Kehidupan Kristen

Error message

  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
  • Deprecated function: unserialize(): Passing null to parameter #1 ($data) of type string is deprecated in css_injector_init() (line 53 of /home/krwester/gobibletranslations.org/sites/all/modules/css_injector/css_injector.module).
Roma 14
Indonesian
Year: 
2017
Quarter: 
4
Lesson Number: 
13

 

 

 

 

 

 

 

Pelajaran 13

Kehidupan Kristen

Roma 14

 

Pendahuluan: Kita telah sampai ke pelajaran terakhir dari seri pelajaran buku Roma. Buku ini adalah sebuah berkat! Sebagai bagian praktis, kita akan mengakhiri buku Roma 14 dan tidak akan meliput dua pasal terakhir dari buku Roma. Salah satu pasal favorit saya di Alkitab adalah Roma pasal 14. Mungkin karena disini kita diijinkan untuk menjadi “munafik yang suci” – pada situasi yang terbatas. Perkara yang besar dalam pasal ini ialah dimana Paulus menyekolahkan kita dalam hal yang benar-benar penting dalam hidup di dalam Kristus. Mari kita menyelam dalam pelajaran Alkitab kita untuk belajar lebih banyak lagi!

 

  1. Sayur-sayuran

 

  1. Baca Roma 14: 1-2. Mengapa menjadi seorang vegetaris dihubungkan dengan memiliki iman yang lemah? (Baca 1 Korintus 10:18-22. Isu yang dibuat adalah apakah daging yang dijual di pasar telah sebelumnya dipersembahkan kepada ilah-ilah. Siapa yang dapat mengetahuinya? Kita dapat melihat bagaimana sebagian orang Kristen akan merasa khawatir jika memakan daging yang sebelumnya dipersembahkan kepada ilah-ilah.

 

  1. Baca 1 Korintus 10:23-26. Apakah yang dikatakan Paulus tentang solusi yang benar untuk kekhawatiran tersebut? (Silahkan memakan daging. Apa yang kemudian dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 10 merefleksikan apa yang kita pelajari dalam Roma 14.)

 

  1. Lihat sekilat Kisah 15 dan ingatkanlah diri saudara akan kontroversi yang diperdebatkan dan diselesaikan oleh gereja mula-mula. Kemudian bacalah Kisah 15:23-29. Apa yang gereja mula-mula putuskan menyangkut isu memakan daging yang sebelumnya dipersembahkan kepada ilah-ilah? (Inilah salah satu hal yang secara specifik dilarang untuk dilakukan.)

 

  1. Mari kita kembali membaca Roma 14:1. Jika kita adalah benar akan isu mengenai menghindari memakan daging yang telah dipersembahkan kepada ilah-ilah (dan isu ini adalah sukar untuk dibayangkan), maka apakah sebutan Paulus mengenai isu ini? (“bahan perdebatan”)

 

  1. Bagaimana dapat Paulus menyebut “bahan perdebatan” sebuah isu yang telah diputuskan oleh gereja dalam rapat formal untuk menyelesaikan kontroversi mengenai sirkumsisi – sebagai sebuah masalah lain selain masalah memakan daging yang dipersembahkan kepada ilah-ilah? (Mari kita menahan isu ini dalam pikiran kita dan melihat apakah pada akhir pasal ini kita dapat menemukan solusinya.)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Baca Roma 14:3-4. Mengapa seorang Kristen seharusnya menerima mereka yang tidak bersikap konsisten terhadap sebuah keputusan yang ditetapkan oleh pemimpin gereja dalam sebuah sesi yang formal? (kunci terhadap masalah ini adalah tergantung, sebagian besarnya, pada ayat dalam Roma 14:1 atas isu “bahan perdebatan” . Saya berpikiran bahwa jika gereja secara formal telah memutuskan sebuah gagasan, maka hal ini seharusnya tidaklah diperdebatkan. Namun, inilah sebagian dari permasalahan yang pada akhirnya perlu kita carikan solusinya.)

 

  1. Apakah kesimpulan utama yang dapat kita buat dari membaca ayat-ayat di buku Roma 14? (Untuk tidak menghakimi. Untuk tidak memperlihatkan penghinaan atas mereka yang tidak setuju dengan pendapat kita.)

 

  1. Hari-hari Suci.

 

  1. Baca Roma 14:5. Saya menganggap hari Sabtu sebagai Sabat yang benar dari Alkitab, sebuah hari yang lebih suci dari hari-hari lainnya. Apakah Paulus sedang membicarakan saya? Apakah saya sedang dikoreksi? (Jika saudara membaca komentar-komentar Alkitab pada masalah silam (kira-kira 100 tahun yang lebih lalu) maka saudara akan menemukan pelajar-pelajar Alkitab yang memelihara hari Minggu sedang berdebat keras bahwa Paulus bukanlah sedang berbicara mengenai hari dalam minggu perbaktian. Mereka tidak mau orang Kristen untuk berhenti datang ke gereja pada hari Minggu! Apa yang menjadi bahan perdebatan para pelajar Alkitab ini, dan saya percaya adalah benar, bahwa hari suci dalam Perjanjian Lama dan pesta-pesta keagamaannya adalah hari-hari yang suci. Karena semua pesta keagamaan dan hari suci ini berkaitan dengan sistem kurban yang telah dipenuhi oleh salib, maka mereka termasuk defini Paulus sebagai hari suci yang merupakan “bahan perdebatan”. Saya tidak beranggapan bahwa memelihara Sabat setiap minggunya merupakan sesuatu yang diperdebatkan dalam Alkitab – tetapi ini termasuk pelajaran lain lagi.)

 

  1. Baca Roma 14:6-8.  Jika kita tidak setuju mengenai hal-hal yang diperdebatkan ini, maka peraturan apakah yang menurut Paulus berlaku? (Bahwa kita seharusnya melakukan hal-hal yang Allah ijinkan untuk dilakukan dan bersyukur atasnya. Tujuan dalam melakukan segala hal adalah untuk menghidupkan kehidupan yang membawa pujian bagi Allah.)

 

  1. Bagaimana jika seseorang memperdebatkan bahwa hal ini merupakan “bahan perdebatan”, dan pernyataan yang “diperdebatkan” adalah bahwa waktu pada masa Alkitab telah berubah dan tidak relevan lagi dalam sebagai solusi untuk isu ini? (Argumentasi demikian membangkitkan pertanyaan apakah orang yang membuat klaim tersebut berbuat hal sama “terhadap Allah”. Mungkin saja bahwa sebagian orang tidak terlalu memikirkan apa yang sebenarnya dituntut Allah dari kita.)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Perhubungan

 

  1. Baca Roma 14:10-12. Penghakiman siapakah yang perlu kita khawatirkan? (Penghakiman Allah. Kita perlu untuk berhati-hati dalam menghakimi orang lain, dan kita perlu memperlakukan dengan respek mereka yang tidak setuju dengan kita dalam hal-hal yang diperdebatkan.)

 

  1. Baca Roma 14:13. Jika kita berpikiran kita adalah benar dalam sebuah hal, apakah yang salah dengan “merendahkan hukum?” Yang saya maksudkan adalah memberlakukan hal-hal yang kita pikir merupakan tuntutan Allah? (Masalah yang terjadi adalah adanya penciptaaan “batu sandungan.” Seorang Kristen lainnya mungkin sedang bertumbuh dalam iman dan tidak mengerti mengenai kehendak Allah secara jelas. Kita tidak seharusnya membuat orang tawar dalam meneruskan perjalanan Kristiani dengan bersikap menghakimi.)

 

  1. Baca Roma 14:14. Apakah peraturannya jika saudara percaya bahwa semestinya kita tidak memakan makanan yang telah dipersembahkan kepada ilah-ilah atau bahwa hari-hari tertentu haruslah dianggap sebagai hari yang suci? (Jika saudara mempercayainya, maka saudara perlu melakukan apa yang saudara percayai merupakan hal yang benar.)

 

  1. Baca Roma 14:15-18. Kita dapat melihat secara jelas bahwa Paulus tidak melarang makan daging dan tidak membuat perhatian khusus atas hari-hari suci yang dipelihara sebagian orang. Apakah obligasi dari seseorang yang memiliki pandangan sama dengan Paulus terhadap mereka yang tidak berpendat sama? (Hindari terlibat dalam konflik atas perbedaan saudara yang dapat menimbulkan bahan perdebatan.)

 

  1. Lihat kembali Roma 14:17. Apakah yang menjadi pusat perhatian kehidupan Kristiani? (“Kebenaran, damai sejahtera dan sukacita dalam Roh Kudus.” Apa yang bukan pusat perhatian adalah “perihal makan dan minum.”)

 

  1. Mari kita kembali mengunjungi isu yang telah saya katakan agar kita tahan dalam pikiran kita pada bagian awal pelajaran Alkitab kita minggu ini. Bagaimana dapat Paulus menyebut “bahan perdebatan” sebuah keputusan formal oleh Gereja dalam melarang untuk memakan makanan yang telah dipersembahkan kepada ilah-ilah? (Hal ini adalah perkara “makan dan minum,” bukannya perkara kebenaran, damai sejahtera dan sukacita. Hal ini membawa kita kembali kepada pelajaran kita minggu lalu. Baca Roma 13:9-10. Hal ini mengajarkan mengenai tujuan dari Kesepuluh Hukum yaitu untuk menunjukkan kasih kepada orang lain. Kita perlu untuk menujukan pikiran kita terhadap hal-hal penting (sebuah sikap kasih dan menciptakan damai sejahtera serta sukacita) dan bukan (peraturan mengenai makanan, minuman atau hal-hal teknis lainnya.)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Seorang Kristen hendaknya selalu terbuka untuk memeriksa ulang kepercayaannya. Alasan apakah yang membuat kita berpikir bahwa Sabat bukanlah masalah teknis, seperti halnya makan dan minum? (Kenang kembali bahwa hal-hal besar adalah kasih, kebenaran, damai sejahtera dan sukacita. Dalam buku Kejadian, Hari Sabat merayakan pekerjaan Allah dalam penciptaan. Dalam buku Keluaran, Hari Sabat merayakan penciptaan dan hari perhentian. Dalam buku Ulangan, hari Sabat merayakan keselamatan dari perhambaan di Mesir. Di kayu salib, Yesus berhenti dalam kuburnya pada hari Sabat untuk merayakan kemenanganNya dari dosa dan keselamatanNya bagi setiap orang yang menerimaNya. Adalah susah bagi saya untuk membayangkan hal yang dapat lebih berhubungan lagi dengan kasih, kebenaran (oleh iman, damai sejahtera dan sukacita.)

 

  1. Baca Roma 14:19-22. Apakah yang perlu saudara lakukan jika seorang Kristen yang masih baru (atau lebih lemah) berpikiran bahwa saudara seharusnya tidak memakan atau meminum sesuatu dan saudara, seorang yang lebih dewasa dalam KeKristenan, merasa hal itu sebagai hal yang tidak masalah untuk dilakukan? (Disinilah dimana kita mendapatkan “kemunafikan yang suci”. Paulus mengatakan agar kita tidak memakan ataupun meminum yang menjadi bahan perdebatan. Saya percaya apa yang dimaksudnya adalah di depan orang Kirsten yang lebih lemah. Gantinya “simpanlah hanya bagi diri saudara sendiri.”)

 

  1. Apakah yang dikatakan disini mengenai diskusi perihal bahan perdebatan dalam grup diskusi Alkitab saudara? (Untuk menyimpannya dalam diri saudara adalah sebuah saran yang baik – terutama jika saudara dapat menyebabkan tersandungnya orang Kristen yang lebih lemah.)

 

  1. Bagaimana dengan membantu seseorang untuk menjadi lebih dewasa dalam iman mereka? Bagaimana dengan membawa mereka kepada kesimpulan yang lebih masuk akal? (Baca Roma 14:23. Kita perlu mengingat bahwa kecuali orang itu telah diyakinkan pada titik tertentu, maka suatu hal masih merupakan dosa bagi orang itu. Hati-hatilah dalam bertindak!)

 

  1. Baca Roma 15:1-4. Apakah yang seharusnya menjadi konklusi final kita dalam diskusi mengenai hal-hal yang dapat menjadi bahan perdebatan? (Tujuannya adalah untuk membangun orang lain. Kita perlu mengorbankan (kedewasan, kebenaran) pandangan yang kita miliki untuk mengangkat mereka yang kurang dewasa dari kita. Dalam hal-hal yang menjadi bahan perdebatan, tujuan yang benar adalah untuk menunjukkan kasih.)

 

  1. Sahabatku, adakah pelajaran dari buku Roma merubah cara pandangan saudara mengenai hukum dan kehidupan yang benar? Paulus mengajarkan kita untuk melihat lebih tinggi. Lihat apakah tindakan saudara mempromosikan kebenaran, kasih, damai sejahtera dan sukacita. Jika saudara belum berfokus akan hal-hal tersebut di masa lalu, maukah saudara meminta Roh Kudus untuk merubah sikap saudara?

 

  1. Minggu depan: kita akan memulai seri baru tentang penatalayanan.