. Kita sudah bicarakan bagaimana kita harus menggunakan akal sehat (Matius 10:16) dalam usaha pengabaran injil kita. Taktik cerdik dan masuk di akal apa yang digunakan Roh Kudus dalam hal ini dengan Petrus? (Orang-orang yang takut akan Tuhan berdatangan dari segala penjuru. Roh Kudus mendapat perhatian mereka, dan Petrus menjelaskan injil. Ini membolehkan pekabaran injil dibawa kembali ke negri-negri dari mana mereka datang.)
      1. Bagamana Anda akan menerapkan siasat ini sekarang? (Pertimbangkan Internet. Mereka yang perduli akan Allah mungkin mencari sesuatu di Internet. Internet menjangkau setiap bangsa.)
    7. Kita akan melangkahi pekabaran inti yang dibawakan Petrus. Mari baca Kisah Para Rasul 2:36-37. Bagaimanakah orang-orang bereaksi terhadap pekabaran Petrus? (Mereka diyakinkan oleh kebenaran dari apa yang ia katakan.)
      1. Bagaimana kita dapat menirunya saat ini? (Kita harus menggunakan akal sehat dalam membawakan pekabaran yang memerlukan tindakan. Tetapi, meyakinkan adalah pekerjaan Roh Kudus.)
    8. Baca Kisah Para Rasul 2:38-39. Berapa kalikah Anda mendengar panggilan untuk bertobat? Berapa kalikah Anda membuat panggilan untuk bertobat?
  2. Baca Kisah Para Rasul 2:40-41. Perhatikan bagaimana ini dituliskan. “Angkatan” ini yang “jahat” dan kata-kata Petrus “mengecam” dan “menasehati.” Apakah kita takut menyebut dosa dengan nama yang sesungguhnya ketika kita mau membawa orang ke dalam gereja? Apakah kita takut untuk menyinggung orang dengan memanggil mereka untuk bertobat?
    1. Dalam Kisah Para Rasul 2:2-4 kita melihat hal-hal luar biasa yang dilakukan Roh Kudus. Tambahkan mujizat-mujizat, dan kalau hal seperti itu terjadi di gereja lokal sekarang, banyak calon-calon yang akan bertobat akan datang. Pernahkah Anda bertanya, “Mengapa itu tidak terjadi sekarang?” Mungkinkah itu tidak terjadi sekarang karena kita tidak memanggil mereka untuk bertobat?
  • Kornelius
    1. Baca Kisah Para Rasul 10:1-2. Perhatikan keterangan mengenai serdadu ini. Dapatkah orang mengatakan hal yang sama tentang Anda?
    2. Baca Kisah Para Rasul 10:3-6. Apa yang malaikat Allah katakan pada Kornelius bahwa Allah telah perhatikan? (Doa-doanya dan sedekahnya.)
    3. Baca Kisah Para Rasul 10:9-14. Apakah permasalahan Petrus dalam hal makan? (Binatang-binatangnya haram. Ini menunjuk kepada aturan mengenai makanan dalam Imamat 11.)
    4. Baca Kisah Para Rasul 10:15. Apakah aturan dalam Imamat 11 mengenai daging yang halal dan haram telah dicabut?
      1. Apakah aturan mengenai makanan ini berawal dari Musa (Baca Kejadian 7:8-9. Ini menunjukkan kepada kita kalau perbedaan antara daging yang halal dan haram tidak berawal dari Musa dan sistim kaabah. Aturan-aturan ini sudah ada sejak awal mulanya, bahkan sebelum umat manusia diijinkan memakan daging (Kejadian 9:1-3).)
    5. Baca Kisah Para Rasul 10:17-19. Mengapa Petrus bertanya-tanya mengenai penglihatan yang telah dilihatnya? (Kelihatannya sangat salah untuk makan binatang haram.)
    6. Baca Kisah Para Rasul 10:20 dan Kisah Para Rasul 10:28. Apakah penglihatan itu tentang memakan daging haram? (Tidak. Penglihatan itu dimaksudkan untuk membuat Petrus mempertimbangkan aturan orang Yahudi untuk tidak bergaul dengan orang kafir. Masalahnya ialah Petrus biasanya akan ragu-ragu untuk pergi dengan orang-orang kafir yang diutus Kornelius.)
    7. Baca Kisah Para Rasul 10:22-26 dan Kisah Para Rasul 10:29. Mengapa Kornelius tersungkur di kaki Petrus? Mengapa Petrus tidak segera memandang ini sebagai kesempatan mengabarkan injil? Mengapa Petrus hanya bertanya, “Apa sebabnya kamu memanggil aku?” (Ini menunjukkan baik Kornelius maupun Petrus tidak sepenuhnya mengerti kehendak Allah dalam hal ini.)
    8. Baca Kisah Para Rasul 10:30-33. Bagaimanakah Anda menterjemahkan jawaban Kornelius dalam kondisi sekarang ini? (Petrus bertanya “Apa sebabnya kamu memanggil aku?” Kornelius menjawab, “Aku tidak tahu, Allah memerintahkan saya untuk melakukannya.” Kornelius tidak bodoh, lalu ia melanjutkan kalau Petrus pasti memiliki pekabaran untuk mereka.)
  • Baca Kisah Para Rasul 10:34-35. Petrus lalu melanjutkan dengan pekabaran injil tentang Yesus. Baca Kisah Para Rasul 10:44-46. Pelajaran pengabaran injil apa yang kita dapatkan disini? (Pertama, mengesampingkan prasangka-prasangka kita. Kedua, meminta tuntunan Roh Kudus.)
    1. Lihat kembali Kisah Para Rasul 10:45-46. Ketika kita baca sebelumnya Kisah Para Rasul 2:4, ini jelas karunia berbicara (atau dimengerti) dalam bahasa asing. Karunia apa yang kita lihat disini? (Tidak ada orang asing disini. Tidak ada alasan untuk mempercayai kalau ini adalah bahasa asing.)
      1. Mengapa orang Yahudi menghubungkan berbicara dalam bahasa asing dengan karunia dari Roh Kudus?
    2. Baca Kisah Para Rasul 10:47-48. Apa yang penting dari pertanyaan Petrus? (Itu menunjukkan kalau ia menerima sepenuhnya tuntunan Allah. Ia memulai dengan pemikiran kalau ia seharusnya tidak pergi ke rumah seorang kafir. Sekarang ia menerima pekabaran melalui penglihatan, bukti kecurahan Roh Kudus, dan ia melanjutkan dengan kesimpulan kalau mereka harus dibaptiskan.)
      1. Dalam beberapa golongan agama berbicara dalam bahasa lidah adalah hal yang diperdebatkan. Apa yang membuat penting untuk memiliki pengertian yang benar akan hal ini? (Baca Matius 12:22-24 dan Matius 12:31-32. Kalau Anda baca sepenuhnya ayat-ayat dalam Matius 12, Yesus mengingatkan kita bahwa menyebut pekerjaan Roh Kudus sebagai pekerjaan Setan adalah dosa yang tidak dapat diampuni. Ini adalah hal yang sangat serius.)
    3. Baca Kisah Para Rasul 11:1-3. Dapatkah kita mengharapkan kritik dalam pekerjaan pengabaran injil kita?
    4. Sahabat, Petrus merintis pekerjaan pengabaran injil kepada orang kafir. Kita telah melihat kalau kunci dari pekerjaan Petrus adalah terbiasa dituntun oleh Roh Kudus, bahkan kalau itu berlawanan dengan hal-hal yang kita percayai dimasa lalu. Apakah Anda terbuka kepada tuntunan Roh Kudus? Kalau tidak, mengapa tidak berjanji saat ini untuk pergi kemana Roh Kudus menuntun Anda!
  • Minggu depan: Pilipus sebagai Pekabar Injil.